Studi: Kebutaan Wajah Ternyata Lebih Umum dari yang Diperkirakan

Prevalensi prosopagnosia ternyata cukup banyak

Prosopagnosia atau face blindness merupakan suatu kelainan yang terjadi karena adanya masalah pada sistem saraf. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan untuk mengingat dan mengenali wajah seseorang.

Prosopagnosia diperkirakan memiliki memengaruhi 2 hingga 2,5 persen populasi dunia. Akan tetapi, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Cortex menemukan bahwa kondisi ini mungkin lebih umum dari yang diperkirakan.

Karena kondisi ini mendapat perhatian media yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang mengungkapkan bahwa mereka mengalami kebutaan wajah.

1. Melibatkan 3116 partisipan

Studi: Kebutaan Wajah Ternyata Lebih Umum dari yang Diperkirakanilustrasi penelitian (unsplash.com/National Cancer Institute)

Peneliti memperkirakan kisaran prevalensi prosopagnosia dengan memberikan langkah-langkah pengenalan wajah objektif dan subyektif. Studi ini menggunakan sampel berbasis web secara acak dari 3116 partisipan berusia 18 hingga 55 tahun. 

Partisipan diharuskan menyelesaikan tugas pengenalan wajah dan kuesioner laporan diri di situs testmybrain.org. Ini merupakan web pengujian kognitif yang diakses melalui mesin pencari, media sosial, dan situs berita untuk memberikan feedback terkait kinerja kognitif pengguna situs tersebut. 

2. Hasil penelitian

Studi: Kebutaan Wajah Ternyata Lebih Umum dari yang Diperkirakanilustrasi orang lupa (pexels.com/Liza Summer)

Dari studi tersebut, peneliti menemukan bahwa prosopagnosia ada pada spektrum. Ini mirip dengan gangguan perkembangan lainnya, seperti autisme dan multiple sclerosis. 

Peneliti memperkirakan tingkat prevalensi prosopagnosia berkisar antara 0,64 hingga 5,42% saat menggunakan pendekatan skor-z. Saat menggunakan pendekatan persentil, persentasenya adalah 0,13 persen hingga 2,95 persen.

Secara total, para peneliti di Harvard mengidentifikasi 31 orang yang memiliki prosopagnosia mayor dan 72 orang yang memiliki prosopagnosia ringan. Kedua angka tersebut mewakili 3 persen dari seluruh ukuran sampel.

Untuk tingkat populasi, diperkirakan ada 10 juta orang Amerika yang mungkin menderita kebutaan wajah.

Baca Juga: Studi: Kamu Bisa Selamat dari Bom Nuklir di Ruangan Tanpa Jendela

3. Dapat memberikan pengetahuan lebih dalam terkait prosopagnosia

Studi: Kebutaan Wajah Ternyata Lebih Umum dari yang Diperkirakanilustrasi pasien kebutaan wajah (unsplash.com/Usman Yousaf)

Para peneliti menyebutkan temuan ini akan sangat bermanfaat dalam penanganan prosopagnosia. Temuan ini diharapkan dapat memberikan dukungan untuk menentukan kriteria diagnostik yang lebih baik di kemudian hari. 

Selain itu, penelitian terkait prosopagnosia dapat menghasilkan diagnosis kebutaan wajah yang lebih inklusif. Hal ini akhirnya akan memperluas pengetahuan kita tentang kondisi tersebut. 

 

Prosopagnosia ternyata menjadi kondisi yang cukup banyak dialami populasi dunia. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait kondisi ini.

Baca Juga: 12 Fakta Ophiocordyceps, Jamur Parasit di The Last of Us

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya