5 Metode Diet Ekstrem yang Pernah Populer pada Masa Lalu, Efektif?

Cacing menjadi salah satu hewan yang dianggap menjijikan, terutama bagi perempuan. Namun siapa sangka jika puluhan tahun yang lalu, mereka menjadi salah satu hewan favorit masyarakat.

Pada tahun 1920-an, orang-orang yang ingin menurunkan berat badannya akan pergi ke apotek untuk membeli pil yang berisi cacing pita hidup dan menelannya. Cacing yang masuk akan tinggal di usus sebagai parasit dan memakan semua makanan yang dikonsumsi hingga membuat orang yang terinfeksi kehilangan berat badan. Metode ini bukan cuma menjijikan, tetapi juga sangat-sangat berbahaya.

Seiring waktu, cacing pita itu akan semakin panjang dan menyebabkan sejumlah penyakit. Mulai dari kejang-kejang, masalah pada hati, pneumonia, hingga kista yang kemudian berakhir dengan kematian.

Merokok merusak kesehatan, semua orang tahu itu. Namun, sebuah perusahaan rokok pada tahun 1920-an justru mengiklankan bahwa kebiasaan tersebut dapat menurunkan berat badan dengan lebih cepat.

Memang benar bahwa rokok membuat kita kehilangan nafsu makan. Namun hal itu juga dibarengi dengan sejumlah penyakit berbahaya. Banyak orang, terutama perempuan yang kemudian sangat terikat dengan rokok. Sebab, setiap kali mereka berhenti, berat badan akan naik lagi. Hal ini memaksa mereka untuk kembali mengisap rokok untuk menjaga tubuhnya tetap "ideal".

Dilansir Ranker, pada tahun 1903, seseorang bernama Horace Fletcher ditolak sebuah perusahaan asuransi tempatnya melamar kerja karena berat badan yang melebihi batas. Sakit hati dengan penolakan itu, ia kemudian mencoba berbagai jenis diet, termasuk mengunyah makanan sebanyak 32 kali sebelum memuntahkannya.

Melalui metode ini, Horace memang berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 18 kilogram dan membuatnya mendapatkan julukan "The Great Masticator" atau 'Pengunyah yang Hebat'. Sisi buruknya, ketiadaan nutrisi bukan hanya membuat seseorang kehilangan berat badan, tetapi juga hilangnya tenaga untuk beraktivitas dengan normal.

Diet cuka merupakan salah satu diet ekstrem yang populer pada tahun 1820. Diet ini dipopulerkan oleh seorang penyair bernama Gordon Byron. Ia diketahui sangat takut akan kegemukan, karena menurutnya hal itu akan membuat seseorang menjadi bodoh dan malas.

Suatu hari, seorang teman mengatakan bahwa Gordon terlihat pucat, dan gemuk. Merasa syok dengan perkataan temannya, ia pun melakukan diet yang lebih ekstrem lagi dengan hanya mengonsumsi cuka apel dan air setiap hari. Diet tersebut membuat Gordon menjadi sangat lemah dan mudah terserang penyakit. Pada 1924, penyair ini terserang malaria dan meninggal tidak lama kemudian.

Perlu diketahui bahwa cuka merupakan larutan yang memiliki tingkat keasaman sangat tinggi. Mengonsumsinya setiap hari akan membuat dinding organ pencernaan infeksi sehingga kita pun menjadi rentan terhadap berbagai penyakit. 

Kebanyakan orang akan mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mengekang nafsu makan. Nah, tidak kalah dari kita, orang yang hidup pada tahun 1930 juga melakukan trik yang sama saat mereka diet. Konyolnya, mereka tidak mengonsumsi sayuran, melainkan bola kapas.

Tentu saja sama seperti metode diet ekstrem lainnya, mengonsumsi bola kapas sebagai pengganti makanan sangat berbahaya. Alih-alih kurus, bola kapas yang dikonsumsi bisa menyumbat sistem pencernaan dan memicu sejumlah penyakit mematikan.

Diet untuk menurunkan berat badan bukanlah sesuatu yang salah, selama kamu melakukannya dengan metode yang benar. Sebelum memulainya, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan ahli gizi agar tidak melakukan metode yang salah. Apalagi mencoba salah satu dari lima diet ekstrem di atas.