Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!

#SainSeru Teknik baru ini bisa juga beri tahu usia seseorang

Apakah kamu penggemar film-film bergenre criminal-forensic macam Bones, CSI, NCIS dan lain sebagainya? Kalau iya, kamu pasti terkagum-kagum bagaimana kerja sebuah departeman forensik di kepolisian, bisa sangat menentukan jalannya penyelidikan sebuah peristiwa kejahatan. Terima kasih kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari serangkaian film-film criminal-forensic itu, pasti ada satu persamaan adegan, yaitu terdapat satu orang atau tim forensik yang sedang memeriksa sampel darah yang diambil dari tempat kejadian perkara. Pasalnya, dari prosedur itu, mereka bisa menentukan profil dari korban maupun tersangka. Soalnya, setetes darah bisa memberitahumu banyak hal.

Kini, telah ditemukan teknik baru tes darah yang bisa memberitahu usia seseorang, dilansir dari Howstuffworks dan The Embryo Project Encyclopedia. Bakal semakin akurat nih penegak hukum kalau mau tangkap orang!

1. Tes DNA tidak cukup

Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!checkpregnancy.com

Seperti yang sudah diketahui, DNA adalah sejenis biomolekul yang menyimpan segala informasi mengenai kondisi fisik seseorang, seperti ras dan jenis kelamin. Namun, DNA tidak bisa memberi tahu usia seseorang.

Selain itu, tes DNA membutuhkan waktu yang cukup lama. Kalau menunggu tes DNA selesai, bisa-bisa penjahatnya segera menghilangkan barang bukti dan kabur.

2. Menggunakan teknik spektroskopi Raman

Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!mit.edu

Terkait hal itu, para peneliti di State University of New York memutuskan untuk menerapkan teknik yang dikenal sebagai spektroskopi Raman guna menganalisis darah untuk rincian struktur molekul dan komposisi kimia.

Karena darah secara berkala terus berubah sepanjang masa hidup manusia, para peneliti menduga bahwa ciri-ciri tertentu dari darah akan memberi informasi tentang usia seseorang. Temuan mereka ini diterbitkan dalam sebuah jurnal di ACS Central Science edisi Juni 2018.

"Sampel harus segera diambil dari TKP. Dalam beberapa jam awal, noda darah bisa sangat membantu memberi informasi yang berharga untuk penyelidikan," tulis peneliti State University of New York dalam laporan penelitian mereka.

Baca Juga: Katsaridaphobia: Ini 5 Penjelasan Ilmiah Tentang Fobiamu Akan Kecoak!

3. Tingkat akurasi penelitian adalah 100 persen

Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!michigancriminalattorney.com

Tim peneliti dari State University of New York sebelumnya telah menganalisa darah dari 45 donor manusia. Untuk penelitian awal ini, mereka membentuk tiga kelompok usia yang antara lain dewasa (43-68 tahun), remaja (11-13 tahun) dan bayi baru lahir (di bawah 1 tahun).

Peneliti kemudian menemukan, dengan menggunakan metode spektroskopi Raman, mereka berhasil mengidentifikasi sampel dewasa dengan tingkat akurasi lebih dari 99 persen. Yang lebih menakjubkan, untuk sampel darah bayi, tingkat akurasinya adalah 100 persen.

4. Volume dan struktur sel darah berbeda

Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!mahidol.ac.th

Menurut tim peneliti, sudah jamak diketahui bahwa darah manusia berbeda karena jenis kelamin, usia kronologis dan status kesehatan. Hal itu bisa diketahui dengan membandingkan tingkat alkali fosfatase (ALP) dengan menggunakan uji biocatalytic.

Misalnya, hemoglobin janin diketahui memiliki volume dan struktur sel darah merah yang berbeda jika dibandingkan dengan hemoglobin manusia dewasa. Oleh sebab itu, tes ini bisa membedakan usia kronologis seseorang.

5. Dalam catatan kriminalitas dunia, ada kasus pembunuhan pertama yang terpecahkan berkat tes darah kuno

Keren, Begini Cara Noda Darah di TKP Kejahatan Ungkap Siapa Pelakunya!slideserve.com/zeki

Ilmu forensik yang kini sedang tren diangkat ke layar kaca maupun layar lebar itu sejatinya memiliki akar sejarah yang sangat panjang. The Embryo Project Encyclopedia merilis, pada tahun 1901, bahwa Kepolisian Jerman menemukan jenazah dua anak laki-laki yang termutilasi. Polisi lantas mencurigai Ludwig Tessnow. Ini karena terdapat saksi yang menyebut dirinya mengenakan pakaian dengan noda merah pada hari pembunuhan.

Ludwig yang berprofesi sebagai tukang kayu (carpenter) itu berkilah bahwa noda merah di pakaiannya itu merupakan pewarna atau cat untuk kayu. Walau begitu, Ludwig tetap ditahan. Namun, polisi tak ingin gegabah.

Polisi kemudian meminta bantuan Profesor Paul Uhlenhuth di Universitas Griefswald untuk mengidentifikasi noda merah apa yang terdapat di kaos tersangka. Sebelumnya, sang profesor telah berhasil mengembangkan teknik untuk menemukan antibodi.

Menggunakan tekniknya itu, Profesor Uhlenhuth meneliti noda merah di pakaian Ludwig. Dia lalu menyimpulkan terdapat dua jenis darah dalam kaos tersangka yaitu darah manusia dan darah domba.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, ternyata Ludwig secara total telah membunuh empat anak. Ludwig Tessnow akhirnya divonis dan dieksekusi mati karena pembunuhan dan kemudian populer dengan julukan The Mad Carpenter. Terlepas dari terkesan seru bak film detektif, semoga teknik baru pengidentifikasian noda darah ini bisa bermanfaat ke depannya ya!

Baca Juga: Ladies, Secara Ilmiah Ternyata Mendapat Bunga Bisa Mengurangi Stresmu 

Rangga Putra Photo Verified Writer Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya