5 Aksi Muay Thai Terbaik Rodtang

Keganasan Rodtang telah terlihat sejak ia melakukan debut di ONE Super Series pada 2018 lalu di Istora Senayan, Jakarta. Dalam debutnya, ia langsung menekuk jagoan Belanda berdarah Suriname, Sergio Wielzen, di ONE: CONQUEST OF HEROES.

Seperti biasanya, Rodtang tak pernah mundur. Seberapapun Wielzen mencoba untuk menembus pertahanan sang megabintang Thailand, tapi Rodtang selalu membalas dengan pukulan balik yang lebih berbahaya.

Serangan siku dan tendangan memutar dari Wielzen pun tak dapat mengejutkan perwakilan Jitmuangnon itu. Kemenangannya yang dominan itu pun segera menempatkan dirinya sebagai unggulan dalam jajaran striker elite divisi.

Sebelum meraih kejayaan sebagai penguasa divisi flyweight Muay Thai, Rodtang mengamankan kesempatan untuk memperebutkan sabuk emas melalui sebuah masterclass striking melawan Sok Thy di ONE: WARRIORS OF LIGHT pada Mei 2019.

Sejak bel ronde pertama dimulai, Rodtang memang langsung menghujani sang atlet Kamboja dengan pukulan keras dan tendangan rendah. Pada akhir tiga menit pertama Sok Thy terlihat goyah, dan kaki depannya tampak terluka.

Pada akhirnya, Thy harus menyerah di ronde ketiga akibat tak bisa meneruskan laga. Ia pun menderita kekalahan TKO di menit 1:06 ronde kedua.

Laga pertama Rodtang melawan mantan penguasa divisi Jonathan Haggerty memang luar biasa, tapi tidak sekeras laga ulangnya di ONE: A NEW TOMORROW. Haggerty yang ingin meraih sabuknya kembali, malah dibuat keok via KO di ronde ketiga.

Pada ronde pembuka, “The Iron Man” menjatuhkan bintang Inggris itu ke atas kanvas dengan serangan keras ke arah ulu hati. Rodtang lalu meningkatkan ritme pada ronde kedua, dengan sebuah rangkaian serangan keras lainnya.

Akhirnya Rodtang kembali meningkatkan tempo permainannya pada ronde ketiga, yang begitu sulit diatasi oleh Haggerty. Pada akhirnya ia harus mengakui kehebatan sang megabintang Thailand di menit 2:39 ronde ketiga.

Saat Rodtang kembali pada Mei lalu melawan Jacob Smith dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix di ONE 157, ia kembali memukau fansnya lewat aksi berbeda.

Pria berusia 26 tahun itu sukses menghantam sang pendatang baru dengan tiap kombinasi Muay Thai dasar yang seluruhnya mengenai sasaran. Smith memang mampu bertahan, tetapi Rodtang sukses menampilkan kecerdasannya selama sembilan menit laga mereka.

Dalam laga terakhirnya di ONE Fight Night 10 awal Mei 2023 lalu, Rodtang juga meraih kesuksesan luar biasa dalam laga pertahanan sabuknya di Amerika. Tampil di hadapan fans Negeri Paman Sam, "The Iron Man" berhasil meng-KO Edgar Tabares tanpa kesulitan berarti di ronde kedua.

Di awal, Rodtang memang tampak santai menghadapi taktik sang juara Muay Thai Meksiko yang bermain cerdik. Hanya tak perlu waktu lama baginya untuk melihat celah dalam permainan Tabares, dan mengeksekusinya lewat sikut keras di ronde kedua.

Alhasil aksi Rodtang itu juga mengundang sambutan luar biasa dari penonton di Colorado, yang menyaksikan aksi itu secara langsung. Ia pun menegaskan kehebatannya, sebagai salah satu megabintang terbaik Thailand.

Hanya kurang dari sebulan, Rodtang akan mendapat ujian berat dari sesama megabintang Thailand sekaligus juara dunia kickboxing, Superlek. Sebagai penantang teratas di divisi, atlet berjuluk "Kicking Machine" itu akan berusaha mengalahkan sang manusia rahang besi demi menjadi juara dunia dua disiplin.

Nama Superlek pribadi didapuk sebagai sosok yang bisa mengalahkan Rodtang dalam adu jotos. Hal itu tak lepas dari kehebatan sang atlet asal Buriram, yang kerap mengakhiri laga dengan penyelesaian keras.

Akankah Rodtang dapat mempertahankan sabuknya dari sesama striker terbaik Thailand? Jawabannya akan tersaji di ONE Friday Fights 34 pada 22 September mendatang.