Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hiu Putih Makin Langka di Afrika karena Serangan Paus Pembunuh

Hiu putih (commons.wikimedia.org/Terry Goss)
Hiu putih (commons.wikimedia.org/Terry Goss)
Intinya sih...
  • Hiu putih langka di Afrika Selatan karena serangan paus pembunuh.
  • Orca Port dan Starboard memburu hiu putih, mengubah ekosistem laut.
  • Peningkatan kewaspadaan dan penelitian diperlukan untuk memahami dampak pemangsaan ini
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tak ada makhluk laut menakutkan yang sebanding dengan hiu putih. Dengan tubuhnya yang ramping dan efisien untuk berburu, gigi tajam seperti pisau cukur, dan reputasinya sebagai pemangsa daging manusia, hiu putih besar (Carcharodon carcharias) dianggap sebagai salah satu predator teratas di lautan.

Tetapi ada sesuatu yang bahkan hiu putih besar pun takut padanya. Sejak 2017, para ilmuwan telah mendokumentasikan bahwa mereka telah menjadi sangat langka di lepas pantai Afrika Selatan, tempat mereka biasanya berkumpul. Awalnya, hilangnya hiu-hiu secara misterius disalahkan pada aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan berlebihan.

Pada 2022, penelitian secara rinci mengonfirmasi pelaku sebenarnya ialah sepasang orca (Orcinus orca) atau paus pembunuh, yang dijuluki Port dan Starboard karena lekukan khas pada sirip punggung mereka, yang memburu hiu dan menghisap hati mereka yang lezat, bergizi, dan kaya vitamin.

Kota yang populer untuk ekosistem hiu putih

hiu putih besar (commons.wikimedia.org/Olga Ernst)
hiu putih besar (commons.wikimedia.org/Olga Ernst)

Dahulu kala, kota nelayan Gansbaai di pesisir Afrika Selatan merupakan tempat yang sangat populer bagi para pengamat hiu–begitu padatnya populasi predator tersebut hingga Pulau Dyer di dekatnya dianggap sebagai ibu kota hiu putih besar dunia.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan hiu-hiu tersebut semakin berkurang. Selain itu, sejak 2017, setidaknya sembilan hiu putih besar terdampar di Gansbaai, beberapa di antaranya kehilangan hati (dan beberapa tanpa jantung)–ciri khas serangan orca. 

Hiu putih bukan satu-satunya mangsa. Port dan Starboard diduga terlibat dalam pembantaian hiu tujuh sirip hidung lebar, membunuh setidaknya 17 ekor dalam sehari.

Serangan terhadap mereka

Luka pada hiu-hiu ini unik dan dapat dilacak ke pasangan orca yang sama. Para ilmuwan percaya bahwa pasangan ini kemungkinan bertanggung jawab atas banyak kematian hiu putih besar lainnya yang tidak terdampar.

Dari studi lain, kehadiran orca dapat mengusir hiu putih dengan cukup efektif. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa hiu putih akan segera meninggalkan perairan berburu favorit mereka di lepas pantai San Francisco jika orca muncul di wilayah tersebut.

Orca adalah penyebabnya

ilustrasi ciri khas tubuh paus orca (pixabay.com/Hobbyfotograf08)
ilustrasi ciri khas tubuh paus orca (pixabay.com/Hobbyfotograf08)

Dalam sebuah studi tahun 2022, menggunakan data pengamatan dan pelacakan jangka panjang dari hiu yang diberi tanda, tim ilmuwan yang dipimpin oleh ahli biologi laut Alison Towner dari Dyer Island Conservation Trust menemukan bahwa orca adalah penyebab hiu mulai menghindari beberapa spot favorit mereka yang dulu.

Awalnya, setelah serangan orca di Gansbaai, hiu putih besar individu tidak muncul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Namun tampaknya itu adalah strategi penghindaran skala besar (bukan skala kecil), mirip dengan yang digunakan anjing liar di Serengeti, Tanzania, sebagai respons terhadap peningkatan kehadiran singa. Semakin sering orca mengunjungi lokasi-lokasi ini, semakin sering hiu putih besar menjauh.

Terjadi sejak 2017

ilustrasi paus orca (commons.wikimedia/Robert Pitman)
ilustrasi paus orca (commons.wikimedia/Robert Pitman)

Selama lima tahun, tim melacak 14 hiu yang dilengkapi dengan GPS saat mereka meninggalkan area tersebut ketika orca hadir. Penampakan hiu putih besar juga menurun secara signifikan di beberapa teluk.

Ini adalah hal yang sangat penting. Sebelumnya, hiu putih besar hanya dua kali tercatat tidak ada selama seminggu atau lebih di Gansbaai sejak pencatatan dimulai, periode satu minggu pada 2007 dan periode tiga minggu pada 2017.

Para peneliti mengatakan, ketidakhadiran hiu putih besar yang baru ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ketidakhadiran ini juga terus berlanjut. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan awal tahun ini, Towner dan rekan-rekannya mendokumentasikan dua kali penampakan Port dan Starboard menyerang hiu dan memakan hati mereka.

Ekosistem yang berubah

Hal yang mengkhawatirkan, serangan-serangan ini mengubah ekosistem. Tanpa adanya hiu putih besar, hiu tembaga (Carcharhinus brachyurus) mulai mengisi ekologi yang kosong. Hiu-hiu ini biasanya menjadi mangsa hiu putih besar. Tapi tanpa hiu putih besar di sekitarnya, orca kini memburu hiu tembaga.

Dan, yang patut diperhatikan, mereka melakukannya dengan keahlian predator yang telah berpengalaman dalam memburu hiu besar. Namun, keseimbangan sangat penting dalam ekosistem laut. 

Misalnya, tanpa hiu putih besar yang membatasi perilaku anjing laut Cape, mereka dapat memangsa penguin Afrika yang terancam punah atau bersaing untuk ikan pelagis kecil yang mereka makan. Itu adalah dampak dari atas ke bawah. 

Belum lagi tekanan trofik dari bawah ke atas akibat penangkapan abalone yang meluas. Sederhananya, meskipun ini masih hipotesis, ada batas tekanan yang dapat ditanggung oleh ekosistem, dan dampak orca yang menghilangkan hiu kemungkinan jauh lebih luas.

Butuh penelitian lebih dalam

Hiu putih besar (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)
Hiu putih besar (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Perlu dipertimbangkan juga alasan mengapa orca mungkin memburu hiu. Hati mereka merupakan sumber nutrisi yang kaya, besar, gemuk, dan penuh lemak serta minyak yang digunakan hiu untuk membiayai perjalanan migrasi epik mereka melintasi lautan.

Namun, belum jelas bagaimana orca mengetahui hal ini, atau mengapa mereka mungkin mencari hati hiu sebagai sumber nutrisi yang disukai.

Ada potensi beberapa orca sedang beradaptasi untuk memburu hiu secara selektif, mungkin sebagai respons terhadap penurunan jumlah mangsa utama. Sekelompok orca yang tidak terkait di Teluk California juga telah mengembangkan teknik berburu hiu paus mereka sendiri.

Namun, mengingat populasi hiu putih besar sedang menurun di seluruh dunia, tekanan tambahan dari predator yang efisien menjadi penyebab kekhawatiran.  Orca menargetkan hiu putih besar yang masih muda, yang dapat berdampak lebih lanjut pada populasi hiu yang sudah rentan karena pertumbuhan yang melambat.

Peningkatan kewaspadaan menggunakan ilmu pengetahuan warga (misalnya laporan nelayan, kapal wisata), serta studi pelacakan yang berkelanjutan, akan membantu mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang bagaimana pemangsaan ini dapat memengaruhi keseimbangan ekologi jangka panjang di lanskap laut pesisir yang kompleks.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Hiu Putih Makin Langka di Afrika karena Serangan Paus Pembunuh

29 Sep 2025, 06:05 WIBScience