Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Amphiuma, Salamander Unik Berbentuk Seperti Belut

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/eamonccorbett)
Intinya sih...
  • Amphiuma hidup di Amerika Serikat bagian Tenggara, habitatnya meliputi rawa, sungai, danau, dan perairan dangkal yang mengalir lambat.
  • Amphiuma memiliki tubuh memanjang berwarna abu-abu kehitaman dengan kaki sangat kecil. Mereka terbagi menjadi 3 jenis: amphiuma means, amphiuma pholeter, dan amphiuma tridactylum.
  • Betina amphiuma bertelur setiap dua tahun atau lebih dengan rata-rata 200 butir telur. Larva muncul setelah 24-48 jam menetas dan dapat bertahan hidup tanpa makanan selama beberapa bulan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Amphiuma salah satu jenis salamander berasal dari Amerika Utara termasuk dalam famili amphiumidae (ordo caudata). Berbeda dengan belut biasanya dengan kaki yang jelas dan terlihat menonjol, amphiuma terlihat memanjang seperti belut nyaris tanpa kaki yang sebenarnya kakinya sangat kecil.

Banyak nelayan mengira bahwa amphiuma adalah belut conger bahkan ular congo. Fosil salamander ini ditemukan di Amerika Utara. Uniknya, amphiuma mengalami proses disebut paedomorfosis yang mempertahankan ciri-ciri larvanya hingga dewasa dengan tubuh memanjang seperti belut.

Temukan hal menarik dari salamander amphiuma melalui sajian ini ya.

1. Habitat pilihan amphiuma

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/Captainjack0000)

Amphiuma bertempat tinggal di Amerika Serikat bagian Tenggara mencakup Virginia, Florida, Louisiana timur, Georgia dan Alabama selatan, Missouri tenggara, Texas timur, Tennessee barat dan Arkansas.

Amphiuma ditemukan di habitat: rawa, rawa berkapur, parit, sungai, danau, padang rumput basah, parit drainase dan perairan dangkal yang mengalir lambat. Sekarang hanya ditemukan di tenggara Amerika Serikat. Padahal dahulu amphiuma ditemukan di seluruh Amerika Utara.

2. Ciri fisik salamander berbentuk belut ini

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/Isaac M. Hagenbuch)

Amphiuma memiliki tubuh memanjang berwarna abu-abu kehitaman, kaki sangat kecil nyaris tak terlihat jika dilihat pertama kali. Mereka tak memiliki kelopak mata dan lidah, namun ada gurat yang terlihat di sisi tubuhnya.

Amphiuma dapat bertumbuh hingga 116 cm dan kaki kecilnya hanya berukuran sekitar 2 cm. Dilansir caudata, amphiuma terbagi menjadi 3 jenis: amphiuma means, amphiuma pholeter dan amphiuma tridactylum.

Amphiuma pholeter berjari satu dan memiliki satu bukaan insang di sisi kepala dan matanya berukuran kecil. Amphiuma means yang berjari dua adalah jenis amphiuma terpanjang mencapai 116 cm dan berwarna albino juga (meski jarang). Amphiuma tridactylum mempunyai perut berwarna abu-abu sebagai khas.

3. Reproduksinya amphiuma

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Betina biasanya bertelur setiap dua tahun atau lebih. Pembuahan telur terjadi antara Januari dan April yang menghasilkan rata-rata 200 butir. Betina menjaga telur di sarang hingga menetas pada bulan November. Pasangan amphiuma membuat sarang dan bertelur di area kering dekat perairan.

Dua puluh empat atau empat puluh delapan jam setelah menetas, larva muncul dan sudah memiliki insang. Larva punya kebolehan mampu bertahan hidup tanpa makanan selama beberapa bulan karena sisa kuning telurnya yang lembap dijadikan makanan oleh larva.

Setelah beberapa minggu pertama sebagai larva, insangnya semakin berkembang. Setelah insang ekskternal menyusut, juvenil mulai muncul. Juvenil bernapas dengan paru-paru dan kaki kecil sudah muncul. Pada tahap dewasa, salamander tentu berbentuk seperti belut dan kaki kecilnya tak efektif berjalan di darat.

4. Cara si salamander menangkap mangsanya

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/Petrus Paplanus)

Pada siang hari, amphiuma cenderung berdiam di dekat tanaman air. Namun ketika malam hari, amphiuma menjadi aktif dan pergi berburu mangsa. Amphiuma adalah predator cukup tangguh.

Amphiuma menyedot mangsanya menggunakan daya vakum ke dalam perutnya. Mangsanya seperti katak, ikan, ular kecil, krustasea dan serangga. Amphiuma tidak mengunyah mangsanya, melainkan langsung menelannya. Gigi mereka berbentuk kerucut untuk mencengkram agar mangsa tak lolos darinya.

Sebaliknya, salamander ini dimangsa oleh ular lumpur, ular raja dan ular mokasin air. Amphiuma mengeluarkan lendir dalam jumlah banyak kepada predator sebagai mekanisme pertahanannya.

5. Amphiuma sangat sulit ditangkap

Amphiuma
Salamander amphiuma (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Amphiuma tidak beracun bagi manusia, namun amphiuma dapat bersifat agresif dengan menggigit di mana cukup menyakitkan bagi manusia. Lanjutnya, amphiuma sangat sulit ditangkap karena tubuhnya berlendir dan berkulit tebal.

Amphiuma hampir sepenuhnya akuatik. Jadi saat ke darat, mereka akan datang dengan kulit yang lembap. Jika habitatnya mengering, amphiuma akan menggali lumpur dalam sebagai tempat tinggalnya hingga air muncul kembali.

Dunia hewan penuh misteri dan kejutan. Jadi, visual salamender tidak hanya seperti ciri khas salamander pada umumnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Ras Anjing yang Sering Dianggap Galak

27 Sep 2025, 11:29 WIBScience