Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penampilan mamut berbulu di Museum Royal Victoria, Kanada (commons.wikimedia.org/Thomas Quine)

Selama ribuan tahun ke belakang, manusia sudah menyaksikan sendiri begitu banyak spesies hewan yang sudah punah. Penyebab kepunahannya pun beragam. Ada hewan yang punah akibat seleksi alam atau perubahan iklim dan ada pula hewan-hewan yang musnah akibat ulah manusia.

Seharusnya, hewan-hewan yang sudah punah itu tak dapat dikembalikan lagi karena mustahil bagi spesies tersebut untuk melangsungkan proses reproduksi secara alamiah. Biarpun demikian, tantangan itu justru bukan jadi penghalang bagi ilmuwan untuk tetap berusaha mengembalikan hewan-hewan yang telah punah, terutama akibat ulah manusia. Sejumlah metode sedang diusahakan agar nantinya kita bisa membawa beberapa spesies punah tersebut bisa kembali ke alam.

Pengembalian hewan punah ke alam liar jelas akan menjadi terobosan baru yang dapat membuat manusia "menebus" kesalahannya pada beberapa spesies yang musnah karenanya. Pasti makin penasaran, kan, dengan spesies hewan mana saja yang berpotensi comeback ke alam liar dalam waktu dekat? Yuk, cari tahu daftar hewan punah yang bisa dihidupkan lagi oleh ilmuwan di bawah ini!

1. Harimau tasmania

pasangan harimau tasmania yang sempat dipelihara di National Zoo, Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/Baker; E.J. Keller.)

Harimau tasmania atau thylacine (Thylacinus cynocephalus) merupakan salah satu marsupial predator yang pernah menghuni Australia, khususnya Pulau Tasmania. Dilansir Australian Museum, penampilan harimau tasmania terlihat seperti seekor anjing dengan bulu pendek berwarna kuning kecokelatan. Kata "harimau" pada namanya berasal dari garis vertikal berwarna gelap berjumlah 15—20 garis di bagian belakang tubuhnya. Mereka memiliki telinga yang relatif pendek dan rahangnya menampung sekitar 46 buah gigi yang sangat kuat.

Kepunahan harimau tasmania terjadi pada tahun 1936. Mirisnya, 59 hari sebelum dinyatakan punah, sebenarnya pemerintah setempat baru saja menekan peraturan untuk melindungi populasi harimau tasmania yang sudah sangat menipis. Individu harimau tasmania terakhir adalah Benjamin, penjantan yang mati di Kebun Binatang Hobart pada 7 September 1936. 

Berita kepunahan marsupial unik ini tentu sangat memilukan. Apalagi, spesies ini merupakan satu-satunya hewan dalam genus Thylacinus sehingga mereka tak punya kerabat dekat lainnya. Beruntungnya, Andrew J Pask dari University of Melbourne mengumumkan kalau genom inti harimau tasmania berhasil diurutkan pada tahun 2017. Dengan bantuan teknologi bernama Crispr-Cas9, susunan genetik dan tiap sel pada harimau tasmania dapat dipetakan hingga menjadi satu cetak biru.

Untuk melakukan ini, Andrew J Pask meneliti ratusan spesimen harimau tasmania yang masih dalam kondisi baik. Oleh karena waktu kepunahan harimau tasmania tak terlampau jauh, kondisi DNA pada spesimen yang diteliti terbilang masih dalam kondisi baik, kendati masih sangat sulit untuk menyusunnya kembali.

Tantangan berikutnya adalah mencari inang yang akan mengandung "harimau tasmania baru" nantinya. Mengingat tak ada hewan lain dalam genus Thylacinus, maka ilmuwan perlu mencari hewan lain yang masih berkerabat dengan marsupial ini.

Hasilnya, ada satu hewan pengerat yang jadi kerabat terdekat harimau tasmania bernama dunnart (genus Sminthopsis). Setelah berhasil memecahkan susunan genom dan DNA harimau tasmania yang sangat sulit itu, nantinya pengerat kecil inilah yang akan dipercaya untuk membawa kembali harimau tasmania. Harapannya, ketika penelitian ini berhasil, ilmuwan dapat membawa marsupial predator ini kembali ke alam. Kalau semuanya berjalan lancar, diperkirakan pada awal 2027 kita bisa mendapat kabar baik tentang kembalinya predator unik dari Australia ini.

2. Quagga

Editorial Team

Tonton lebih seru di