Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Ini Penjelasan BMKG

ilustrasi krisis iklim (unsplash.com/Mike Erskine)

Suhu panas menyengat yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia tampaknya tak kian pergi. Di beberapa wilayah di Indonesia, kisaran suhu bisa mencapai 35 - 38.0 °C pada siang hari.

Fenomena ini tentunya terjadi tidak tanpa sebab. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya peristiwa El Nino. Ini merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Lantas, kapan suhu panas di Indonesia berakhir? Simak penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di bawah ini.

Perkiraan awal musim hujan 2023/2024

ilustrasi musim hujan (unsplash.com/Sonika agarwal)

Menurut perkiraan BMKG, awal musim hujan 2023/2024 akan terjadi pada akan dimulai pada November hingga Desember 2023. Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari dan Februari 2024 dengan 385 zona musim (ZOM). 

Informasi tersebut disampaikan oleh Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam acara webinar pada Sabtu (28/10/2023). 

"Sebanyak 37,5% wilayah zona musim (ZOM) di Indonesia mengalami awal musim kemarau yang lebih awal dari perkiraan normal, sejalan dengan prediksi yang telah kami sampaikan pada Maret 2023," jelas Dwikorita. 

BMKG menggarisbawahi prediksi awal musim kemarau relatif akurat. Meskipun demikian, masih ada zona yang belum mengalami musim kemarau, termasuk di Papua bagian utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan sebagian Sumatera. 

Faktor-faktor seperti El Nino yang aktif, IOD positif dan pengendali iklim lainnya memiliki peran sentral dalam membentuk situasi iklim di Indonesia. 

Musim hujan 2023/2024 perlu diantisipasi

Ilustrasi musim hujan (Pexels/GenaroServin)

Faktor-faktor seperti El Nino yang aktif, IOD positif dan pengendali iklim lainnya memiliki peran penting dalam membentuk situasi iklim di Indonesia. Ini menjadi alasan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kemarau yang lebih panjang. 

"El Nino yang kami pantau sejak awal tahun 2023, memiliki potensi untuk menghasilkan iklim kering, terutama setelah Juni-Juli-Agustus 2023, dengan durasi yang relatif pendek, sekitar 5-7 bulan," tambah Dwikorita.

Sebagai rekomendasi untuk menghadapi Musim Hujan 2023/2024, BMKG menghimbau pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat untuk lebih siap terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologis.

Menurut Dwikorita, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana. Harapannya, prediksi yang diberikan BMKG bisa digunakan pemerintah daerah untuk mempersiapkan Musim Hujan 2023/2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us