Penjara Bisa Mengubah Perilaku Orang, Ini Fakta Ilmiahnya

Melansir BBC, kebanyakan orang berubah setelah keluar dari penjara, terutama secara psikologisnya. Bahkan, seorang psikolog sosial bernama Craig Haney memperkuat pernyataan tersebut.

Dalam eksperimennya, Haney menemukan kalau hanya sedikit orang yang benar-benar tidak berubah. Jadi, pengalaman selama berada di dalam penjara membuat mereka tidak kapok.

Setiap orang pasti membutuhkan cinta, tentu saja. Maka dari itu, coba bayangkan para napi itu berada di dalam penjara yang notabene merupakan tempat asing dan menyeramkan bagi mereka. Di sana, mereka tidak bisa menemukan cinta, atau bahkan sentuhan manusia yang lembut saja tidak bisa mereka temukan.

Bagaimana tidak, kamu terpisah dari teman dan keluarga. Padahal, merekalah yang bisa memberikan kamu cinta. Selain itu, di dalam penjara, para napi selalu merasakan ancaman dan kecurigaan.

Menurut para peneliti dari Institute of Criminology di University of Cambridge, ratusan tahanan mengaku merasa terserang kepribadiannya dengan hukuman penjara jangka panjang. Ketika keluar dari penjara, mereka merasakan bahwa mereka bukan lah orang yang sama seperti saat melakukan kejahatan.

Usut punya usut, penelitian baru-baru ini menemukan bahwa penjara memang mengubah perilaku dan emosi napi secara signifikan dan konsekuen. Bayangkan, kamu harus berada di dalam lingkungan yang sangat mengancam sehingga hal tersebut efektif untuk membuat kepribadian seseorang berubah.

Seorang pria berusia 43 tahun yang merupakan mantan tahanan mengungkapkan bahwa dia masih bersikap seperti di dalam penjara, meskipun kini sudah bebas. Contohnya adalah ketika ia ragu saat hendak mematikan keran air atau saklar lampu. Di penjara, hal tersebut tidak bisa dilakukan begitu saja, sehingga kebiasaan itu masih terbawa hingga ke dalam rumah sekalipun.

Masih ingatkah kamu dengan film terbaik sepanjang masa, Shawshank Redemption? Jika iya, maka tokoh Ellis Boyd Redding atau Red masih terbayang dong di benak kamu. Nah, film ini juga bisa menjadi salah satu gambaran tentang perilaku seseorang yang berubah ketika bebas dari penjara.

Salah satu scene yang membuktikannya adalah ketika Red bekerja di sebuah toko setelah keluar dari penjara. Ada satu momen di mana Red selalu meminta izin kepada bosnya ketika ingin pergi ke kamar mandi untuk pipis.

Bosnya pun agak sedikit muak dan kasihan sehingga memperingatkan Red untuk tidak perlu izin apa-apa ketika hendak pergi ke kamar mandi. Benar-benar memberikan dampak ya penjara itu!

Dengan banyaknya pengalaman buruk para mantan napi setelah keluar dari penjara, muncul lah pertimbangan agar tiap penjara bisa membentuk karakter napi. Jadi, petugas penjara harus bisa membuat lingkungan penjara yang bisa membentuk karakter napi. Pasalnya, ini bisa memengaruhi sifat mereka ketika sudah kembali ke masyarakat.

Pada akhirnya, orang-orang yang dipenjara memang harus menerima konsekuensi jangka panjang tersebut, demikian dilansir dari Assistant Secretary For Planning And Evaluation. Sebab, perlu diingat bahwa sebelum masuk ke penjara mereka juga memberikan sesuatu yang menyakitkan pada korbannya. Praktis, hukuman yang sepadan memang dibutuhkan untuk para napi.

Itulah beberapa hal yang membuktikan kalau penjara bisa memberikan efek jera pada para pelaku kejahatan. Tapi, kalau di Indonesia kok bisa gak seseram itu ya penjaranya? Beberapa narapidana korupsi saja penjaranya udah kayak apartemen tuh, ya kan?