3 Pemain Indonesia Hadapi Lawan Berat di Perempat Final Australia Open

Pasangan Yulfira Barkah/Rosyita Eka Putri menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia yang masih bertahan di Australia Open. Yulfira/Rosyita lolos ke perempat final setelah mengalahkan ganda putri tuan rumah, Lee Yen Khoo/Ann-Louise Slee, 21-9, 21-16 dalam waktu 25 menit.      

Di perempat final, Jumat (11/5/2018), ganda putri Indonesia yang baru dipasangkan mulai awal April ini akan menghadapi lawan berat. Yakni ganda Jepang unggulan 1, Misato Aratama/Akane Watanabe. Menariknya, ganda Jepang ini lolos ke perempat final setelah mengalahkan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Meirisa Cindy Sahputri di round 2. Artinya, laga ini menjadi kesempatan bagi Yulfirah/Rosyita untuk melakukan revans atas kekalahan rekan sepelatnas.

Di nomor tunggal putri, Yulia Yosephin Susanto kini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa setelah Jesica Muljati dan Lyanny Mainaky out di round 2. Di perempat final Yulia akan menghadapi lawan berat di perempat final. Yulia yang lolos setelah mengalahkan rekannya sendiri, Jesica Muljati, akan menghadapi unggulan 4 asal Jepang, Minatsu Mitani. 

Minatsu Mitani merupakan tunggal putri senior Jepang. Dia punya "jam terbang" tinggi. Prestasi terbaiknya adalah menjadi peringkat tiga Kejuaraan Dunia 2014. Pemain berusia 26 tahun ini juga merupakan mantan tunggal pertama tim putri Jepang di Piala Uber 2014. Kala itu, Jepang jadi runner-up usai kalah dari China 1-3 di final.

Sementara di ganda campuran, satu-satunya harapan Indonesia, Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami akan menghadapi ganda Malaysia unggulan 7, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. 

Ganda campuran Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016 ini lolos ke perempat final setelah mengalahkan ganda Indonesia, Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto. Meski berstatus non unggulan, Yantoni/Gischa tentunya tidak ingin menjadi ganda Indonesia kedua yang dikalahkan ganda Malaysia ini.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, asisten pelatih ganda campuran PBSI, Vita Marissa mengatakan, ganda Malaysia memang akan lebih diunggulkan di perempat final yang dimainkan, Jumat (10/5/2018). Namun, Yantoni/Gischa diharapkan bisa bermain nothing to lose. "Mungkin Yantoni/Gischa kalah pengalaman, tetapi sebagai pemain yang lebih muda, mereka lebih kuat tenaganya," ujar Vita Marissa seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Kedua pemain pernah bertemu di Thailand Masters 2018 pada awal Januari lalu. Kala itu, Yantoni/Gischa kalah 14-21, 19-21. Semoga kali ini Yantoni/Gischa bisa menang.