Bagaimana Abu Kremasi Bisa Diubah Menjadi Berlian? Ini Penjelasannya

Menggunakan mesin bertekanan tinggi

Akhir-akhir ini, sebuah metode unik untuk melestarikan kenangan orang yang kita cintai menarik banyak perhatian. Metode ini adalah mengubah abu mayat yang telah dikremasi menjadi berlian yang bisa disimpan atau bahkan digunakan sebagai perhiasan. 

Meskipun mengubah abu menjadi berlian merupakan pendekatan yang relatif baru, industri ini telah berkembang selama 20 tahun terakhir. Contohnya perusahaan "memorial diamond" pertama di AS, LifeGem, diluncurkan pada tahun 2001.

Pembentukan berlian di alam

Bagaimana Abu Kremasi Bisa Diubah Menjadi Berlian? Ini Penjelasannyailustrasi tanah (pexels.com/Lisa Fotios)

Dilansir laman Popular Mechanics, proses pembentukan berlian dari abu ini melibatkan penerapan berbeda dari beberapa mesin-mesin yang menirukan proses pembentukan berlian secara alami.

Karbon murni yang diekstraksi dari abu kremasi akan mengalami tekanan dan suhu yang sangat tinggi, meniru mesin berlian alami bumi, dan menggunakan kecepatan sangat tinggi.

Di alam, pembentukan berlian dimulai di 100 hingga lebih dari 1.000 mil di bawah permukaan bumi. Di kedalaman ini, lapisan mantel memiliki suhu lebih dari 2.200 derajat Fahrenheit dan tekanan sekitar 725.000 pon per inci persegi.

Atom karbon harus berada dalam kondisi ini setidaknya selama 1 miliar tahun sebelum mereka bersatu dalam ikatan yang paling erat, dengan masing-masing atom karbon bergabung dengan empat atom karbon lainnya.

Saat proses tersebut berulang, kristal akan tumbuh menjadi berlian kasar. Ketika planet kita melemparkannya ke atas melalui letusan gunung berapi yang berasal jauh di dalam mantel, mereka akan mendarat di kerak bumi.

Meskipun planet kita membutuhkan waktu satu miliar tahun untuk mengubah karbon menjadi berlian, perusahaan memorial diamond dapat menghasilkan berlian hanya dalam waktu beberapa bulan dengan mesin canggih mereka. 

Proses pembentukan berlian dengan mesin

Bagaimana Abu Kremasi Bisa Diubah Menjadi Berlian? Ini Penjelasannyailustrasi berlian merah (Pixabay.com/PeterLomas)

Langkah pertama adalah mengekstraksi karbon dari sisa-sisanya. Setelah jenazah dikremasi, sekitar 1–4 persen sisa abunya terbuat dari karbon. Memang tidak banyak, tapi hanya itu yang diperlukan untuk menghasilkan berlian pada akhirnya.

Perusahaan memorial diamond umumnya akan merekomendasikan untuk mengambil setengah cangkir abu atau 10 gram rambut untuk memulai prosesnya. Langkah selanjutnya adalah mengubah bubuk karbon ini menjadi grafit, karbon mineralisasi berwarna abu-abu tua yang digunakan dalam pensil.

Berlian adalah hasil pengepresan grafit murni dan halus di bawah panas sekaligus tekanan tinggi. Ini digunakan untuk meniru kekuatan alam semaksimal mungkin. Grafit akan diubah di dalam "sel pertumbuhan", yaitu paduan logam.

Sel kemudian ditempatkan di bawah tekanan 850.000 pon per inci persegi, pada suhu sekitar 2.500 derajat Fahrenheit. Panas tersebut hampir menyamai suhu panas di mantel bumi, yang tiga kali lebih panas dari oven pizza.

 

Biaya untuk berlian kremasi berkisar antara 750 hingga 20.000 dollar AS, menurut Cremation Institute. Gimana, tertarik untuk mengubah abu kremasi menjadi berlian?

Baca Juga: NASA Berhasil Bawa Sampel Asteroid Pertama ke Bumi

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya