7 Mahkota, Diadem, dan Tiara yang Pernah Dipakai Ratu Elizabeth II

George IV State Diadem adalah hiasan kepala kebangsawanan milik Raja George IV, dan juga dikenal dengan nama diamond diadem. Hiasan kepala ini dibuat untuk dipakai raja George IV pada acara penobatannya tahun 1820. Diamond diadem ini dihiasi 1.333 berlian, termasuk satu berlian kuning pucat langka seberat 4 karat yang terletak di tengah-tengah salib bagian depan.

Pada tahun 1952, untuk pertama kalinya, Ratu Elizabeth II mengenakan George IV State Diadem di depan umum. Ia mengenakannya ketika menghadiri acara pembukaan parlemen negara tepatnya pada 4 November 1952. Ratu juga terlihat mengenakan diadem ini kedua kalinya dalam perjalanan menuju acara penahbisannya sebagai ratu Inggris tahun 1953. 

Imperial State Crown adalah mahkota yang dikenakan oleh pemimpin Inggris ketika meninggalkan gereja Westminster Abbey, seusai acara penobatan. Ratu Elizabeth II juga mengenakan mahkota tersebut pada hari pentahbisannya menjadi ratu. Mahkota ini awalnya dibuat untuk acara pentahbisan Raja George VI pada tahun 1937. 

Imperial State Crown dihiasi 2.868 permata, 17 batu safir, 11 batu zamrud, 269 mutiara, dan 4 batu rubi, termasuk batu rubi Black Prince pada bagian salib depan. Mahkota ini memiliki penutup berupa kain beludru ungu yang mirip topi pada bagian dalamnya. Imperial State Crown yang dihiasi lebih dari 3 ribu batu berharga tersebut memiliki berat sekitar 1 kg, dengan tinggi 31,5 cm. 

Queen Mary's Fringe Tiara merupakan hiasan kepala yang cukup spesial karena dikenakan Ratu Elizabeth II pada hari pernikahannya tahun 1947. Selain itu, ada insiden unik pada tiara ini di hari pernikahan ratu.

Queen Mary's Fringe Tiara sempat patah ketika akan dipakaikan ke kepala sang ratu. Insiden tersebut sempat membuat orang-orang di istana panik. Untungnya, tiara tersebut berhasil diperbaiki secara darurat sehingga tetap dapat dipakai oleh sang ratu.

Tiara yang dibuat tahun 1919 untuk Ratu Mary tersebut dihiasi 47 batangan kecil berlian. Selain Ratu Elizabeth II, dua pengantin kerajaan lain juga mengenakan tiara tersebut di hari pernikahan mereka, yakni Putri Beatrice dan Putri Anne. 

Tiara Girls of Great Britain and Ireland merupakan salah satu tiara favorit sang ratu. Ia terlihat cukup sering memakai tiara tersebut pada acara-acara penting. Tiara ini merupakan hadiah pernikahan yang diterima Ratu Elizabeth II dari neneknya, Ratu Mary. Ratu pun menyebut tiara ini sebagai Granny's Tiara karena hal tersebut.

Desain tiara yang berupa festoon-and-scroll tersebut awalnya dihiasi 14 butir mutiara, namun pada tahun 1910-an, Ratu Mary melakukan perubahan pada tiara. Ia memerintahkan agar mutiara tersebut diganti menjadi 13 berlian dan menghilangkan bagian alas atau dasar dari tiara tersebut.

Pada tahun 1960-an, Ratu Elizabeth II kembali melakukan perubahan pada tiara tersebut. Ia memerintahkan agar bagian alas tiara kembali dipasang, sehingga dapat dipakai sesuai dengan ukuran tinggi awalnya.

Ada 15 lingkaran berhiaskan berlian yang saling menyatu, yang membentuk The Grand Duchess Vladimir Tiara. Terdapat beberapa mutiara yang menggantung pada setiap lingkaran tiara yang dibuat oleh ahli perhiasan kerajaan Rusia, Bolin.

Awalnya, Bolin membuat tiara tersebut untuk Grand Duchess Vladimir dari Rusia pada sekitar tahun 1874. Namun Ratu Mary membeli tiara tersebut pada tahun 1921 dari Elena, cucu Grand Duchess Vladimir, yang mewarisi tiara tersebut. Tiara ini kemudian diwariskan pada Ratu Elizabeth II, sepeninggal Ratu Mary. Ratu kemudian memperbaiki tiara dan mengganti bahan rangka menjadi bahan platinum

The Grand Duchess Vladimir Tiara menjadi salah satu tiara yang paling sering dikenakan Ratu Elizabeth II. Ia juga kerap memodifikasi penampilan tiara tersebut. Beberapa kali ratu mengganti mutiara yang bergantung dengan mutiara lain dengan warna yang berbeda atau dengan batu berharga lainnya. Ratu juga pernah terlihat mengenakan tiara tersebut tanpa hiasan gantungnya.  

Tiara ini dibuat pada tahun 1973 oleh Gerrard, rumah perhiasan yang membuat perhiasan untuk anggota kerajaan pada saat itu. The Burmese Tiara bertahtakan permata dan 96 batu rubi.

Rubi tersebut merupakan hadiah dari masyarakat Myanmar untuk Ratu Elizabeth II, sebagai hadiah pernikahan. Orang Myanmar percaya bahwa 96 batu rubi tersebut akan melindungi tubuh pemakainya dari 96 penyakit yang dapat menyerang tubuh.

Namun tiara ini merupakan tiara paling kontroversial yang pernah dikenakan sang ratu. Salah satu kontroversi muncul karena desain dan pembuatan tiara. The Burmese Ruby Tiara dibuat dengan menggunakan batu rubi ditambah dengan batu dari tiara lain yang dibongkar.

Tiara Nizam of Hyderabad dibongkar dan batunya diambil untuk membuat The Burmese Tiara. Ini merupakan tiara yang dihadiahkan pada Ratu Elizabeth II oleh Nizam dari Hyderabad—kerajaan di India saat itu—sebagai hadiah pernikahan. Dapat dikatakan The Burmese Tiara dibuat menggunakan gabungan batu-batu yang merupakan hadiah pernikahan yang diterima Ratu Elizabeth II. 

Queen Alexandra's Kokoshnik Tiara memiliki sejarah yang cukup panjang sebelum akhirnya diwariskan kepada Ratu Elizabeth II. Tiara ini awalnya dibuat untuk Ratu Alexandra sebagai hadiah ulang tahun pernikahan perak. Hadiah tersebut diberikan oleh komite wanita bangsawan Inggris pada Maret 1888.

Ratu Alexandra adalah putri dari kerajaan Denmark yang menikahi Raja Inggris, Edward VII. Singkatnya, Ratu Alexandra merupakan nenek buyut Ratu Elizabeth II. Tiara tersebut dibuat sesuai dengan permintaan Ratu Alexandra, yang menginginkan tiara yang mirip dengan tiara saudarinya, Dagmar.

Dagmar menikahi Tsar Alexander III dari Rusia, dan tinggal di Moskow. Dagmar yang namanya diganti menjadi Marie Feodorovna, mengenakan tiara dengan model mirip hiasan kepala tradisional Rusia, kokoshnik. Queen Alexandra's Kokoshnik Tiara kemudian dibuat mirip dengan tiara kokoshnik yang dikenakan Marie Feodorovna. 

Tiara tersebut terdiri dari 77 batangan berjejer yang diisi lebih dari 400 butir permata. Namun Ratu Alexandra mengeluarkan 16 batangan, sehingga saat ini terdapat 61 buah batangan berjejer yang dihiasi 488 butir batu berlian.

Hiasan kepala sebagai lambang kebesaran dan keagungan tentu tidak dibuat dan dikenakan sembarangan. Semuanya memiliki makna dan signifikansi tersendiri bagi mendiang Ratu Elizabeth II.