Bukan Peristiwa Buruk, 5 Fakta Ilmiah Tabrakan Galaksi di Alam Semesta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alam semesta memiliki jumlah galaksi yang tak terhingga di dalamnya. Maka dari itu, bukan hal mustahil apabila ada peristiwa yang dinamakan tabrakan galaksi di luar angkasa sana.
Seperti hipotesis para ilmuwan tentang galaksi Bimasakti dan Andromeda yang bakal bertabrakan dalam beberapa miliar tahun ke depan, galaksi lain juga akan mengalami peristiwa serupa. Bahkan, ada sejumlah galaksi yang sudah sampai pada titik tersebut.
Penasaran seperti apa peristiwa tabrakan galaksi itu? Yuk, simak fakta-fakta ilmiahnya di bawah ini!
1. Tabrakan dua galaksi akan membuatnya menyatu dan menciptakan bentuk baru
Jika kamu berpikir apabila dua galaksi yang bertabrakan bakal membuat sebuah kehancuran di alam semesta, maka kamu keliru. Faktanya, dilansir Nineplanets, dua galaksi tersebut akan menyatu dan menciptakan bentuk baru.
Itu artinya, sebuah galaksi bakal kehilangan bentuk aslinya ketika sudah bergabung dengan yang lain. Sebagai contoh, tabrakan dua galaksi spiral yang ukurannya sama besar akan menciptakan sebuah galaksi elips raksasa di akhir.
2. Bintang-bintang di dalam galaksi tidak akan bertabrakan
Lalu, bagaimana dengan nasib bintang-bintang yang menghuni galaksi? Dilansir NASA Hubblesite, objek kosmik yang memancarkan cahaya tersebut bakal saling berpapasan satu sama lain.
Benar, bintang-bintang itu tidak akan bertabrakan dan hancur, melainkan hanya berpapasan. Ini karena ruang di dalam galaksi amat sangat luas, sehingga masih ada banyak jarak yang memisahkan antarbintang.
Kecuali, jika objek kosmis cerlang itu berpapasan dengan black hole atau lubang hitam, maka kehancuran bintang mungkin akan terjadi. Ini karena black hole memiliki tarikan gravitasi super kuat yang bisa memakan objek-objek di sekitarnya.
Baca Juga: Selain Antares, Ini 5 Bintang Paling Terang di Rasi Zodiak Scorpius
Editor’s picks
3. Interaksi gravitasi antargalaksi bisa memicu lahirnya bintang baru
Dilansir Phys Org, interaksi gravitasi antargalaksi yang bertabrakan bisa memicu lahirnya bintang-bintang baru. Ini karena galaksi mengandung banyak material berupa debu dan gas.
Tak hanya bintang, objek supernova hingga black hole pun bisa tercipta karena interaksi material galaksi ini. Sebab, ketika material-material galaksi berinteraksi, otomatis bakal memicu pergeseran dan gelombang kejut yang berujung pada pembentukan objek kosmik baru.
4. Penggabungan galaksi sempurna membutuhkan waktu sekiranya 2 miliar tahun
Menurut pemodelan atau simulasi komputer yang dibuat oleh ilmuwan NASA, California Institute of Technology, dan Harvard University, didapatkan data bahwa penggabungan dua galaksi secara sempurna membutuhkan waktu sekiranya 2 miliar tahun. Jadi, setelah bertabrakan, galaksi-galaksi tersebut tidak akan langsung bergabung menjadi satu, melainkan harus menunggu miliaran tahun lagi.
Akan tetapi, simulasi komputer tidak bisa dijadikan acuan sempurna peristiwa sesungguhnya. Sebab, ilmu pengetahuan sifatnya terus berkembang. Bentuk, dimensi, dan kecepatan galaksi yang berbeda bisa memengaruhi durasi penggabungan tersebut.
5. Lebih dari dua galaksi bisa bertabrakan
Dilansir NASA EPDC, lebih dari dua galaksi di alam semesta bisa bertabrakan. Seperti yang ditemukan oleh Teleskop Hubble pada tahun 2021, tiga galaksi besar kedapatan tengah terlibat perang gravitasi.
Menurut data pengamatan, tiga objek kosmis super itu tergabung dalam satu klaster galaksi Arp 195 di konstelasi Lynx. Ketiganya teramati sedang saling tarik menarik satu sama lain lantaran jarak di antara mereka sudah terlampau dekat.
Mengingat ilmu pengetahuan sifatnya terus berkembang, bukan hal yang mustahil bila nanti bakal ditemukan fenomena tabrakan empat atau lima galaksi di luar angkasa sana. Semoga informasi ini dapat menambah pengtahuanmu tentang dunia astronomi, ya!
Baca Juga: 5 Fakta Awan Magellan, Galaksi Kerdil di Sekitar Orbit Bimasakti
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.