Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fernando Alonso (twitter.com/ScuderiaFerrari)
Fernando Alonso (twitter.com/ScuderiaFerrari)

GP China menjadi seri kelima Formula 1 2024 yang akan berlangsung pada, Minggu (21/4/2024). Seri yang selalu digelar di Sirkuit Shanghai tersebut sudah masuk ke kalender Formula 1 sejak 2004. Musim 2024 menandai kembalinya GP China setelah absen sejak 2020 akibat pandemik COVID-19. 

Ferrari merupakan tim tersukses kedua dalam sejarah GP China dengan koleksi empat kemenangan. Mereka hanya tertinggal dari Mercedes yang meraup sembilan kemenangan. Menariknya, empat kemenangan tersebut dicetak oleh pembalap yang berbeda.

1. Rubens Barrichello menjadi pemenang pertama GP China pada 2004

Rubens Barrichello (formula1.com)

Musim 2004 menjadi musim pertama GP China masuk ke kalender Formula 1. Pada balapan tersebut, Rubens Barrichello yang mengendarai Ferrari F2004 berhasil keluar sebagai juara. Itu merupakan 1 dari 2 kemenangan yang diraih pembalap asal Brasil tersebut pada 2004.

Penampilan apik Barrichello sudah tersaji sejak sesi kualifikasi. Ia berhasil meraih waktu tercepat di depan Kimi Raikkonen dan Jenson Button. Meski sempat ditekan Raikkonen dan Button sepanjang balapan, Barrichello mampu menjadi yang pertama melintasi garis finis.

Bagi Barrichello, itu merupakan satu-satunya kemenangan dan podium yang diraih Barrichello ketika berlaga di GP China. Prestasi terbaiknya setelah itu hanyalah peringkat keempat pada 2009 ketika membela Brawn GP. Meski begitu, Barrichello akan tetap dikenang sebagai pembalap pertama yang menaklukkan Sirkuit Shanghai.

2. GP China 2006 menjadi kemenangan terakhir Michael Schumacher di Formula 1

Michael Schumacher (formula1.com)

Sempat kehilangan takhta pada 2005, Ferrari kembali meraih podium tertinggi GP China pada 2006. Kali itu, giliran Michael Schumacher yang mampu merajai Sirkuit Shanghai. Memulai balapan dari posisi keenam, pembalap asal Jerman tersebut secara menakjubkan mampu menjadi yang pertama melintasi garis finis diikuti duo Renault, Fernando Alonso dan Giancarlo Fisichella.

Bagi Schumacher, kemenangan tersebut merupakan kemenangan ke-91 sekaligus yang terakhir di Formula 1. Sebab, Schumacher memutuskan untuk pensiun pada akhir musim. Meski sempat kembali ke lintasan bersama Mercedes pada 2010--2012, Schumacher gagal meraih kemenangan di Formula 1.

3. Kemenangan krusial Kimi Raikkonen di GP China 2007

Kimi Raikkonen (fia.com)

Sebelum GP China 2007 dimulai, Kimi Raikkonen berada di posisi ketiga klasemen pembalap dengan koleksi 90 poin. Pembalap asal Finlandia tersebut tertinggal 5 angka dari Fernando Alonso dan 17 poin dari Lewis Hamilton. Hal itu memaksa Raikkonen harus meraih kemenangan di GP China untuk menjaga asa meraih gelar juara dunia.

Raikkonen memulai balapan dari posisi kedua tepat di belakang Hamilton. Sirkuit Shanghai yang diguyur hujan membuat pemilihan ban menjadi krusial bagi setiap pembalap. McLaren melakukan kesalahan karena terlalu lama membiarkan Hamilton menggunakan ban intermediate ketika lintasan mulai mengering.

Hal itu membuat Raikkonen dengan mudah mendahului Hamilton pada lap ke-31. Hamilton kemudian melakukan kesalahan fatal ketika memasuki pit lane. Kondisi ban yang sudah habis membuatnya masuk gravel dan tak mampu melanjutkan balapan. Sementara itu, Raikkonen sukses memenangi balapan yang membuat jarak keduanya hanya berselisih tujuh poin.

Kemenangan yang diraih pada seri terakhir di GP Brasil memastikan langkah Raikkonen sebagai juara dunia. Sementara itu, Hamilton harus puas berada di posisi kedua dengan selisih satu poin. Kemenangan di GP China menjadi momen krusial yang tak akan dilupakan Raikkonen.

4. Fernando Alonso menjadi yang terdepan di GP China 2013

Fernando Alonso (tengah) menjuarai GP China 2013. (fia.com)

Fernando Alonso mengawali balapan GP China 2013 dari posisi ketiga di belakang Lewis Hamilton dan Kimi Raikkonen. Pada saat balapan, Alonso mampu tampil apik untuk bisa meraih kemenangan. Sementara itu, Raikkonen dan Hamilton masing-masing mengisi peringkat kedua dan ketiga.

Bagi Alonso, itu merupakan kemenangan kedua di GP China. Sebelumnya, pembalap asal Spanyol tersebut pernah meraih hasil serupa pada 2005 ketika berada di balik kemudi Renault. Hal itu membuat Alonso bersama Hamilton dan Nico Rosberg menjadi pembalap yang pernah menjuarai GP China lebih dari sekali.

Meski menjadi salah satu yang tersukses di GP China, Ferrari sudah lama tak merasakan kemenangan. Lantas, mampukah Charles Leclerc atau Carlos Sainz menaklukan Sirkuit Shanghai?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team