10 Momen Saat Pembalap Formula 1 Didiskualifikasi dari Balapan

Membalap untuk Jordan, Jarno Trulli sebenarnya melakoni sesi kualifikasi dengan sangat bagus. Tampil bukan dengan mobil juara, ia mampu mencatat waktu tercepat kelima. Namun, karena masalah pada launch control, mobilnya terhenti pada saat balapan dimulai.

Safety car pun terpaksa masuk ke lintasan. Trulli pun kembali ke garasi untuk mengambil mobil cadangan miliknya. Namun, ia melakukan kesalahan dengan keluar pit stop saat lampu masih merah. Alhasil, ia pun harus menerima kenyataan terkena black flag.

Momen black flag  pertama bagi Juan Pablo Montoya terjadi pada GP Amerika Serikat tahun 2004. Kala itu mobil Williams yang dikendarainya gagal start. Hal ini pun membuat ia harus melakoni start dari pit lane dengan mobil pengganti.

Tak disangka, Montoya mampu dengan cepat kembali ke jajaran terdepan. Sayang, petaka datang baginya pada lap ke-57 ketika stewards menghukumnya dengan black flag akibat mengganti mobil tepat sebelum race berlangsung.

Ayrton Senna harus merasakan black flag ketika berlaga di kandangnya sendiri, Brazil. Sama seperti Montoya, mobil McLaren miliknya mengalami kegagalan mesin dan ia pun terpaksa menggunakan mobil pengganti.

Namun, rupanya hal tersebut merupakan pelanggaran karena balapan sudah lebih dulu dimulai yang ditandai dengan berkibarnya bendera hijau. Pada akhirnya Senna pun harus didiskualifikasi dari balapan tersebut.

Pada GP Kanada tahun 2005 Montoya kembali harus merasakan terkena black flag. Kali ini ia membalap untuk McLaren. Pada sesi kualifikasi, Montoya sukses menempati posisi kelima. Pada saat race, Montoya sempat menempati posisi terdepan sebelum safety car keluar pada lap ke-47.

Pada saat itu Montoya membiarkan rekan satu timnya, Kimi Raikkonen, untuk masuk pit stop lebih dulu. Ia pun masuk satu lap setelahnya, namun kesalahan dilakukan Montoya ketika keluar saat lampu masih merah. Akhirnya Montoya terkena diskualifikasi pada lap ke-52.

Seperti Montoya, Elio de Angelis terkena dua kali black flag sepanjang kariernya. Yang pertama pada GP Inggris saat ia tak mengindahkan yellow flag ketika balapan. Kedua saat GP Australia pertama kali digelar di sirkuit Adelaide tahun 1985.

Membalap terakhir kali untuk Lotus, ia melakukan kesalahan saat balapan akan dimulai. Normalnya, pembalap akan start dari posisi paling belakang, namun de Angelis menyalip beberapa pembalap yang ada di depannya sehingga posisinya agak naik. Hal tersebut membuat stewards menjatuhhkan black flag pada lap ke-18.

Pada GP Italia 1986, Alain Prost memulai balapan dari posisi kedua di belakang Teo Fabi. Namun, keduanya melakukan kesalahan saat balapan akan dimulai. Fabi harus start dari posisi paling belakang, sedangkan Prost dari pit lane akibat kegagalan mesin.

Prost mampu kembali ke lintasan dan masuk sepuluh besar satu lap berselang. Namun, akhirya Prost dikenai black flag karena mengganti mobilnya tepat sebelum balapan dimulai. Meskipun belum sempat kembali ke pit lane, mesin mobilnya sudah bermasalah.

Michael Schumacher melakoni kualifikasi dengan sangat baik dan mampu berada di posisi terdepan bersama Damon Hill. Membalap untuk Benetton, Schumacher beberapa kali menyalip Hill saat sesi formation lap.

Hal tersebut membuat Schumacher terkena stop-go penalty pada lap ke-14. Namun, pembalap Jerman ini tak mau melakukannya sehingga stewards pun menjatuhi hukuman black flag. Lagi-lagi, Schumacher tetap berada di lintasan hingga balapan selesai. Ia pun terpaksa didiskualifikasi setelah race berkahir dan di-banned pada balapan selanjutnya.

Al Pease merupakan pembalap asal Inggris yang hanya tiga kali membalap di Formula 1. Ketiganya dilakoni pada GP Kanada. Pada tahun 1969, stewards memberikan black flag kepadanya akibat terlalu pelan.

Saat itu ia menyelesaikan 22 lap ketika pemimpin lomba sudah melakoni 46 lap di waktu yang sama. Menariknya, sebelumnya pada tahun 1967 ia mampu finis balapan meskipun tertinggal 46 lap dari pemenang balapan.

Pada GP Portugal tahun 1989, sebenarnya Nigel Mansell tengah berada pada performa terbaiknya. Ia sempat memimpin balapan pada lap ke-34. Setelah itu, ia melakukan pit stop untuk mengganti bannya. Kesalahan dilakukan pembalap Inggris tersebut saat melakukan pit stop.

Ia terlalu cepat sehingga mobilnya melewati zona pit stop miliknya. Mansell pun memundurkan mobilnya yang jelas-jelas dilarang. Black flag diberikan pada Mansell, namun ia tak segera kembali ke garasi. Kontroversi terjadi saat ia bersenggolan dengan pemimpin balapan, Ayrton Senna. Hal itu tak hanya membuat Senna gagal menang, namun juga gagal menjadi juara dunia.

Black flag yang didapat Hans Heyer pada GP Jerman tahun 1977 mungkin adalah yang paling dikenang sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, sebetulnya Heyer gagal lolos sesi kualifikasi dan tidak diperbolehkan mengikuti balapan.

Namun, ia secara diam-diam mengendarai mobilnya dan memulai start tanpa ada seorang pun yang tahu. Pembalap Jerman tersebut sempat menyelesaikan beberapa lap sebelum gear box miliknya bermasalah. Heyer pun menjadi satu-satunya pembalap yang tak lolos kualifikasi, gagal finis, dan didiskualifikasi dalam satu balapan.

Membalap di ajang Formula 1 memang penuh tekanan dan harus mempunyai fokus yang tinggi. Kesalahan dapat membuat pembalap tersebut didiskualifikasi dari balapan.