Sebelum GP China 2007 dimulai, Kimi Raikkonen berada di posisi ketiga klasemen pembalap dengan koleksi 90 poin. Pembalap asal Finlandia tersebut tertinggal 5 angka dari Fernando Alonso dan 17 poin dari Lewis Hamilton. Hal itu memaksa Raikkonen harus meraih kemenangan di GP China untuk menjaga asa meraih gelar juara dunia.
Raikkonen memulai balapan dari posisi kedua tepat di belakang Hamilton. Sirkuit Shanghai yang diguyur hujan membuat pemilihan ban menjadi krusial bagi setiap pembalap. McLaren melakukan kesalahan karena terlalu lama membiarkan Hamilton menggunakan ban intermediate ketika lintasan mulai mengering.
Hal itu membuat Raikkonen dengan mudah mendahului Hamilton pada lap ke-31. Hamilton kemudian melakukan kesalahan fatal ketika memasuki pit lane. Kondisi ban yang sudah habis membuatnya masuk gravel dan tak mampu melanjutkan balapan. Sementara itu, Raikkonen sukses memenangi balapan yang membuat jarak keduanya hanya berselisih tujuh poin.
Kemenangan yang diraih pada seri terakhir di GP Brasil memastikan langkah Raikkonen sebagai juara dunia. Sementara itu, Hamilton harus puas berada di posisi kedua dengan selisih satu poin. Kemenangan di GP China menjadi momen krusial yang tak akan dilupakan Raikkonen.