4 Fakta Menarik Fabio Quartararo, Juara MotoGP 2021

25 Okt 2021, 06:02 WIB

Quartararo saat balapan di GP Prancis (motogp.com)

Jakarta, IDN Times - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, dipastikan menjadi juara MotoGP 2021. Hal itu diraih usai pembalap asal Prancis itu finis keempat saat mengaspal di Sirkuit Misano, Minggu (24/10/2021).

Dalam balapan ini, Quartararo sebetulnya mendapatkan gelar juara dengan skenario yang luar biasa. Sebab, dia sebelumnya harus memulai balapan dari posisi 15. Namun, kegigihan dalam balapan ini membuatnya melesat ke posisi lima besar.

Di sisi lain, pesaing terdekatnya yang hampir meraih juara di MotoGP Emilia Romagna, yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), justru terjatuh beberapa putaran jelang finis. Hal itu membuatnya mustahil untuk mengejar perolehan poin dari Quartararo.

Gelar juara yang berhasil diraih Quartararo ini tentu melahirkan banyak catatan penting. Selain rekor pribadi, ada beberapa fakta menarik di balik gelar juara MotGP milik Quartararo yang berhasil dihimpun IDN Times.

1. Pembalap Prancis pertama yang bisa menjadi juara di MotoGP

Fabio Quartararo saat di podium GP Prancis (twitter.com/YamahaMotoGP)

Quartararo mencatatkan sejarah anyar usai dipastikan jadi juara MotoGP 2021. Dia tercatat sebagai satu-satunya pembalap asal Prancis yang mampu meraih prestasi tersebut di ajang balap motor paling elite di dunia ini.

Menariknya, Quartararo mampu menjadi kampiun di musim pertamanya saat masuk tim pabrikan. Sebab, dalam dua musim sebelumnya dia hanya berada di tim satelit Yamaha.

2. Penantian enam tahun Yamaha terbayar lunas

Quartararo keluar pit box usai lakukan pergantian motor di GP Prancis (motogp.com)

Pembalap berusia 22 tahun ini berhasil menuntaskan dahaga Yamaha menjadi juara MotoGP. Terakhir kali pembalap Yamaha bisa melakukan itu adalah enam tahun silam. Jorge Lorenzo kala itu berhasil mengantongi gelar juara MotoGP 2015.

Usai Lorenzo, Marc Marquez bersama Repsol Honda, berhasil mendominasi balapan. Tercatat, pembalap asal Spanyol itu meraih gelar empat musim beruntun sejak 2016 hingga 2019. Setelahnya, ada Joan Mir (Suzuki) yang secara mengejutkan bisa jadi juara MotoGP 2020.

Baru pada musim ini, Quartararo mampu membuktikan diri layak bersaing dengan pembalap elite lainnya. Tentu ini jadi hal positif, terlebih usianya juga masih sangat muda.

3. Berhasil di MotoGP tanpa pernah jadi juara saat di kelas bawahnya

Quartararo merayakan finis ketiga di GP Prancis bersama timnya. (twitter.com/YamahaMotoGP)

Quartararo lahir di Nice, Prancis, 22 tahun silam, tepatnya pada 20 April 1999. Dia berhasil tampil moncer di Spanyol, salah satunya juara di CEV Moto3 dua tahun beruntun, yakni musim 2013 dan 2014. Atas prestasi tersebut, ia dijuluki El Diablo atau Sang Iblis.

Setahun berselang, dia balapan di Moto3 pada 2015 dan 2016. Namun, pembalap yang dikenal dengan helm bergambar iblis itu tak menunjukkan taringnya. Dia gagal meraih gelar juara.

Selanjutnya, dia naik kelas ke Moto2, tapi tak ada prestasi mencolok yang pernah diraihnya hingga bisa naik kelas premier. Hal itu membuat Quartararo dinobatkan sebagai pembalap yang menjuarai MotoGP tanpa pernah jadi kampiun di dua kelas di bawahnya.

4. Quartararo lima kali juara

Quartararo saat menggeber motor di GP Italia (motogp.com)

Quartarao menjadi juara MotoGP 2021 usai meraih 10 podium musim ini. Dia menjadi juara di lima seri, dengan rincian MotoGP Qatar, Portugal, Italia, Belanda, dan Inggris. Jumlah itu masih punya potensi bertambah. Terlebih, MotoGP masih menyisakan dua seri lagi.

Performa terburuknya musim ini adalah saat mentas di MotoGP Spanyol. Dia hanya bisa finish di peringkat 13. Catatan buruk itupun diraih, karena Fabio Quartararo sedang dalam kondisi cedera di tengah balapan.