Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
e3.365dm.com

Beberapa waktu yang lalu, Sabtu (25/7/2020), polisi menyatakan bahwa kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo diduga disebabkan oleh bunuh diri. Temuan ini cukup mengejutkan karena sebelumnya terdapat dugaan bahwa Yodi adalah korban pembunuhan.

Hasil autopsi mengatakan bahwa terdapat dua luka tusukan pisau dalam di bagian leher dan dada. Luka di bagian leherlah yang mengakhiri nyawanya karena hal ini menimbulkan sobeknya tenggorokan dan nadi. 

Luka di bagian dada korban juga fatal karena sampai menembus tulang iga dan paru-paru. Selain kedua luka dalam itu, forensik juga menemukan adanya sejumlah luka dangkal di dada dan leher korban. 

Pembunuhan atau bunuh diri? Keduanya memang sulit untuk dibedakan. Akan tetapi jika dikaji menurut sains, ada sejumlah perbedaan karakteristik luka yang ditimbulkan. Dihimpun dari studi, kasus-kasus terdahulu, dan sumber lain, berikut ini penjelasannya!

1. Melihat statistik penggunaan pisau untuk pembunuhan dan bunuh diri

hk01.com

Penggunaan benda tajam seperti pisau seperti kasus editor Metro TV ini bisa dibilang cukup umum, baik dalam kasus pembunuhan maupun bunuh diri. Studi dari The American Journal of Forensic Medicine and Pathology tahun 2015 mengungkapkan statistiknya.

  • Ternyata luka tusuk karena pisau menyebabkan kematian di 85,7 persen pembunuhan. Namun hanya 36 persen untuk kasus bunuh diri;
  • Luka tusukan dalam dan dangkal yang berjumlah lebih dari satu ditemukan pada 10 persen pembunuhan. Namun tidak ada satu pun kasus bunuh diri dalam penelitian itu yang memiliki pola tersebut;
  • Luka pisau pada kasus bunuh diri biasanya berupa sayatan, terutama di bagian-bagian vital. Contohnya pergelangan tangan.

2. Ini karakteristik luka tusuk akibat pembunuhan

Editorial Team

Tonton lebih seru di