Greenland, pulau terbesar di dunia yang dikenal sebagai “atap es Bumi,” ternyata tidak sepenuhnya diam. Di bawah lapisan es yang menutupi hampir seluruh permukaannya, daratan ini perlahan bergerak, berputar, dan berubah bentuk akibat keseimbangan halus antara penumpukan dan pencairan es selama jutaan tahun.
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh tim internasional dari Technical University of Denmark (DTU) mengungkap bahwa pergeseran besar ini bukan sekadar teori. Laporan ini didapatkan dari pemantauan data GPS selama dua dekade di 58 titik berbeda di seluruh wilayah Greenland.
Para ilmuwan menemukan bahwa daratan tersebut bergerak ke arah barat laut sekitar 2 sentimeter per tahun, sambil mengalami peregangan di beberapa area dan penyusutan di area lain. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research: Solid Earth pada Agustus 2025.
