4 Pemain Jepang yang Tampil di NBA, Yuki Kawamura Terbaru

Yuta Tabuse merupakan pemain Jepang pertama yang tampil di NBA. Meski begitu, Tabuse harus melalui perjalanan yang berliku. Dia merantau ke Amerika Serikat untuk membela tim basket kampus BYU-Hawaii. Setelah lulus, Tabuse justru kembali ke Jepang dan berkarier bersama Toyota Alvark. 

Pada 2003, Tabuse sempat bermain di NBA Summer League bersama Dallas Mavericks dan mengikuti pemusatan latihan bersama Denver Nuggets. Namun, momen yang dinantikan Tabuse baru tiba pada September 2004, kala dia mendapat kontrak resmi dari Phoenix Suns. Tabuse mencatat debut di NBA pada 3 November 2004 melawan Atlanta Hawks. Dia mencetak 7 poin dan 1 assist selama 10 menit bermain.

Tabuse juga melakoni tiga laga lanjutan, tetapi gagal mencetak poin. Alhasil, Phoenix Suns memilih melepas pemain berposisi point guard ini pada Desember 2004. Tabuse pun menutup kiprahnya di NBA dengan mencatat rata-rata 1,8 poin, 1 rebound, dan 0,8 assist dalam 4 laga. 

Tabuse kemudian hanya bermain di NBA D-League (sekarang G-League) pada 2005—2008. Setelah itu, Tabuse kembali Jepang dan menandatangani kontrak bersama Utsunomiya Brex. Dia bahkan masih membela tim tersebut pada 2024 ini meski usianya sudah 44 tahun.

Yuta Watanabe sempat tidak terpilih saat mengikuti NBA Draft 2018. Meski begitu, dia tetap bisa berkiprah di NBA dan membela beberapa tim. Memphis Grizzlies menjadi tim pertama Watanabe. Dia bertahan selama 2 musim (2018—2020) di tim tersebut meski hanya sebagai pemain pelengkap yang minim jam terbang.

Pemain berposisi small forward ini kemudian melanjutkan kiprahnya bersama Toronto Raptors. Selama 2 musim (2020—2022), dia rutin masuk sebagai pemain rotasi. Setelah itu, Watanabe berlabuh ke Brooklyn Nets untuk 2022/2023. Dia pun menjalani musim terbaiknya di NBA dengan mencatat rata-rata 5,6 poin, 2,4 rebound, dan 0,8 assist dari 58 penampilan.

Namun, nasib Watanabe menurun pada 2023/2024. Dia minim kontribusi selama membela Phoenix Suns setengah musim serta tim lamanya, Memphis Grizzlies. Karena namanya tidak laku lagi, Watanabe memutuskan kembali ke Jepang pada musim panas 2024 untuk bergabung dengan Chiba Jets Funabashi. Selama 6 musim berkarier di NBA, Watanabe mengemas rata-rata 4,2 poin, 2,3 rebound, dan 0,6 assist.

Rui Hachimura layak disebut sebagai pemain tersukses Jepang di NBA. Hachimura masuk melalui jalur NBA Draft 2019. Pemain lulusan tim basket kampus Gonzaga ini terpilih di urutan sembilan oleh Washington Wizard. Dia bahkan masuk daftar All-Rookie usai menjalani musim debut yang impresif pada 2019/2020.

Setelah 3,5 musim menjadi andalan Wizard, karier Hachimura alami peningkatan. Pada paruh kedua musim 2022/2023, dia bergabung dengan tim tersohor, Los Angeles Lakers. Hachimura pun bermain bersama superstar, seperti LeBron James dan Anthony Davis.

Hachimura awalnya hanya berperan sebagai pemain rotasi. Namun, pada 2024/2025, pemain berposisi power forward ini dipercaya JJ Redick untuk mengisi starter. Kini, memasuki musim keenamnya di NBA, Hachimura telah mengumpulkan rata-rata 12,8 poin, 4,9 rebound, dan 1,3 assist.

Yuki Kawamura menjadi pemain Jepang teranyar yang tampil di NBA. Perjalanan itu bermula saat sang pemain mendapat kontrak exhibit 10 dari Memphis Grizzlies pada September 2024. Kawamura kemudian mengikuti pemusatan latihan dan bermain dalam lima laga pramusim Grizzlies. Karena penampilannya cukup menjanjikan, kontrak Kawamura ditingkatkan menjadi kontrak dua-arah.

Dia pun bisa membela Grizzlies di NBA 2024/2025 serta tim afiliasinya di G League, Memphis Hustle. Meski begitu, Kawamura masih belum terlalu dipercaya untuk tampil. Point guard 23 tahun ini baru diturunkan Grizzlies dalam 2 laga dengan rata-rata 2,8 menit pada musim reguler. Dia juga belum mencetak poin dan hanya menyumbang satu assist. Kawamura perlu bekerja ekstra lagi agar mendapat menit bermain lebih banyak ke depannya.

Kiprah pemain Jepang di NBA memang tidak terlalu bagus. Dari daftar di atas, baru Rui Hachimura yang benar-benar bersinar. Sedangkan, Yuki Kawamura bisa saja mengikuti jejak Hachimura meski diperlukan proses yang tidak mudah.