7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikan

Di balik keindahannya, menyimpan fakta sedih

Pernahkah kamu memelihara ikan di rumah? Dalam berbagai penelitian, disebutkan bahwa memelihara ikan memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk menurunkan stres dan tekanan darah.

Duduk di tepi kolam sembari mendengarkan gemericik air dan melihat ikan berenang memang membuat hati damai. Tetapi, ada beberapa alasan yang membuatmu harus berpikir ulang jika ingin memelihara ikan. Apa saja?

1. Membeli ikan tropis berarti berkontribusi pada kepunahan suatu spesies

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Brenda Helen

Lebih dari 20 juta ikan ditangkap setiap tahun untuk mendukung hobi dan menghasilkan uang senilai US$300 juta di seluruh dunia. Mirisnya, beberapa spesies seperti Banggai cardinalfish terancam punah karena penangkapan berlebihan!

Sementara, National Geographic menyebut bahwa 98 persen spesies ikan air asin tidak bisa dibiakkan di penangkaran dan harus diambil langsung dari habitatnya di laut. Bagaimana caranya?

Ternyata, memakai natrium sianida! Senyawa kimia yang sangat beracun ini dipakai oleh banyak pengumpul ikan di Filipina, Sri Lanka, dan Indonesia. Agar ikan mudah ditangkap, natrium sianida dilarutkan, dimasukkan ke botol, lalu disemprotkan ke ikan dan terumbu karang.

Berdasarkan laporan dari National Oceanic and Atmospheric Administration di tahun 2008, 90 persen dari 11 juta ikan tropis yang masuk ke Amerika Serikat setiap tahun ditangkap secara ilegal dengan sianida.

2. Berkat sistem saraf yang kompleks, ikan bisa merasakan sakit

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Delbert Pagayona

Anggapan yang beredar di masyarakat adalah ikan tidak memiliki rasa sakit. Tapi ternyata itu keliru. Ini dibuktikan oleh Victoria Braithwaite, ahli biologi dari Penn State University.

Selama 15 tahun terakhir, ia dan ahli biologi ikan lainnya di seluruh dunia menghasilkan temuan bahwa ikan juga mengalami rasa sakit secara sadar, sama seperti mamalia dan burung.

Melansir Smithsonian Magazine, di tingkat anatomi, ikan memiliki neuron yang dikenal sebagai nosiseptor. Fungsinya untuk mendeteksi potensi bahaya, seperti tekanan intens, suhu tinggi, dan bahan kimia kaustik.

Untuk membuktikannya, ilmuwan menempelkan jarum ke ikan mas atau ikan trout pelangi, tepat di belakang insang. Tujuannya untuk merangsang nosiseptor dan aliran aktivitas listrik yang melonjak ke otak.

Masalahnya, berbeda dengan hewan peliharaan lain yang lebih ekspresif, ikan tidak menunjukkan jika dirinya merasakan sakit. Sehingga, kita mungkin terlambat atau tidak sempat mengobatinya karena terlanjur mati duluan.

3. Ikan lebih cerdas dari perkiraan kita

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Pablo

Pernah mendengar jokes tentang ingatan ikan yang hanya bertahan selama 3 detik? Well, ikan sebenarnya lebih cerdas dari itu. Dikutip dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), para peneliti menemukan bahwa ikan saling mengenali dan mengumpulkan informasi dengan 'menguping'.

Lebih lanjut, ikan ternyata mampu mengingat interaksi sosial masa lalu yang mereka lakukan dengan ikan lain. Dan ikan juga menunjukkan kasih sayang dengan bergesekan satu sama lain.

Bahkan, menurut Dr. Sylvia Earle, ahli biologi kelautan, ikan memiliki rasa ingin tahu tinggi, sensitif, punya kepribadian, dan merasa sakit saat terluka. Bisa dibayangkan, jika mereka dipisahkan dari kelompoknya di lautan dan tinggal di akuarium seorang diri?

4. Memiliki perilaku sosial yang sangat kompleks di habitat aslinya

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Hiroki Yoshii

Ikan adalah hewan sosial dan tidak selayaknya mendekam di akuarium kecil. Untuk berkomunikasi satu sama lain, mereka menggunakan berbagai suara frekuensi rendah untuk kawin atau saling memperingatkan jika ada potensi bahaya.

"Ikan memiliki beberapa sistem sosial paling kompleks yang diketahui. Anda melihat ikan saling membantu, (saling) kerja sama, dan bentuk timbal balik lainnya," tutur seorang ahli ekologi perilaku dari University of Bern, Swiss.

Perilaku sosial juga tampak saat mereka bergerombol (schooling). Ini adalah perilaku di mana banyak ikan berenang bersama-sama, seolah bertindak sebagai organisme tunggal.

Keuntungan bergerombol adalah keamanan bagi ikan. Melansir dari Britannica, ketika terancam, mereka akan membentuk 'bola' yang besar dan menggagalkan upaya predator untuk memangsanya.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Tidak Pelihara Monyet

5. Tidak menciptakan ekosistem yang baik di akuarium

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Ahmed Zayan

Tidak sedikit orang yang menaruh ikan begitu saja di wadah yang berisi air. Padahal, seharusnya kita menciptakan ekosistem buatan yang mirip dengan habitat aslinya di alam, misalnya menambahkan pasir, bebatuan, atau tanaman.

Laman Pet Guide juga tidak menyarankan memelihara ikan dalam mangkuk kecil. Ini karena ikan menghasilkan kotoran, lalu lama-kelamaan menumpuk di permukaan wadah dan berdampak negatif pada kualitas air.

Jika pemilik tidak mengganti air setiap hari, penumpukan kotoran menghasilkan kondisi beracun yang bisa membunuh ikan. That's why, banyak ikan yang hanya bertahan beberapa hari setelah dibeli.

6. Ada pembudidaya yang menjejalkan sebanyak mungkin ikan di wadah yang sempit

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Thomas Park

Tak bisa dimungkiri, ada pembudidaya 'nakal' yang menjejalkan ikan sebanyak mungkin dalam wadah yang kecil. Ini dilakukan untuk meningkatkan keuntungan mereka.

Dampaknya, cedera, penularan penyakit, dan infestasi parasit sering terjadi. Di beberapa kasus, para pembudidaya mencampur makanan dengan bahan kimia dan antibiotik yang kuat untuk mencegah kematian pada ikan.

7. Memelihara ikan butuh komitmen yang kuat

7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Berpikir Ulang Memelihara Ikanunsplash.com/Ahmed Hassan

In the end, keputusan untuk memelihara ikan atau tidak adalah pilihan. Namun, sama seperti memelihara hewan lain, memelihara ikan juga butuh komitmen yang kuat.

Melansir laman Animal City, akuarium harus dibersihkan seminggu atau dua minggu sekali jika akuarium berukuran besar. Mengganti air sangat penting untuk mengontrol kadar racun dalam air.

Amonia dilepaskan dari kotoran ikan yang membusuk dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada ikan. Selain itu, amonia menjadi nitrat karena bakteri dan menyebabkan ketidakseimbangan pH.

Banyak kasus di mana ikan dan akuariumnya ditelantarkan karena merasa bosan atau sibuk dengan kegiatan lain. Lama-kelamaan, ikan bisa mati dan akuarium dipenuhi lumut atau alga karena jarang dibersihkan.

Nah, itulah beberapa poin penting yang membuatmu berpikir ulang untuk memelihara ikan. Kini, keputusan ada di tanganmu!

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Kenapa Burung Hantu Jangan Kita Pelihara

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya