4 Fakta Perang Saudara Marcus/Kevin & Fajar/Rian di QF Malaysia Open

Malaysia Open 2019 menjadi comeback bagi Marcus Gideon/Kevin Sanjaya setelah tereliminasi di babak pertama All England 2019 pada awal Maret lalu. Dari dua penampilan di round 1 dan round 2, terlihat bahwa Marcus/Kevin sangat siap tampil di turnamen BWF World Tour Super 750 ini. Unggulan 1 ini selalu menang straight game alias belum sekalipun kehilangan game.

Di round 1 (3/4), Marcus/Kevin menang cukup mudah atas ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin yang tahun ini sudah meraih tiga gelar. Minnions--julukan Marcus/Kevin menang straight game 21-13, 21-12. Di round 2 (4/4) kemarin, Marcus/Kevin kembali menang cukup mudah atas ganda Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko 21-8, 21-19 untuk lolos ke perempat final.

Menghadapi Fajar/Rian, Marcus/Kevin akan termotivasi untuk menang dan lolos ke semifinal. Mereka tentunya tidak mau kembali terhenti di perempat final seperti di Malaysia Open tahun lalu. Kala itu, Marcus/Kevin yang merupakan juara bertahan, dikalahkan ganda China, He Jiting/Tan Qiang seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.

Bagi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, perang saudara di perempat final nanti bukanlah hal baru bagi mereka di turnamen ini. Di putaran pertama (3/4), Fajar/Rian sudah mencicipi rasanya berhadapan dengan sesama pemain Indonesia.

Mereka bertemu pasangan senior, Angga Pratama/Ricky Karandasuwardi yang kini bermain independen. Hasilnya, Fajar/Rian menang straight game 21-19, 21-17 atas pasangan yang akhir kemarin tampil di final India Open 2019.

Baru di putaran II, Kamis (4/4) kemarin, Fajar/Rian yang menempati unggulan 8, menghadapi lawan tangguh. Mereka dipaksa bermain rubber game oleh ganda putra Taiwan, Liao Min-chun/Su Ching-heng.

Menang 21-15 di game pertama, Fajar/Rian kalah tipis 22-24 di game kedua. Di game penentuan, Fajri---sebutan untuk Fajar/Rian lantas menang 21-18 dan lolos ke perempat final.

Fajar menyebut mereka melakukan cukup banyak kesalahan yang tidak perlu di game kedua sehingga lawan mampu menang di saat adu setting point. “Game ketiga tadi kami sempat ketinggalan, tapi kuncinya kami tetap fokus satu poin demi satu poin. Pas pindah lapangan interval game ketiga kami menang angin, jadi beraniin main di depan,” ujar Fajar dikutip dari badmintonindonesia.org.

Sebagai sesama penghuni Pelatnas, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian jelas sudah saling mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebab, mereka berlatih bersama sekaligus melakukan sparring partner di Pelatas. Namun, di pertandingan resmi, mereka baru bertemu tiga kali. Hasilnya, Fajar/Rian belum pernah bisa mengalahkan Marcus/Kevin. Artinya, Marcus/Kevin selalu bisa menang.

Pertemuan yang paling diingat adalah final Asian Games 2018 lalu ketika Marcus/Kevin menang rubber game. Tahun ini, mereka sekali bertemu di perempat final Indonesia Master 2019 pada pertengahan Januari lalu. Lagi-lagi, Kevin/Marcus menang melalui rubber game, 18-21, 21-17, 21-19 dan di akhir turnamen tampil sebagai juara.

Tiga kali kekalahan itu membuat Fajar/Rian penasaran ingin mengalahkan Marcus/Kevin untuk kali pertama di perempat final nanti. “Penasaran pasti ya. Nggak cuma lawan Kevin/Marcus saja, masih banyak juga pemain yang belum pernah kami kalahkan. Tapi kami tetap berusaha untuk nggak memikirkan itu, supaya mainnya enjoy dan keluar semua,” ungkap Fajar dikutip dari badmintonindonesia.org.

Sementara Rian menyebut siapa yang paling siap-lah yang akan menang. Sebab, merea sudah sama-sama tahu tipikal permainan masing-masing. “Besok lebih mempersiapkan permainan kami. Kami sudah tahu kelebihan dan kekurangannya. Kami juga sudah sering ketemu di latihan,” sambung Rian.

Pertemuan dua ganda putra Indonesia di babak perempat final, menambah daftar panjang duel sesama pemain Indonesia di Malaysia Open 2019. Ya, hasil drawing di Malaysia Open 2019 memang mengharuskan pemain-pemain Indonesia cukup sering terlibat "perang saudara". Pertandingan di perempat final antara Marcus/Kevin dan Fajar/Rian ini merupakan yang keenam kalinya.

Sebelumnya, di round 1 terjadi tiga (3) duel sesama pemain Indonesia. Yakni Fajar/Rian melawan Angga/Ricky di ganda putra, lalu Yulfira Barkah/Jauza F Sugiarto di ganda putri dan Praveen Jordan/Melati Daeva melawan juniornya, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari di ganda campuran. Kemudian di round 2 kemarin, terjadi dua perang saudara di ganda putri antara Ni Ketut/Rizki melawan Greysia Polii/Apriani Rahayu. Serta, Tontowi Ahmad/Winny Octaviani bertemu Hafiz Faizal/Gloria Widjaja.

Dan tidak hanya pemain-pemain Indonesia, pemain negara lainnya juga terlibat perang saudara. Contohnya di putaran dua tadi malam, dua tunggal putri China, Chen Yufei dan Chen Xiaoxin berebut tiket ke perempat final. Begitu juga ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang bertemu Lu Kai/Chen Lu seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.

Kembali ke perang saudara Marcus/Kevin dan Fajar/Rian, siapa pun pemenangnya, di semifinal mereka akan berhadapan dengan pemenang duel ganda putra Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang melawan ganda China, Han Chengkai/Zhou Haodong.