Bikin Gila? 7 Parasit Ini Bisa Mengontrol Pikiran Inangnya

Pernahkah kamu mendengar nama makhluk yang satu ini? Toxoplasma gondii adalah protozoa yang biasa hidup menumpang di perut kucing. Pada awalnya, kucing yang terinfeksi akan tampak sehat-sehat saja tanpa gejala apa pun. 

Namun ketika parasit sudah mencapai otak, kondisi psikologis kucing pun akan terganggu. Efek yang lebih parah terjadi ketika parasit menular ke tikus (melalui urine).

Menurut laporan dari LiveScience, tikus yang terinfeksi T. gondii akan tergila-gila dengan urine kucing. Mereka juga akan terangsang ketika mencium bau kucing. 

Selain menular ke tikus, parasit ini juga bisa ditularkan ke manusia. Lalu bagaimana pengaruhnya? Dilansir dari European Journal of Microbiology and Immunology 2016 mengatakan bahwa T. gondii bisa menyebabkan skizofrenia, depresi, autisme, bipolar, hingga kecenderungan bunuh diri. 

Naegleria fowleri tidak dijuluki sebagai amoeba gila atau amoeba of madness tanpa alasan. Mereka dikenal bisa merusak sistem saraf sehingga memengaruhi pikiran inangnya, tak terkecuali manusia. 

Ketika sampai di tempurung kepala kita, N. fowleri akan menggerogoti sel-sel otak. Orang yang terinfeksi pun akan berubah dari merasa tidak nyaman hingga tidak sadarkan diri dalam hitungan jam. 

Setelah itu, pasien merasakan sejumlah gejala aneh. Mulai dari kebingungan, sulit fokus,  depresi, hingga halusinasi. Jika tidak segera ditangani, pasien pun akan meninggal dunia. Seram, kan? Agar tidak terinfeksi, hindari minum air yang tidak dimasak atau yang berasal dari sungai, kolam, dan perairan lainnya.

Horsehair worm adalah sejenis cacing yang mampu mengontrol pikiran para serangga, sasaran empuk mereka. Biasanya, serangga yang menjadi inang parasit ini adalah jangkrik, nyamuk, lalat, dan belalang. 

Pada awalnya, horsehair worm bertubuh sangat kecil. Mereka akan masuk ke tubuh inang melalui makanan atau air. Cacing ini akan terus tumbuh di dalam perut hingga akhirnya memanipulasi sistem saraf sang inang.

Serangga normalnya tidak bisa berenang. Namun, si parasit membutuhkan air untuk bisa mencapai pertumbuhan akhirnya. Mereka pun mengontrol sang inang untuk melompat ke dalam air dan menenggelamkan diri. Saat itu terjadi, horsehair worm akan keluar dan bereproduksi. 

Jika kamu berpikir horsehair worm tidak cukup mengerikan, yuk, kenalan dengan teritip Sacculina! Ini merupakan parasit yang biasa menyerang kepiting. Untuk masuk ke dalam tubuh inangnya, mereka terlebih dahulu keluar dari cangkang. 

Setelah itu, teritip akan menjadikan kepiting sebagai ‘kendaraannya’ untuk bisa bereproduksi, menurut penjelasan dari BBC.com. Jika kepiting itu betina, maka Sacculina akan memaksanya untuk merawat larva-larva seperti anaknya sendiri. Sedangkan jika kepiting tersebut jantan, si parasit akan mengubahnya menjadi betina untuk melakukan hal yang sama. 

Iya, flu, penyakit yang biasa kamu alami itu ternyata bisa memengaruhi pikiran kita. Pada tahun 2010, studi dari Binghamton University New York menemukan bahwa virus flu dapat membuat inangnya lebih sociable atau ramah. 

Dalam kurun 48 jam setelah virus masuk ke tubuh, ditemukan bahwa penderita flu berinteraksi dengan lebih banyak orang dan kelompok besar. Bahkan orang-orang itu terdorong untuk pergi ke tempat ramai. Apakah alasannya? 

Peneliti memang tidak menemukan jawaban pasti mengenai hal ini. Menurut asumsi, pengaruh ini terjadi karena virus ingin menginfeksi lebih banyak orang. Itulah kenapa ia mendorong inangnya agar keluar rumah. Apakah kamu merasakan hal yang sama?

Parasit yang satu ini akan menumpang, membunuh, dan menginjak-injak inangnya, secara harfiah. Ophiocordyceps unilateralis merupakan spesies jamur parasit yang membutuhkan hewan lain untuk bisa hidup dan berkembang. Inang favoritnya adalah semut Camponotus leonardi. 

Bagaimana ia melancarkan aksinya? Saat masih dalam bentuk spora, jamur tersebut masuk ke dalam tubuh semut dan mengontrolnya secara penuh. Semut pun akan menjadi seperti zombie.

Ketika jamur sudah di tahap akhir pertumbuhan, mereka akan mengontrol inang agar naik ke atas pohon dan bunuh diri. Dari situ, jamur akan tumbuh di atas jasad sang semut.

Rabies disebabkan oleh virus yang benar-benar berbahaya. Virus ini biasa ditemukan di dalam tubuh anjing, musang, rakun, kelelawar, dan lain-lain. Melalui perantara hewan tersebut, virus bisa menginfeksi manusia. 

Dilansir dari Discover Magazine, virus ini tidak menghancurkan semua bagian otak, melainkan menyerang serotonin, GABA, dan endogenous opioid. Dalam kata lain, virus mengubah otak kita untuk menyerang diri sendiri. 

Pasien rabies akan mengalami kebingungan yang luar biasa, halusinasi, dan merasa terancam tanpa alasan. Tidak hanya itu saja, penyakit ini juga memiliki tingkat kematian hampir 100 persen. Jadi siapa pun yang terserang akan meninggal karenanya.

Seram juga, ya, parasit-parasit ini! Jangan sampai kamu bertemu dan terinfeksi dengan mereka, ya. Sebisa mungkin jauhi kontak dengan hal-hal yang meningkatkan risiko infeksi. Misalnya dengan menjauhi hewan yang menjadi inang, selalu jaga kebersihan, dan tidak makan minum sembarangan.