Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?

Lagi-lagi muncul teori konspirasi COVID-19 yang menyesatkan

Kemunculan teori konspirasi seputar virus corona dan COVID-19 kini semakin sulit dibendung. Sejak awal pandemik ini meluas, berbagai informasi menyesatkan pun ikut merebak. “Virus corona dibuat di laboratorium Wuhan”, “COVID-19 meluas karena radiasi 5G”, hingga berbagai teori yang menyatakan bahwa pandemik ini telah diprediksi sejumlah orang sebelumnya. 

Dinamakan teori konspirasi karena pernyataan-pernyataan di atas sebenarnya tidak memiliki bukti nyata, apalagi untuk dikaji secara ilmiah. Bukan hanya itu saja, baru-baru ini teori serupa juga menyerang tokoh ternama di bidang teknologi, Bill Gates. Banyak yang menuding bahwa dirinyalah sosok di balik merebaknya virus corona. 

Bagaimana bisa asumsi tersebut muncul? Apakah tuduhan ini dapat dibuktikan secara nyata? Simak penjelasannya berikut ini! 

1. Kecurigaan dimulai karena Bill Gates mendanai sejumlah pembuatan vaksin dan penelitian virus corona

Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?abc.net.au

Teori konspirasi yang menyerang Bill Gates ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari warganet. Perusahaan analisis media sosial Zignal Labs memperkirakan bahwa ada setidaknya 18 ribu konten yang mengaitkan sang founder Microsoft dengan virus corona sejak Maret hingga awal April 2020. Ini mengalahkan jumlah konten teori konspirasi COVID-19 lainnya di media sosial.

Ada banyak rumor yang beredar. Namun mayoritas mencurigai langkah Bill Gates yang begitu gencar mendanai pembuatan vaksin dan berbagai penelitian seputar virus corona melalui Bill and Melinda Gates Foundation miliknya. 

Yayasan yang telah dibangunnya sejak tahun 2000 tersebut memang dikenal sering mendanai berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat dunia. Untuk penanganan COVID-19 sendiri, Bill and Melinda Gates Foundation telah mengucurkan dana lebih dari US$250 juta atau setara dengan Rp3,8 triliun. 

Langkah Bill Gates ini dinilai mencurigakan bagi sebagian orang. Mereka curiga jangan-jangan orang terkaya kedua di dunia itu ingin menghasilkan lebih banyak uang dari keuntungan vaksin yang ia danai. Yang lebih fatal, ada pula yang curiga bahwa Bill Gates masuk ke dalam kelompok tertentu yang ingin mengurangi populasi dunia. 

2. Rumor yang menyerang Bill Gates semakin panas karena pernyataannya di TED Talk pada 2015 lalu

https://www.youtube.com/embed/6Af6b_wyiwI

Selama ini, founder dari Microsoft tersebut cukup vokal dalam mengritik ketidaksiapan dunia jika suatu hari dilanda pandemik. Hal ini sempat diserukannya pada tahun 2015 dalam TED Talk yang berjudul “The Next Outbreak? We’re Not Ready”. 

“Jika ada sesuatu yang bisa membunuh lebih dari sepuluh juta orang di dekade berikutnya, kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular, alih-alih berupa perang. Bukan misil, tapi mikroba,” kata Bill Gates di video tersebut. 

Kritik ini menyoroti langkah pemerintah dunia yang terlalu banyak berinvestasi pada nuklir alih-alih terhadap sistem kesehatan masyarakat. Menurutnya, inilah alasan kenapa wabah Ebola yang telah membunuh puluhan ribu manusia sulit untuk diatasi. 

“Kegagalan untuk mempersiapkan diri bisa memungkinkan epidemik berikutnya secara dramatis lebih dahsyat daripada Ebola,” katanya. “Kamu bisa menjumpai virus yang menginfeksi orang-orang sehat tapi ternyata mereka bisa menulari orang lain ketika naik pesawat, atau pergi ke pasar.”

Terdengar familier? Pernyataan tersebut kemudian menjadi bumerang kepada Bill Gates. Ia pun dituduh sudah bisa memprediksi dan tahu lebih awal mengenai pandemik yang kini sedang terjadi. 

Baca Juga: Jangan Diikuti, 8 Cara Pencegahan Virus Corona Ini Salah menurut Medis

3. Di tahun 2019 lalu, terdapat sebuah pelatihan menghadapi wabah. Yayasan Bill Gates berpartisipasi mendanainya

Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?api.hub.jhu.edu

Lebih lanjut, tuduhan semakin gencar karena pernyataan yang dilontarkan oleh Infowars, sebuah situs yang dijalankan oleh Alex Jones. Ia adalah pembuat teori konspirasi terkenal di Amerika Serikat. 

Situs tersebut melaporkan bahwa yayasan Bill Gates menyelenggarakan pelatihan menghadapi wabah di tahun 2019. Namun setelah ditelusuri oleh FactCheck.org, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. 

Dilansir dari Business Insider, ternyata memang ada sebuah pelatihan bernama “Event 201” di bulan Oktober 2019. Acara tersebut diselenggarakan oleh Johns Hopkins Center for Health Security untuk meningkatkan persiapan ketika menghadapi pandemik yang sangat akut. 

Johns Hopkins Center for Health Security sendiri merupakan lembaga nonprofit yang fokus pada kesehatan masyarakat. Ternyata yayasan Bill Gates merupakan salah satu partner terbesar di dalamnya.

Bisa disimpulkan bahwa pembuat teori konspirasi ini tidak memedulikan perbedaan tersebut. Ia mengaitkan Bill Gates dengan pelatihan itu tanpa benar-benar menjelaskan latar belakang lembaga penyelenggara.

4. Kenapa teori konspirasi ini bisa menyerang Bill Gates?

Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?people.com

Pertanyaan ini mungkin sudah muncul di benakmu ketika membaca pernyataan-pernyataan di atas. Kenapa Bill Gates? 

Alasan pertama, para pembuat teori konspirasi memang sering menyerang orang-orang berpengaruh di dunia. Mereka percaya bahwa tokoh-tokoh tersebut bekerja sama untuk membangun sebuah dunia baru. Itulah kenapa teori ini disebut sebagai The New World Order. Salah satu senjata yang dianggap bisa mewujudkannya adalah melalui pandemik ini. 

Orang-orang yang memercayai teori konspirasi beranggapan bahwa hanya para elit global yang bisa membuat kejadian-kejadian besar seperti ini. Mereka memiliki kekuatan, uang, dan pengaruh yang besar di dunia. Berbekal hal tersebut, tokoh-tokoh ternama itu akan membangun dunia baru di mana merekalah pemimpinnya. 

Karena Bill Gates cukup vokal dan banyak terlibat dalam penanganan COVID-19, ia pun menjadi sasaran empuk bagi pembuat teori konspirasi. Ia juga tak ragu menyuarakan kritik terhadap Trump yang mendiskreditkan langkah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani COVID-19. Terlebih lagi, ia adalah sosok yang sangat terkenal, kaya, dan banyak berinvestasi pada gerakan-gerakan filantropi.

5. Bill Gates tak ambil pusing dengan teori konspirasi yang melibatkan dirinya

https://www.youtube.com/embed/nFUdX_0PpT0

Teori konspirasi bukanlah sesuatu yang bisa kita percayai. Sebab tidak ada bukti kuat dan dasar ilmiah yang bisa menjelaskannya. Itulah kenapa Bill Gates tidak ambil pusing dengan masalah ini. Ia juga menyadari bahwa langkahnya ini akan menuai pro dan kontra di masyarakat.

“Aku akan mengatakan bahwa ironis ketika kamu bersikap begitu terhadap seseorang yang melakukan usaha terbaiknya untuk menyiapkan dunia, dalam kasus saya, miliaran dolar untuk peralatan penanganan penyakit menular, dan benar-benar mencoba untuk menyelesaikan penyakit menular ini, termasuk hal yang menyebabkan pandemik.

Tapi kita berada di situasi yang gila, jadi akan ada rumor yang gila pula,” ungkap Bill Gates ketika diwawancara oleh stasiun televisi Tiongkok, GCTN.

Teori konspirasi yang menyebar secepat virus corona ini justru semakin memperkeruh situasi di masyarakat. Oleh karena itu, kamu tidak perlu memercayai berbagai rumor tak berdasar yang tersebar di media sosial dan internet. Kita sebaiknya hanya memusatkan perhatian untuk mencegah pandemik ini agar segera usai. 

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Virus Corona Paling Gak Masuk Akal, Jangan Percaya!

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya