Pemain NBA tidak hanya mengincar gelar juara, tetapi juga gelar individu di NBA. Dua yang utama tentu saja NBA Most Valuable Player dan NBA Finals Most Valuable Player.
Ada banyak pemain NBA yang sukses meraih MVP musim reguler dan MVP final itu. Namun, cuma segelintir yang mampu menyandingkan kedua gelar tersebut dalam semusim.
Willis Reed adalah pemenang dua cincin juara NBA pada 1970 dan 1973. Keduanya terjadi saat bersama New York Knicks. Jika juara 1973 cuma disandingkan dengan trofi Finals MVP, maka juara 1970 dilengkapi dengan trofi MVP dan Finals MVP.
Pada 1969/1970, Reed mencetak rata-rata 21,7 poin, 13,9 rebound, dan 2 assist dalam 81 pertandingan untuk Knicks. Sementara itu, pada laga final, ia mencatatkan rata-rata 23 poin dan 2,8 assist dalam 6 pertandingan kala menjungkalkan Los Angeles Lakers.
Sepanjang kariernya, Kareem Abdul-Jabbar memenangi penghargaan MVP enam kali. Ia menyandingkan trofi tersebut dengan Finals MVP sekali saja pada 1971, ketika membawa Milwaukee Bucks juara NBA.
Saat itu, Abdul-Jabbar mencetak rata-rata 31,7 poin, 16 rebound, dan 3,3 assist pada musim reguler. Kemudian, pada babak puncak, ia menghasilkan rata-rata 27 poin dan 2,8 assist. Abdul-Jabbar membantu Bucks membantai Baltimore Bullets hanya dalam empat pertandingan.
Moses Malone memang hanya sekali merasakan gelar juara NBA, yakni pada 1982/1983 bersama Philadelphia 76ers. Meski demikian, trofi tersebut sangat spesial. Ia mampu menyandingkannya dengan penghargaan MVP dan Finals MVP.
Pada musim reguler, salah satu rebounder paling mematikan dalam sejarah NBA itu membuat rata-rata 24,5 poin, 15,3 rebound, dan 2 blok. Sementara itu, pada babak pemungkas, ia rata-rata mencetak 25,8 poin, 18 rebound, dan 2 assist saat mengantarkan Sixers juara.
Larry Bird dua kali menyandingkan trofi MVP dengan Finals MVP. Raihan pertama dicapai pada 1984/1985. Kala itu, ia membuat rata-rata 24,2 poin dan 6,6 assist pada musim reguler. Sedangkan, pada pertandingan puncak, Bird membuat rata-rata 27,4 poin dan 3,6 assist.
Raihan kedua tercatat pada 1985/1986. Ketika itu, Bird membukukan rata-rata 25,8 poin dan 6,8 assist pada musim reguler. Salah satu ikon NBA ini kemudian menyelesaikan kompetisi dengan rata-rata 24 poin dan 9,5 assist saat Boston Celtics menang pada partai final.
Dikenal sebagai salah satu point guard terbaik dalam sejarah NBA, Earvin "Magic" Johnson lima kali memenangi cincin juara. Dari raihan tersebut, kemenangan pada 1986/1987 sangat berarti. Ia saat itu berhasil menyandingkan gelarnya dengan trofi MVP dan Finals MVP.
Johnson membuat rata-rata 23,9 poin, 6,3 rebound, dan 12,2 assist pada musim reguler tahun itu. Los Angeles Lakers lantas menjadi kampiun NBA berkat sang pemain yang mengumpulkan rata-rata 26,2 poin dan 13 assist pada babak final mengalahkan Boston Celtics.
Michael Jordan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Ia meraih enam cincin juara NBA selama kariernya. Dari keenam trofi tersebut, semuanya mampu disandingkan dengan predikat Finals MVP, dengan empat di antaranya dilengkapi MVP.
Jordan menjadi pemain terbaik NBA musim reguler dan final pada 1991, 1992, 1996, dan 1998. Ia hanya kehilangan trofi MVP pada 1993 yang diboyong Charles Barkley dan pada 1997 yang diambil Karl Malone.
Pada 1993/1994, Hakeem Olajuwon adalah monster di NBA. Bermain untuk Houston Rockets, pemenang medali emas Olimpiade Atlanta 1996 tersebut memiliki rata-rata 27,3 poin dan 11,9 rebound yang membuatnya terpilih sebagai MVP.
Kedahsyatan pemain NBA kelahiran Nigeria ini berlanjut pada babak final. Saat itu, ia rata-rata membuat 26,9 poin, 9,1 rebound, dan 3,6 assist. Dengan itu, ia membawa Rockets mengalahkan New York Knicks yang diperkuat Patrick Ewing. Rockets menang ketat 4-3 dalam format best of seven. Olajuwon terpilih sebagai Finals MVP.
Salah satu pemain paling dominan dalam sejarah NBA, Shaquille O'Neal, mencatatkan rata-rata 29,7 poin dan 13,6 rebound pada 1999/2000. Hasil itu membuatnya dinobatkan sebagai MVP. O'Neal pun sukses mengantarkan Los Angeles Lakers ke final.
Pada babak puncak, Lakers membutuhkan enam pertandingan untuk mematahkan perlawanan Indiana Pacers dan merebut cincin juara. O'Neal berandil besar untuk klubnya dengan rata-rata 38 poin dan 16,7 rebound. Itu juga membuatnya terpilih sebagai Finals MVP.
Tim Duncan dapat dikatakan sebagai legenda hidup San Antonio Spurs. Memperkuat Spurs pada 1997—2016, Duncan sukses mengantarkan klub itu lima kali juara NBA. Dari lima gelar tersebut, ia sekali menyandingkan trofi dengan gelar MVP dan Finals MVP.
Momen itu terjadi pada 2002/2003. Duncan membukukan rata-rata 23,3 poin dan 12,9 rebound untuk membawa pulang trofi MVP. Kemudian, pada babak final, ia menorehkan rata-rata 24,2 poin dan 5,3 assist dalam 6 laga saat menghadapi New Jersey Nets, sehingga keluar sebagai Finals MVP.
LeBron James dua kali menyandingkan gelar MVP dan Finals MVP. Raihan pertama terjadi pada 2012, ketika dirinya mengantarkan Miami Heat juara NBA setelah menghancurkan Oklahoma City Thunder dengan skor 4-1.
Sementara itu, raihan kedua terjadi pada 2013. Saat itu, ia membuat rata-rata 26,8 poin, 8 rebound, dan 7,3 assist pada musim reguler. Pada laga final, James mencatatkan rata-rata 25,3 poin, 10,9 rebound, dan 7 assist dalam kemenangan 4-3 atas San Antonio Spurs.
Dari nama-nama di atas, Kareem Abdul-Jabbar menjadi yang paling sering meraih NBA MVP dengan total enam kali. Sementara itu, Michael Jordan paling sering meraih NBA Finals MVP dengan total enam kali juga.