Meredupkan Matahari Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklim

Ini bisa menjadi metode alternatif untuk mendinginkan Bumi

Dilansir Science Alert, suhu pemanasan global sudah mencapai 1,26°C pada tahun 2022 dan diperkirakan akan melampaui 1,5°C pada pertengahan tahun 2030-an. Secara alami, Bumi dihangatkan oleh Matahari, namun efek gas rumah kaca membuat planet kita semakin panas.

Efek pemanasan akibat emisi CO₂ dapat diatasi dengan menciptakan kabut buatan yang terus-menerus, seperti yang terjadi setelah letusan gunung berapi besar. Peneliti menyebutkan cara ini sebagai "meredupkan Matahari". 

Penelitian menunjukkan bahwa kita bisa meredupkan Matahari sekitar 1% untuk mendinginkan Bumi sebesar 1°C.

Hal tersebut terdengar tidak mungkin. Namun, penilaian teknik menyimpulkan hal ini bisa dan relatif murah untuk dilakukan dengan menggunakan armada jet terbang tinggi untuk melepaskan partikel reflektif ke atmosfer bagian atas.

1. Meredupkan Matahari bisa menjadi cara yang cukup efektif

Meredupkan Matahari Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklimilustrasi mendinginkan Matahari (unsplash.com/Ake Widyastomo)

Meredupkan Matahari tidak akan membalikkan perubahan iklim secara sempurna. Efek pemanasan matahari paling kuat terjadi pada siang hari, musim panas, dan daerah tropis, sedangkan gas rumah kaca menghangatkan Bumi di mana saja dan kapan saja.

Namun, kita dapat menciptakan efek pendinginan yang merata di seluruh dunia dengan menyesuaikan tempat kita melepaskan partikel tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan seperti ini akan sangat mengurangi risiko iklim.

Hal ini dinyatakan oleh Peter Irvine, dosen di University College London, di laman The Conversation pada Desember 2023.

Meningkatnya suhu memengaruhi berbagai spesies di seluruh dunia. Bagi manusia, panas ekstreme bisa membahayakan nyawa dan membatasi pekerjaan di luar ruangan.

Meredupkannya Matahari akan mengimbangi efek ini. Namun, hal ini tentunya akan mengubah pola angin dan curah hujan global.

2. Metode ini akan berdampak pada curah hujan

Meredupkan Matahari Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklimilustrasi hujan (Unsplash.com/PAN XIAOZHEN)

Penelitian menunjukkan mendinginkan Matahari akan membuat perubahan curah hujan yang lebih kecil secara keseluruhan. Namun, sebagian kecil wilayah dapat mengalami perubahan curah hujan yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan iklim.

Hingga saat ini, para peneliti masih melihat bagaimana daerah-daerah akan terdampak dengan metode ini terkait curah hujan. 

Menghalangi sinar matahari juga merupakan cara yang efektif untuk menjaga bagian dunia yang dingin tetap beku. Meningkatnya suhu menyebabkan lapisan es Antartika dan Greenland mencair dengan sangat cepat, sehingga menaikkan permukaan laut global.

Perubahan iklim juga mencairkan permafrost (tanah beku yang menyimpan karbon dalam jumlah besar) yang menyebabkan lebih banyak emisi metana dan CO₂.

Baca Juga: Wahana NASA Pecahkan Rekor, Paling Mendekati Matahari!

3. Meredupkan Matahari bisa memengaruhi tingkat keasaman laut

Meredupkan Matahari Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklimilustrasi laut (pixabay.com/sorcel)

Meskipun meredupkan Matahari dapat membuat Bumi tetap sejuk, hal ini tidak akan mengatasi akar masalah iklim, yaitu penumpukan CO₂ dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

CO₂ tidak hanya menghangatkan bumi, tetapi juga membuat lautan menjadi lebih asam. Ini akan menyulitkan karang dan makhluk lain untuk membentuk cangkangnya. Meredupkan Matahari tidak akan mengubah hal ini.

Meredupkan Matahari juga akan menimbulkan beberapa efek samping, termasuk membuat langit sedikit lebih putih. Dan jika kita meniru letusan gunung berapi dengan melepaskan partikel sulfat ke atmosfer bagian atas, ini juga akan menambah masalah hujan asam.

 

Meredupkan Matahari bisa membantu mengatasi perubahan iklim yang sedang terjadi. Namun, metode ini juga akan menimbulkan beberapa efek samping, termasuk perubahan curah hujan dan tingkat keasaman di laut. 

Baca Juga: Studi: Tembok Besar China Dilindungi Organisme Hidup

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya