5 Rahasia Daya Tarik yang Dapat Memikat Lawan Jenis Menurut Psikologi 

Pernahkah kamu menjadi pusat perhatian ketika sedang berada di tengah keramaian? Bisa jadi itu karena parfum yang kamu gunakan. Reseptor penciuman yang dimiliki manusia dalam hal ini serupa dengan hewan. Dengan kata lain, manusia memiliki pheromone sendiri, yaitu aroma tubuh tertentu yang mampu membangkitkan hasrat seksual.

Mengutip jurnal tahun 2002 dari Evolution Human Behavior, penelitian menunjukkan bahwa wanita menganggap aroma tubuh pria lebih penting daripada penampilan ataupun suara mereka saat memilih kekasih. Pengaruh ini juga dinilai jauh lebih tinggi daripada harta kekayaan atau ambisi.

Bagi sebagian orang, warna merah merupakan warna yang mencolok dan dianggap memiliki daya tarik tersendiri. Itulah kenapa, merah menduduki "takhta" tertinggi dibandingkan warna-warna lainnya. Hal ini diasumsikan sebagai kecenderungan pria dalam menunjukkan ketertarikan lebih tinggi untuk warna merah karena berkaitan erat dengan keinginan seksual.

Namun setelah diteliti, studi yang dipublikasikan Evolutionary Psychology tahun 2010 mengatakan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena efek terkait warna pakaian ini sebagian besar bergantung pada jenis kelamin si pengamat dan pemakainya. Jadi tidak terbatas pada warna merah, tetapi juga hitam dan warna lainnya juga dapat berpotensi memiliki daya tarik.

Seorang pria sering kali akan jatuh cinta bila bertemu dengan seorang wanita yang mirip dengan ibunya, begitu pula sebaliknya yang dialami oleh wanita. Dilansir Medical Daily, kondisi ini disebut juga "object relations".

Fran Walfish selaku psikoterapis dari Beverly Hills, menyatakan bahwa sosok ibu juga dapat menjadi standar anak dalam memilih pasangan. Faktor terciptanya salah satu rahasia daya tarik ini adalah karena keluarga merupakan tempat belajar pertama bagi anak. Jadi, segala hal yang dipelajari saat masih kecil itulah yang mereka jadikan pedoman hidup, termasuk dalam memilih pasangan.

Human vocal attractiveness merupakan daya tarik yang dipengaruhi oleh adanya ketertarikan terhadap vokal atau suara seseorang. Untuk memastikan kebenaran teori tersebut, beberapa peneliti yang berasal dari divisi Ilmu Psikologi dan Bahasa di University College London pada tahun 2013 melakukan riset dengan menggunakan pria dan wanita berusia 23 tahun sebagai subjeknya.

Hasil dari riset tersebut menjelaskan bahwa suara wanita yang dinilai lebih menarik adalah yang bernada tinggi. Sedangkan, suara pria yang dinilai lebih menarik adalah yang bernada rendah karena terkesan lebih maskulin.

Di dalam interaksi sosial, pasti kamu pernah tertarik dengan lawan jenis hanya karena melihat senyuman mereka, bukan? Hal tersebut merupakan hal yang wajar karena pada umumnya perhatian seseorang lebih sering terfokuskan pada mulut dan mata milik wajah pembicara.

Studi tahun 2021 yang diterbitkan oleh Scientific Reports mengatakan bahwa tersenyum dianggap sebuah sinyal kepercayaan dan kecerdasan. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa hal yang menjadi daya tarik dari seorang pria maupun wanita adalah senyuman mereka sendiri.

Setelah membaca penjelasan di atas, ternyata memang ada faktor tertentu yang memengaruhi daya tarik seseorang di mata lawan jenis. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?