Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Press Conference Ristek Kalbe Science Award 2025 (IDN Times/Rifki Wuda)
Press Conference Ristek Kalbe Science Award 2025 (IDN Times/Rifki Wuda)

Intinya sih...

  • Kalbe mengumumkan pemenang Ristek Kalbe Science Awards 2025

  • Kemitraan dengan Kemendiktisaintek untuk transformasi sains dan teknologi

  • Penelitian strategis berbasis AI dalam bidang kesehatan menjadi fokus utama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalbe resmi mengumumkan para pemenang Ristek Kalbe Science Awards 2025. Ini merupakan ajang penghargaan yang mendorong inovasi riset di bidang kesehatan dan teknologi. Tahun ini, Kalbe menggandeng Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam kemitraan yang selaras dengan program “Diktisaintek Berdampak”.

Upaya ini bertujuan mentransformasi sains dan teknologi sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa. Harapannya, inovasi-inovasi ini akan bisa memberikan manfaat secara langsung untuk masyarakat yang membutuhkan.

Penjurian holistik untuk aplikasi riset

Pemenang Ristek Kalbe Science Award 2025 (IDN Times/Rifki Wuda)

Ketua Dewan Juri RKSA 2025, Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D., Sp.MK., menegaskan bahwa kualitas riset harus selaras dengan misi kemandirian di bidang kesehatan guna memperkuat ketahanan nasional. Ia menjelaskan bahwa potensi keberhasilan inovasi tidak hanya ditentukan oleh ide atau temuan ilmiahnya, tetapi juga oleh kesiapan aplikasinya serta pemahaman terhadap perspektif regulasi.

Karena itu, proses penjurian RKSA dirancang secara holistik dengan melibatkan akademisi, pemerintah, dan industri, sekaligus memantau perkembangan riset para pemenang secara berkala. Untuk mempercepat aplikasinya, RKSA menerapkan model kolaborasi pentahelix. Ini bertujuan untuk menghubungkan akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media agar hasil penelitian dapat dikomersialisasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

"Potensi kesuksesan inovasi dipengaruhi oleh pengaplikasiannya dan pemahaman perspektif regulasi," jelasnya pada Rabu (3/12/2025).

Pemenang RKSA 2025

RKSA 2025 menyoroti delapan bidang penelitian strategis, mulai dari Pharma & Biopharma, Allogeneic Cell Therapy, e-Health, Medical Devices, Diagnostics, hingga Health, Food & Beverages, serta Natural Products. Semua kategori ini dirancang untuk menjawab kebutuhan kesehatan masa depan.

Tahun ini, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) menjadi dorongan utama, terlihat dari topik riset para penerima dana RKSA 2025.

Achmad Himawan dari Universitas Hasanuddin mengembangkan sistem diagnosis dermatitis atopik berbasis AI melalui pengenalan foto dan biomarker transdermal. Dari Swiss German University, Aulia Arif Iskandar merancang perangkat EKG portabel 5-lead bertenaga AI untuk skrining kardiovaskular secara real-time.

Sementara itu, Dr. Widiastuti Setyaningsih dari Universitas Gadjah Mada mengintegrasikan kalibrasi AI-NIR dalam hilirisasi tablet effervescent kombucha rosella sebagai minuman fungsional antidiabetik.

"Melalui RKSA, Kalbe mendukung perkembangan dunia penelitian, khususnya di bidang kesehatan dan berharap proses hilirisasi ini dapat menghasilkan produk serta jasa yang mampu menyehatkan bangsa Indonesia," pungkas Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk.

Dengan dukungan pendanaan, pemanfaatan AI, serta pendampingan berkelanjutan, para peneliti diharapkan mampu membawa temuan mereka hingga tahap hilirisasi. Inisiatif ini menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan solusi kesehatan yang lebih efektif, inklusif, dan berdampak luas bagi masyarakat.

Editorial Team