4 Pembalap Brasil yang Membela Sauber di Formula 1, Termasuk Bortoleto

Pedro Diniz merupakan pembalap Brasil pertama yang membela Sauber. Diniz mengawali kariernya di Formula 1 pada 1995 dengan membela Forti. Ia kemudian sempat membela Ligier dan Arrows sebelum bergabung dengan Sauber pada 1999. Diniz membela Sauber selama 2 musim sebelum memutuskan pensiun dari Formula 1 pada 2000.

Performa Diniz selama membela Sauber bisa dibilang tak terlalu impresif. Ia hanya mencetak 3 poin dari 32 balapan. Posisi finis terbaik Diniz hanyalah menempati urutan keenam sebanyak tiga kali di GP Kanada, GP Inggris, dan GP Austria, yang semuanya terjadi pada 1999.

Felipe Massa menjalani masa keemasannya sebagai pembalap Formula 1 ketika membela Ferrari pada 2006--2013. Bersama Ferrari, Massa meraup 11 kemenangan dan 36 podium. Massa bahkan hampir menjadi juara dunia pada 2008.

Sebelum meraih semua kesuksesan itu, Massa lebih dahulu mengawali kariernya di Formula 1 bersama Sauber pada 2002. Massa direkrut karena merupakan juara European Formula 3000. Namun, kebersamaan Massa bersama Sauber hanya berlangsung selama semusim.

Massa hanya meraup total empat poin pada musim pertamanya. Ia juga membuat kesalahan di GP Italia yang membuatnya dihukum satu balapan. Sauber kemudian memilih menduetkan Heinz-Harald Frentzen dan Nick Heidfeld pada 2003.

Selama tak balapan di Formula 1, Massa bergabung dengan Ferrari sebagai test driver. Mengendarai mobil yang membawa Michael Schumacher menjadi juara dunia memberinya banyak pelajaran dan pengalaman. Pada 2004, Massa kembali didapuk sebagai pembalap Sauber. Kali itu, performanya lebih baik dengan raihan 12 poin. Massa berada di Sauber hingga 2005 sebelum digaet Ferrari pada 2006.

Felipe Nasr memiliki karier yang cukup gemilang di level junior. Ia merupakan juara British Formula Three 2011. Ajang yang juga dijuarai dua legenda balap Brasil, Ayrton Senna dan Nelson Piquet. Selain itu, Nasr juga pernah menjadi peringkat ketiga GP2 Series 2014.

Prestasi itu membuat Sauber mengontraknya pada 2015. Debutnya di GP Australia berlangsung mulus dengan meraih posisi kelima. Itu merupakan hasil terbaik bagi pembalap Brasil pada balapan debut di Formula 1. Nasr mengakhiri musim pertamanya dengan meraih 27 poin untuk bertengger di urutan ke-13 klasemen pembalap.

Musim kedua Nasr berlangsung kurang begitu baik. Ia hanya sekali finis di zona poin, yakni di GP Brasil. Musim 2016 menjadi musim terakhir Nasr bersama Sauber, sekaligus musim terakhirnya di Formula 1 karena tak ada tim lain yang mengontraknya. 

Musim 2025 menjadi debut Gabriel Bortoleto di Formula 1. Bortoleto menjadi pembalap Brasil pertama yang berkompetisi dalam satu musim penuh sejak Felipe Massa pada 2017. Bortoleto akan berduet dengan Nico Huelkenberg, yang pada 2024 membela Haas.

Sauber bukannya tanpa alasan memilih Bortoleto untuk mengarungi musim 2025. Pembalap berusia 20 tahun itu merupakan juara dunia Formula 3 dan Formula 2. Hebatnya, Bortoleto menjadi juara dengan status debutan.

Selain memiliki karier yang cemerlang di ajang lower series, Bortoleto juga merupakan pembalap akademi McLaren. Itu membuatnya sudah tak asing dengan mobil Formula 1. Pengalaman itu akan menjadi modal bagi Bortoleto dalam menghadapi musim pertamanya di Formula 1.

Empat pembalap di atas pernah berada di balik kemudi Sauber selama berkarier di Formula 1. Selain Pedro Diniz, Sauber merupakan tim pertama mereka di Formula 1.