ilustrasi orang Dayak (pixabay.com/darwisalwan)
Dalam sejarah, Indonesia juga pernah memiliki peristiwa konflik antar etnis yang tak kalah menyedihkan, yaitu konflik Dayak dan Madura. Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan Februari 2001 yang bermula hanya di Kota Sampit.
Selanjutnya, pertumpahan darah meluas di beberapa daerah lainnya, seperti Palangkaraya hingga hampir semua wilayah di Kalimantan Tengah. Konflik itu bermula dari perselisihan antara Dayak dan Madura yang sejak akhir 2000 terlibat perkelahian di Kereng, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Sejak saat itu, bentrokan dari kedua belah pihak tidak dapat dihindari karena mereka saling menyerang. Puncaknya, eskalasi penyerangan terhadap Madura tidak dapat terbendung saat banyak warga Dayak datang ke Sampit. Mereka menggunakan berbagai senjata tradisional seperti mandau, lunju (tombak), hingga senjata api. Sengit, warga Madura menggunakan celurit dan rakitan bom.
Akibat peristiwa itu, banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Setidaknya sekitar 500 orang Madura tewas dan lebih dari 100.000 dari mereka terpaksa harus mengungsi ke luar daerah. Peristiwa tersebut merupakan salah satu konflik antaretnis terkelam dalam sejarah Indonesia.