Mika Hakkinen tampil menawan sepanjang musim 1998 bersama McLaren. Pembalap asal Finlandia tersebut saat itu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia dengan pembalap Ferrari, Michael Schumacher. Hakkinen memiliki keunggulan empat poin dari Michael Schumacher jelang seri penutup di GP Jepang.
Pada balapan di Sirkuit Suzuka, mobil Schumacher mengalami stall yang membuatnya start dari urutan paling belakang. Schumacher pada akhirnya gagal finis karena pecah ban. Sementara, Hakkinen yang meraih kemenangan sukses mengunci gelar juara dunia.
Pada 1999, Hakkinen kembali bertarung dalam perebutan gelar juara dunia dengan pembalap Ferrari, yang kali itu adalah Eddie Irvine. Berbeda dengan musim sebelumnya, Hakkinen saat itu tertinggal empat poin dari Irvine jelang seri penutup di GP Jepang. Hal itu memaksa Hakkinen untuk meraih kemenangan.
Hakkinen yang start dari posisi kedua di belakang Schumacher tampil dominan sepanjang balapan. Ia tak tergoyahkan dari pimpinan balapan sejak lap pertama. Kemenangan membawa Hakkinen meraih gelar juara dunia keduanya. Hakkinen unggul dua poin atas Irvine yang mengakhiri balapan di urutan ketiga.
Empat pembalap McLaren di atas sukses mengunci gelar juara dunia di GP Jepang. Mereka meraih gelar juara dunia dengan cara yang spektakuler. Mulai dari Hunt yang menaklukan cuaca buruk di Sirkuit Fuji, rivalitas panas antara Senna dan Prost, serta Hakkinen yang dua kali mengalahkan pembalap Ferrari pada seri pamungkas.