9 Peristiwa Langit Terbaik Desember 2020, Banyak Fenomena Langka!

Membuka bulan ini dengan indah, kamu bisa menyaksikan hujan meteor Puppid-Velid pada 6 Desember 2020. Walaupun bukanlah peristiwa yang masif, hujan meteor ini tetap layak untuk disaksikan. Sebab ada sekitar sepuluh meteor yang melintas per jamnya. 

Titik radian atau titik muncul Puppid-Velid berada di rasi bintang Vela. Dilansir Info Astronomy, kamu bisa menemukannya di langit bagian tenggara mulai pukul 00.00 waktu daerahmu masing-masing. 

Berikutnya, kamu bisa menyaksikan betapa dekatnya Bulan dan Venus pada 13 Desember 2020. Keduanya hanya akan terpisahkan jarak 1 derajat dengan satu sama lain. Peristiwa mendekatnya dua benda langit dari sudut pandang Bumi ini disebut sebagai konjungsi. 

Peristiwa ini bisa diamati mulai pukul 04.45 waktu daerahmu hingga Matahari terbit. Bulan berada pada fase perbani akhir sementara Venus akan tampak seperti benda langit yang sangat terang namun tak berkelap-kelip. 

Sampailah kita pada salah satu peristiwa yang paling dinantikan sepanjang tahun. Hujan meteor Geminid termasuk fenomena langit terbesar karena akan ada sekitar 120 meteor yang melintasi Bumi per jamnya. 

Seperti namanya, hujan meteor ini memancar dari rasi bintang Gemini yang terletak di langit bagian timur. Walaupun rasi bintang tersebut sudah terbit sejak pukul 22.00, hujan meteor baru bisa disaksikan tengah malam saat langit benar-benar gelap. 

Kabar baiknya, kamu tidak memerlukan alat untuk melihat hujan meteor Geminid di tanggal 14 Desember 2020 ini. Namun pastikan tak ada cahaya yang terlalu mengganggu di sekitarmu, ya. 

Tanggal 14 Desember 2020 nampaknya menjadi hari yang spesial. Selain hujan meteor Geminid, ada pula gerhana Matahari total yang terjadi setahun sekali. Sayangnya, di tahun ini, Indonesia tidak kebagian untuk menyaksikan peristiwa ini.

Tahun ini, jalur lintasan gerhana hanya akan melewati dua negara, yaitu Chile dan Argentina. Mengutip Info Astronomy, puncak peristiwa ini terjadi di pukul 23.01 hingga 23.06 sehingga kita tak bisa melihatnya. 

Tepat tiga hari setelah gerhana Matahari terjadi, kamu bisa menyaksikan konjungsi Bulan, Jupiter, dan Saturnus. Ketiganya akan membentuk formasi segitiga unik di angkasa. Jupiter dan Saturnus saling berdempetan, sedangkan Bulan berada di kiri atasnya. 

Peristiwa bulanan ini bisa mulai diamati sejak pukul 18.30 waktu daerah masing-masing. Formasi ini akan berada di langit sebelah barat. Jadi, setelah Matahari terbenam, siap-siap mengamati mereka, ya!

Masyarakat tropis seperti kita memang tak mengenal solstis. Dilansir EarthSky, ini merupakan peristiwa belahan Bumi utara dan selatan merasakan siang yang lebih panjang atau lebih pendek.

Pada solstis bulan Desember ini, Bumi bagian utara akan mengalami malam terpanjang sepanjang tahun. Sebab mereka sedang berada di pertengahan musim dingin. Sementara Bumi bagian selatan mengalami hari terpanjang karena berada di tengah musim panas. 

Bertepatan dengan terjadinya solstis, langit akan menyuguhkan peristiwa yang cukup langka, yaitu super konjungsi. Istilah ini merujuk pada momen di mana dua planet tampak sangat berdekatan dari sudut pandang Bumi seakan menjadi satu bintang tunggal yang begitu terang. 

Kali ini, planet yang akan mengalami super konjungsi adalah Jupiter dan Saturnus. Keduanya hanya akan terpisahkan jarak 0,06 derajat. Artinya, mereka akan tampak menempel dengan satu sama lain dari pandangan kita. 

Super konjungsi Jupiter dan Saturnus ini sangatlah langka, lho. Ia hanya terjadi sekali dalam 19,6 tahun karena jalur orbit keduanya yang jarang bersinggungan. 

Lalu kapan waktu terbaik untuk mengamatinya? Kamu bisa mulai menyaksikan super konjungsi pukul 18.30 waktu daerahmu. Menurut data Info Astronomy, kedua planet ini berada pada ketinggian 23 derajat dari cakrawala barat. Jupiter dan Sarunus akan tampak seperti bintang kuning terang yang tak berkelap-kelip. 

Menyusul super konjungsi, berikutnya ada puncak hujan meteor Ursid di tanggal 22 Desember 2020. Di malam itu, akan ada sekitar sepuluh meteor yang melintas per jamnya. Benar, tak seperti Geminid, Ursid termasuk hujan meteor kecil. 

Untuk melihatnya, kamu harus mencari rasi bintang Ursa Minor yang terletak di langit utara. Hujan meteor Ursid akan tampak lebih menakjubkan ketika langit benar-benar gelap. 

Melengkapi Christmas Eve atau malam Natal, langit akan menyuguhkan peristiwa yang tak kalah menarik. Di malam tersebut, Bulan akan tampak berdekatan dengan Mars, si planet merah. Keduanya hanya akan terpisah jarak 5 derajat dengan satu sama lain. 

Peristiwa ini bisa diamati mulai pukul 18.30 waktu daerahmu. Pasangan tersebut akan mengambil posisi tepat di atas kepala atau di langit bagian utara. Tak perlu takut ketinggalan, Bulan dan Mars tetap berada di posisi tersebut hingga pukul 00.30 kok. 

Langit Desember menutup tahun 2020 dengan sangat baik, ya! Banyak peristiwa langka dan menakjubkan yang layak untuk disaksikan. Maka dari itu, catat tanggalnya agar kamu tidak kelewatan!