Tiba di Mars, Inilah 5 Teknologi Baru NASA untuk Misi Preserverance

MEDA merupakan teknologi baru dari NASA yang dirancang khusus untuk memprediksi cuaca dan memantau intensitas debu di Mars. Teknologi ini melekat pada bagian tiang leher, bagian depan, dan bagian interior rover Preserverance.

Tugas MEDA secara spesifik di Mars yaitu untuk mempelajari cuaca, seperti kecepatan dan arah angin, temperatur dan kelembapan, serta jumlah partikel debu di Mars. Telah diketahui bahwa partikel debu di Mars dapat memengaruhi suhu dan cuaca. MEDA diharapkan dapat memberi gambaran kepada para astronot tentang cuaca yang akan mereka hadapi di Mars pada masa yang akan datang.

MEDA memiliki berat 5,5 kilogram dan kekuatan daya yang mencapai 17 watt. Beberapa sensor khusus yang diterapkan pada teknologi MEDA diantaranya adalah sensor temperatur udara, sensor radiasi dan debu, sensor kelembapan relatif, sensor infra merah, sensor angin, dan sensor kontrol unit instrumental dan tekanan. MEDA juga dibekali penyimpanan data yang mencapai 11 megabytes.

Sensor radiasi pada MEDA memiliki tugas khusus untuk mengukur radiasi pada material-material di Mars guna mencari jejak-jejak kehidupan kuno di planet merah tersebut. Sudah dipastikan bahwa teknologi MEDA sangat menunjang misi Preserverance ini.

Teknologi baru NASA yang satu ini didesain khusus untuk melindungi rover selama menjelajah di Mars. MEDLI2 memiliki sensor untuk mengumpulkan data penting lingkungan Mars yang ekstrim selama rover memasuki atmosfer Mars. Data dari MEDLI2 ini akan membantu untuk meningkatkan rancangan sistem entri untuk robot dan tim misi Mars di masa depan.

MEDLI2 memiliki tiga sensor utama, yaitu sensor termokopel, sensor fluks kalor, dan sensor tekanan. Ketiga sensor tersebut dominan untuk mengukur tekanan dan panas yang ekstrem selama memasuki atmosfer Mars. MEDLI2 juga dilengkapi oleh komponen elektronik dan hardware untuk merekam panas dan tekanan yang dialami rover selama entri dan pada saat mengembangan parasut.

Secara total, ada 28 sensor yang diatur dalam pola unik di seluruh pelindung panas dan bagian belakang rover. Preserverance akan menyalakan MEDLI2 lima jam sebelum memasuki atmosfer untuk menyediakan waktu yang cukup untuk pemanasan dan memperoleh kondisi awal rover saat entri. Pada 10 menit sebelum memasuki atmosfer, pesawat antariksa Preserverance akan mulai mengumpulkan data MEDLI2 secara terus menerus.

Seperti namanya, teknologi ini dilengkapi dengan sistem navigasi yang canggih dari NASA. TRN dirancang khusus untuk memastikan Preserverance mendarat dengan aman dan tepat di lokasi yang telah ditentukan, Kawah Jazero. Rover Preserverance akan turun ke daratan Mars dengan parasut. Hal tersebut memungkinkan TRN untuk mengambil lanskap Kawah Jazero di area pendaratan.

Hasil tangkapan gambar dari TRN akan dibandingkan dengan peta yang telah disiapkan pada misi orbital sebelumnya. TRN akan mencocokkan sensor data dengan peta area pendaratan. TRN juga menyediakan peta relatif untuk mengakurasikan target pendaratan yang spesifik dan menghindarkan Preserverance dari zona pendaratan yang bahaya.

Teknologi MOXIE ditugaskan untuk memproduksi oksigen dari atmosfer Mars yang kaya akan karbon dioksida. MOXIE diletakkan pada bagian depan dan sisi kanan rover. Massanya mencapai 17,1 kilogram dengan daya 300 watt.

Sistem kerja MOXIE sama dengan sistem kerja pohon saat memproduksi oksigen, yaitu dengan menyerap karbon dioksida lalu mengeluarkannya sebagai oksigen. MOXIE dapat memproduksi 10 gram oksigen per-jam. Untuk koloni manusia Mars di masa depan, tentu dibutuhkan teknologi MOXIE yang setidaknya 100 kali lebih besar dari pada yang saat ini melekat pada Preserverance.

Inilah satu gebrakan dari NASA yang menghebohkan jagat astronomi, percobaan menerbangkan helikopter nirawak pertama di Mars. Seperti yang telah diketahui, atmosfer Mars yang sangat tipis menjadi kendala tertinggi untuk menerbangkan helikopter di Mars. Helikopter yang dimaksud adalah Ingenuity, dibuat pada tahun 2020 oleh Cape Canaveral Air Force Station di Florida. Ingenuity sudah direncanakan untuk demonstrasi teknologi menguji penerbangan pertama di Mars.

Ingenuity memiliki berat 1,8 kilogram, helikopter ini ditemptakan di perut Preserverance pada saat perjalanan menuju Mars. Ingenuity memiliki durasi misi terbang selama 30 hari pada ketinggian 3 sampai 10 meter. Sebenarnya, Ingenuity dapat terbang hingga ketinggian rata-rata 300 meter dengan durasi terbang tak lebih dari 90 detik.

Ingenuity dilengkapi dengan panel surya dan baterai. Sistem pelindung radiasi pun tak lupa direkatkan pada bagian helikopter untuk beroperasi di lingkungan Mars yang dingin. Helikopter ini memiliki diameter rotor 120 cm dengan daya 350 watt. Dikendalikan dengan sistem otonom dan dapat berkomunikasi langsung dengab rover Preserverance pada setiap pendaratannya.

Itulah beberapa teknologi baru NASA yang dirancang khusus untuk keberhasilan misi Preserverance di Mars. Misi ini dititikberatkan pada pencarian jejak kehidupan mikororganisme kuno di Mars. Kita ikuti terus perkembangannya saja, ya!