Bersiap-siaplah untuk menyaksikan salah satu peristiwa langit langka minggu ini. Tepat pada Rabu (26/5/2021), akan terjadi gerhana bulan total yang dijuluki sebagai "super blood moon" oleh para pengamat.
Kabar baiknya lagi, Indonesia adalah salah satu dari segelintir negara yang bisa menyaksikannya. Maka dari itu, kamu tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Yuk, simak penjelasan tentang gerhana bulan total kali ini beserta dengan tanggal, lokasi, waktu, dan cara melihatnya!
Peristiwa yang akan datang ini tergolong tidak biasa. Sebab bukan hanya gerhana, Bulan juga berada dalam fase supermoon. Untuk memahami hal ini, kita harus tahu apa arti kedua istilah tersebut.
Pertama, gerhana bulan total terjadi ketika Matahari dan Bulan berada dalam garis lurus dengan Bumi di tengahnya. Ketika ini terjadi, planet kita menghalangi sinar yang biasa dipantulkan oleh Bulan.
Sementara itu, supermoon terjadi ketika Bulan berada di area perigee atau titik terdekatnya dengan Bumi. Ini terjadi karena ia mengelilingi planet kita dalam orbit yang berbentuk elips. Dalam fase tersebut, Bulan akan tampak 14 persen lebih besar daripada biasanya.
Gerhana total yang terjadi kali ini tidak akan membuat Bulan menggelap. Satelit itu tidak sepenuhnya berada di bayangan gelap Bumi sehingga masih ada cahaya Matahari yang mengenainya. Namun karena cahaya itu dibiaskan oleh atmosfer, Bulan pun akan tampak berwarna merah gelap.
Pada tanggal 26 Mei 2021 nanti, kamu bisa berekspektasi besar terhadap pemandangan di langit. Bulan tidak hanya terlihat berwarna merah seperti darah, ia juga tampak lebih besar daripada biasanya. Itulah kenapa fenomena ini disebut sebagai "super blood moon".
Seperti yang disinggung di atas, Indonesia adalah salah satu wilayah yang mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan total ini. Tempat terbaik untuk mengamatinya adalah Indonesia timur. Masyarakat yang tinggal di area tersebut dapat melihat proses gerhana dari awal hingga akhir.
Menurut laporan dari Info Astronomy, gerhana akan dimulai pukul 16.44 WIB (17.44 WITA dan 18.44 WIT). Peristiwa ini dimulai dengan masuknya Bulan ke bayangan umbra Bumi. Satelit tersebut secara perlahan akan diselimuti bayangan berwarna merah.
Sayangnya, fase pertama gerhana ini hanya bisa disaksikan di Indonesia timur. Sebab Bulan belum terbit di area Indonesia tengah dan barat pada waktu tersebut (16.44 WIB dan 17.44 WITA).
Memasuki puncak gerhana, seluruh wilayah Indonesia akan bisa menyaksikannya. Fase ini ditandai dengan Bulan yang tampak merah karena ia sudah masuk ke area umbra Bumi sepenuhnya. Kita dapat menyaksikan fase puncak ini mulai pukul 18.11 WIB (19.11 WITA dan 20.11 WIT).
Masih dari Info Astronomy, fase paling puncak terjadi pada 18.18 WIB (19.18 WITA dan 20.18 WIT). Ini adalah momen di mana Bulan tampak merah gelap seperti darah. Kamu tidak boleh melewatkan pemandangan langka ini!
Kemudian, mulai pukul 18.25 WIB (19.25 WITA dan 19.25 WIT), warna Bulan akan memudar secara perlahan. Akhirnya, gerhana ini akan selesai pada pukul 19.52 WIB (20.52 WITA dan 21.52 WIT).
Peristiwa langit yang terjadi di 26 Mei ini merupakan satu-satunya gerhana bulan total di tahun 2021. Menurut prediksi Planetarium Jakarta, fenomena yang sama, yaitu "super blood moon" baru bisa diamati lagi di Indonesia pada tahun 2039. Lama banget, kan?
Hal ini menjadi alasan yang kuat kenapa kamu tidak boleh melewatkannya. Apalagi, fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Kamu tidak perlu menyiapkan teleskop, kecuali jika ingin mengamati Bulan dengan lebih dekat.
Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan apa pun ketika ingin menyaksikan gerhana bulan total ini. Kamu hanya perlu mencatat waktunya dengan tepat dan segera keluar rumah untuk mengamati langit.
Pastikan pandanganmu tidak terhalangi oleh bangunan dan pohon, ya. Perlu diketahui, gerhana bulan total merupakan fenomena langit yang mudah untuk ditangkap oleh kamera. Jadi, silakan mengabadikannya jika kamu mau.
Ingat, peristiwa langit ini terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 mulai pukul 16.44 WIB. Pasang reminder dan jangan sampai kelewatan!