Saat kita menatap langit, sering kali kita melihat gumpalan awan yang perlahan meluncur melintasi cakrawala. Fenomena ini tampak begitu alami hingga jarang dari kita bertanya, kenapa awan bergerak?
Ternyata, pergerakan awan dipengaruhi oleh dinamika kompleks di atmosfer, mulai dari hembusan angin hingga perubahan suhu dan tekanan. Yuk, pahami mekanisme kenapa awan bisa bergerak dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Jawaban utama untuk pertanyaan kenapa awan bergerak adalah karena awan dibawa oleh angin. Angin tidak hanya terjadi di permukaan bumi, tetapi juga ada di berbagai lapisan atmosfer, bahkan jauh lebih tinggi dari jalur terbang pesawat jumbo jet.
Itulah sebabnya, kadang meskipun di darat terasa tidak ada angin, kita masih bisa melihat awan tipis seperti cirrus yang bergerak cepat di ketinggian. Menariknya, ada juga jenis awan seperti awan lentikular yang tampak diam di atas bukit, meskipun sebenarnya angin kencang sedang bertiup.
Ini terjadi karena tetesan air di dalam awan terus bergerak mengikuti angin. Tetesan baru terbentuk di sisi depan awan saat udara naik di lereng bukit, dan tetesan lama menguap di sisi belakang saat udara turun. Proses ini menciptakan ilusi seolah-olah awan tetap berada di tempat yang sama.
Selain angin, kecepatan awan bergerak juga dipengaruhi oleh ketinggian dan jenis awannya. Awan yang berada di lapisan atmosfer lebih tinggi, seperti awan cirrus, biasanya bergerak lebih cepat dibandingkan awan rendah, seperti stratus atau cumulus. Ini karena angin di ketinggian cenderung lebih kencang.
Di sisi lain, karakteristik masing-masing jenis awan juga berpengaruh. Awan berbentuk tipis dan ringan lebih mudah terdorong angin, sementara awan yang lebih tebal dan berat cenderung bergerak lebih lambat.
Referensi
Clouds. Diakses ada April 2025. National Institute of Water and Atmospheric Research.
Why do the clouds move?. Diakses ada April 2025. University College London.