Marc Marquez (motogp.com)
Kesalahan memang manusiawi. Tak hanya pembalap, komentator dan tim balap pun pernah melakukan salah perhitungan.
Pada MotoGP 1996 di Sirkuit Jerez, komentator mengumumkan bahwa balapan telah usai padahal masih menyisakan satu putaran. Akibatnya, para fans berduyun-duyun ke lintasan untuk merayakannya. Sementara Alex Criville dan Mick Doohan masih duel dengan sengit di lintasan. Criville terjatuh di lap terakhir sedangkan Doohan jadi pemenang balapan.
Pada MotoGP 2013 di Philip Island, Australia, giliran tim Repsol Honda yang melakukan kekhilafan. Situasi sirkuit memaksa balapan dilangsungkan secara flag-to-flag dan pembalap wajib masuk ke pit untuk mengganti ban pada lap 9 atau 10.
Sayangnya, tim Repsol Honda keliru menghitung putaran dan tak memberikan informasi kepada Marc Marquez untuk kembali ke pit. Akibatnya Marquez diberi bendera hitam dan harus mengakhiri balapan lebih awal. Insiden ini akhirnya memberikan kemenangan bagi Jorge Lorenzo. Meski begitu, pada akhir musim Marquez tetap jadi juara dunia.
MotoGP tak hanya tentang teknis motor dan keahlian balapan. Satu faktor penting lain yang bernama konsentrasi juga jadi poin penting yang menentukan. Melihat polanya, mungkinkah drama seperti yang dialami Aleix Espargaro bakal terulang di masa depan?