Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pembalap Red Bull yang Diganti pada Pertengahan Musim Formula 1

ilustrasi pembalap Red Bull di Formula 1 (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Liam Lawson kehilangan kursi di Red Bull setelah 2 balapan di F1 2025
  • Red Bull telah menurunkan 4 pembalap ke "sister team" pada pertengahan musim
  • Pembalap lain yang diganti oleh Red Bull pada pertengahan musim sebelumnya tak pernah dipanggil kembali

Liam Lawson resmi kehilangan kursinya di Red Bull setelah hanya melakoni dua balapan di Formula 1 2025. Pembalap asal Selandia baru tersebut diturunkan ke Racing Bulls mulai seri ketiga di GP Jepang. Posisi Lawson di Red Bull akan digantikan Yuki Tsunoda.

Red Bull memang dikenal sebagai tim yang cukup kejam terhadap pembalap kedua mereka. Jika tak menunjukkan peforma apik dan mampu mengimbangi pembalap utama, Red Bull tak segan menurunkannya ke sister team. Termasuk Lawson, Red Bull telah menurunkan empat pembalap ke sister team pada pertengahan musim per Maret 2025.

1. Vitantonio Liuzzi kalah bersaing dengan Christian Klien pada 2005

Red Bull memiliki tiga pembalap berbeda ketika debut di Formula 1 pada 2005. David Coutlhard ditunjuk sebagai pembalap utama. Sementara, kursi kedua diisi oleh Christian Klien dan Vitantonio Liuzzi. Persaingan dalam perebutan kursi kedua Red Bull akhirnya dimenangi oleh Klien.

Liuzzi musim itu hanya tampil dalam 4 balapan berbanding 13 balapan dari Klien. Hasil terbaik Liuzzi musim itu tercipta di GP San Marino dengan finis kedelapan. Setelah tak mendapat kursi di Red Bull, Liuzzi kemudian bergabung dengan Toro Rosso, yang merupakan sister team Red Bull, pada 2006.

2. Christian Klien dipecat Red Bull pada 2006

Karier Christian Klien tak berjalan mulus setelah memenangi perebutan kursi Red Bull dengan Vitantonio Liuzzi. Klien gagal tampil apik pada 2006 karena hanya dua kali finis di zona poin. Ia dianggap tak mampu bersaing dengan David Coulthard yang sempat mencicipi podium di GP Monako.

Klien yang merupakan satu-satunya pembalap Austria yang membela Red Bull akhirnya dipecat setelah melakoni 13 balapan. Posisinya kemudian digantikan Robert Doornbos pada tiga balapan terakhir. Karier Klien tak pernah membaik setelah dipecat Red Bull. Ia kemudian menjadi test driver bagi Honda pada 2007 dan sempat tiga kali balapan bersama Hispania Racing Team pada 2010.

3. Red Bull mengganti Daniil Kvyat demi Max Verstappen pada 2016

Daniil Kvyat ditunjuk Red Bull sebagai pengganti Sebastian Vettel yang hengkang ke Ferrari pada 2015. Musim pertama Kvyat bersama Red Bull terbilang apik karena sempat meraih podium kedua di GP Hungaria. Konsistensi Kvyat dalam meraih poin bahkan membuatnya berada di atas pembalap utama Red Bull, Daniel Ricciardo, pada klasemen pembalap.

Performa Kvyat ternyata tak cukup untuk membuatnya dipertahankan Red Bull pada 2016. Red Bull mengganti pembalap asal Rusia tersebut dengan Max Verstappen pada seri keempat di GP Spanyol. Padahal, Kvyat saat itu tampil cukup apik dengan raihan ketiga di GP China. Namun, Red Bull lebih memilih Verstappen yang memiliki potensi luar biasa sebagai pembalap. 

Kvyat tak hanya sekali diganti pada pertengahan musim. Ia mengalami kejadian serupa ketika membela Toro Rosso pada 2017. Posisinya digantikan Pierre Gasly pada seri ke-15 di GP Malaysia. Namun, Toro Rosso memanggilnya kembali pada 2019 dan bertahan hingga akhir musim 2020.

4. Pierre Gasly hanya bertahan setengah musim pada 2018

Red Bull mempromosikan Pierre Gasly dari Toro Rosso ke Red Bull pada 2019 sebagai pengganti Daniel Ricciardo yang hengkang ke Renault. Namun, kisah Gasly bersama Red Bull hanya bertahan selama 12 balapan. Red Bull menganggap Gasly tak mampu mengimbangi performa Max Verstappen.

Selama 12 balapan tersebut, Gasly tak sekalipun berhasil naik podium. Ia kalah jauh dengan Verstappen yang meraup 5 podium dengan 2 di antaranya berbuah kemenangan. Gasly kemudian ditukar dengan Alexander Albon ke Toro Rosso. Gasly tak pernah kembali dilirik Red Bull meski beberapa kali tampil apik bersama Toro Rosso dan AlphaTauri, termasuk ketika menjuarai GP Italia 2020.

5. Liam Lawson hanya diberi dua balapan sebelum diganti pada 2025

Liam Lawson resmi bertukar posisi dengan Yuki Tsunoda mulai seri ketiga Formula 1 2025 di GP Jepang. Lawson diturunkan ke Racing Bulls, sementara Tsunoda akan menemani Max Verstappen di Red Bull. Keputusan Red Bull tersebut tak lepas dari performa Lawson yang kurang memuaskan dalam dua balapan pembuka.

Lawson terlihat kesulitan dalam mengendalikan mobil RB21. Ia bahkan tak mampu lolos ke sesi Q3 di GP Australia dan GP China. Lawson juga gagal mencetak poin dalam dua balapan tersebut, termasuk sesi sprint race GP China. Performanya kalah jauh dari Max Verstappen yang finis kedua di GP Australia dan keempat di GP China.

Turun ke Racing Bulls sejatinya bukanlah akhir bagi karier Lawson di Formula 1. Mobil VCARB 02 dianggap lebih mudah dikendalikan oleh Lawson dibanding RB21 yang sangat agresif. Tekanan yang lebih rendah di Racing Bulls juga bisa membuat kepercayaan dirinya meningkat dalam menghadapi setiap balapan.

Empat pembalap yang diganti Red Bull pada pertengahan musim sebelum Lawson tak pernah dipanggil kembali. Lantas, apakah Lawson bisa kembali ke Red Bull jika menampilkan performa apik bersama Racing Bulls?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us