100 Hari Jelang Olimpiade, KOI Targetkan Tambah Atlet Indonesia

14 Apr 2021, 20:27 WIB

Maskot Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa, berpose di depan Japan National Stadium. (Facebook.com/Tokyo 2020)

Jakarta, IDN Times - Tepat pada 100 hari jelang gelaran olahraga akbar dunia, Olimpiade Tokyo 2020, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) punya misi besar. KOI berharap dapat menambah kuota atlet.

Tak hanya itu, dengan jumlah kuota atlet terbaru nanti diharapkan bisa membawa pulang medali emas dari pesta olahraga paling bergengsi sejagat raya ini.

"Jadi, tepat 100 hari menuju Olimpiade Tokyo, tentu kami berharap makin banyak atlet Indonesia yang lolos kualifikasi," ujar Sekretaris Jendral KOI, Ferry J Kono, dalam keterangan tertulis pada Rabu (14/4/2021).

"Kesempatan pun masih terbuka karena kualifikasi Olimpiade masih berlangsung," lanjutnya.

1. Empat tiket aman di cabor atletik, menembak, dan panahan

ANTARA FOTO/REUTERS/Lehtikuva

KOI mencatat empat tiket Olimpiade sudah aman di tangan cabang olahraga atletik, menembak, dan panahan.

Atletik akan diwakili sprinter kebanggaan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Penembak Indonesia diwakili Vidya afika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri). Sedangkan, panahan mengantongi dua kuota dari entry-by-number putra dan putri.

2. Angkat besi masih berpeluang tambah wakil untuk berlaga di Olimpiade

Atlet angkat besi berprestasi Indonesia Eko Yuli. (Dok sportku.com)

Dari cabang olahraga angkat besi, dua lifter sudah masuk posisi aman dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Mereka adalah Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri).

Kabar baiknya, peluang menambah tiket menuju Olimpiade masih terbuka dari cabang angkat besi hingga akhir Mei 2021. Tujuh filter nasional saat ini bertolak ke Tashkent untuk mendulang poin dalam kejuaraan Asia pada 18 hingga 25 April 2021 mendatang.

3. Bulu tangkis pastikan 7 wakilnya aman

Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Greysia/Apriyani, Piala Sudirman 2019. IDN Times/PBSI

Dari cabang olahraga bulu tangkis, tujuh wakil Indonesia dipastikan turun dalam Olimpiade Tokyo 2020. Tujuh wakil ini masuk dalam jajaran nama yang aman dalam "Road to Tokyo".

Ketujuh wakil bulu tangkis adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Peluang untuk bulu tangkis Indonesia menambah wakilnya masih terbuka bagi ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, hingga turnamen Singapore Open pada awal Juni 2021 mendatang.

Sejak 1992, bulu tangkis punya tradisi membawa pulang medali emas Olimpiade untuk Indonesia. Hanya pada Olimpiade 2012 saja, wakil Garuda tak berhasil bawa pulang medali emas.

4. KOI harapkan ada cabor lain yang kirim wakilnya

Ilustrasi medali untuk Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Tokyo2020.org

Peluang untuk menambah tiket wakil Indonesia menurut Ferry masih terbuka bagi cabor lain, termasuk balap sepeda. "PB ISSI juga memiliki kejuaraan yang masuk dalam perhitungan poin Road to Tokyo," ujar Ferry.

"Kami berharap pembalap sepeda, khususnya di nomor BMX bisa memaksimalkan kesempatan tersebut. Potensi yang sama juga bisa didapat cabor yang baru dipertandingkan di Olimpiade seperti selancar," lanjut dia.

Ferry menegaskan, besar harapan wakil Indonesia membawa pulang medali emas. Cabang olahraga unggulan diharapkan bisa memberikan sumbangsih emas di Olimpiade nanti.