Fosil Termuda dari Homo Erectus Ternyata Ada di Indonesia loh!

Melansir CNN, rupanya fosil yang baru saja ditemukan ini adalah manusia spesies Homo erectus. Pasalnya, Homo erectus sendiri sudah lenyap dari bumi 108 ribu hingga 117 ribu tahun lalu. Jadi, manusia modern diprediksi masih sempat merasakan hidup berdampingan dengan kaum Homo erectus yang notabene mirip.

Penggalian di situs Ngandong sebenarnya sudah dimulai ketika Belanda masih menjajah Indonesia, yaitu pada tahun 1930-an. Sejak itu, ditemukanlah 25 ribu fosil yang 14 di antaranya adalah fosil Homo erectus. Sementara itu, sebagian besar dari fosil lain yang ditemukan adalah milik binatang.

Ahli Paleoantropologi di University of Iowa, Russell Ciochon menyatakan bahwa Ngandong yang terletak di Indonesia menjadi situs yang berhasil menjadi tempat ditemukannya Homo erectus termuda. Apalagi sejauh ini fosil Homo erectus yang usianya paling muda hanya ditemukan di Ngandong, tempat lain di dunia ini tidak ada yang memilikinya. Terkenal banget gak tuh Indonesia?

Di antara banyaknya spesies manusia, Homo erectus lah yang paling mirip dengan manusia modern (Homo sapiens). Pasalnya, manusia purba ini memiliki proporsi tubuh yang tegap, sangat mirip dengan manusia modern. Padahal, spesies manusia purba biasanya memiliki postur tubuh yang bungkuk.

Selain itu, Homo erectus juga memiliki ukuran otak yang besar. Maka dari itu jangan heran kalau ternyata spesies ini sama cerdasnya seperti manusia modern semasa hidupnya.

Fosil Homo erectus memang tidak ditemukan di Ngandong saja, mereka juga ditemukan di berbagai tempat lainnya. Kendati begitu, rupanya Homo erectus yang berada di Ngandong ini memiliki kapasitas tengkorak paling besar dibandingkan semua fosil Homo erectus yang pernah ditemukan.

Meski demikian, Ciochon enggan untuk menyimpulkan bahwa Homo erectus yang berada di Indonesia ini adalah yang terpintar dibanding Homo erectus lainnya. Sebab, para peneliti tidak menemukan bukti perilaku dari tiap Homo erectus yang juga berpengaruh pada kecerdasan.

BBC melaporkan bahwa titik pasti kepunahan Homo erectus di Pulau Jawa adalah karena perubahan lingkungan. Sebab, hutan terbuka yang berada di Jawa berubah menjadi hutan hujan. Masalahnya, Homo erectus diyakini tidak bisa menemukan sumber makanan yang biasa mereka makan di hutan terbuka.

Tidak hanya itu, hewan buas yang berada di hutan hujan juga ditakutkan menjadi salah satu penyebab kepunahan Homo erectus. Kemudian ada juga faktor-faktor lain seperti longsor, letusan gunung api, dan perubahan iklim.

Awalnya, Homo erectus menempati daerah-daerah seperti Afrika dan Eurasia. Namun, setelah itu, ada yang berpindah ke Indonesia, terutama Pulau Jawa. Usut punya usut, mereka dapat mencapai Jawa karena terhubung dengan daratan Asia. Apalagi saat ini sedang terjadi periode glasial sehingga permukaan lautnya rendah.

Nah, itu dia informasi-informasi menarik dari fosil Homo erectus termuda yang baru ditemukan di Jawa Tengah. Tertarik untuk pergi ke Ngandong biar bisa nemuin fosil Homo erectus lainnya?