Secara keseluruhan, studi ini menyoroti betapa luas, tak terduga, dan sulit diprediksi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan laut. Ini menjadi pengingat bahwa dampak perubahan iklim menjalar melalui seluruh jaring makanan dan ekosistem.
Meski demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan, terutama karena menggunakan gigi yang sudah terlepas dari hiu. Kondisi pada gigi yang masih hidup mungkin memberikan hasil berbeda. Selain itu, dampak keseluruhan asidifikasi juga belum sepenuhnya jelas. Ini karena beberapa elasmobranch, kelompok ikan bertulang rawan seperti hiu, skate, dan pari, memiliki kemampuan menjaga keseimbangan pH darah meskipun kondisi laut berubah.
Para ilmuwan masih memiliki waktu hingga tahun 2300 untuk memperjelas detail-detail ini sembari mengamati bagaimana hiu beradaptasi dengan lautan yang semakin asam.
Studi tentang gigi hiu ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim bisa muncul dari sisi yang tidak terduga, bahkan pada bagian tubuh yang tampak sekuat enamel hiu. Jika lautan terus mengasam, bukan hanya gigitan hiu yang terancam, tetapi juga keseimbangan ekosistem laut yang mereka jaga.
Referensi
Baum, Maximilian, Timo Haussecker, Oliver Walenciak, Steffen Köhler, Christopher R. Bridges, and Sebastian Fraune. “Simulated Ocean Acidification Affects Shark Tooth Morphology.” Frontiers in Marine Science 12 (August 27, 2025).