5 Fakta Hendra Setiawan, Kapten Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019

20 Mei 2019, 11:35 WIB

badmintonindonesia.org

Hendra Setiawan terpilih menjadi kapten tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 2019 dengan didampingi Mohammad Ahsan sebagai wakil. PBSI memberikan kepercayaan tersebut kepada Hendra dan Ahsan karena figur dan pengalaman mereka dirasa cocok.

Tidak banyak yang tahu tentang sang kapten, Hendra Setiawan, yang selama beberapa tahun belakangan ini menorehkan banyak prestasi untuk Indonesia. Oleh karena itu, simak beberapa fakta Hendra Setiawan yang cocok dijadikan panutan dalam dunia bulu tangkis di bawah ini!

1. Sosok yang disiplin

badmintonindonesia.org

Dari pengakuan sang istri, Sandiani Arief, Hendra adalah sosok yang sangat disiplin dan menghargai waktu. Dia selalu rajin datang ke tempat latihan lebih cepat dan tidak pernah terlambat.

Dibandingkan dengan atlet-atlet yang lain, Hendra satu-satunya atlet yang sering datang terlalu pagi di tempat latihan. Bahkan sang istri sering usil mengganti alarm ponselnya agar tidak terlalu kepagian. Tidak heran jika Hendra terpilih menjadi kapten tim Indonesia di Piala Sudirman 2019.

2. Pemain yang dingin dan tenang di lapangan

badmintonindonesia.org

Hendra dikenal sebagai pemain yang dingin dan tenang di atas lapangan. Hal ini terbukti pada dua gim terakhir di All England 2019 yang dia lalui dengan kondisi kurang fit. Saat itu Hendra mengalami cedera betis yang membuatnya kesulitan untuk menghalau serangan lawan.

Meski dalam kondisi kurang fit, tetapi Hendra membuktikan bahwa bersikap tenang mampu membuahkan hasil yang maksimal. Dia hanya perlu fokus dan pantang menyerah. Alih-alih tampil buruk, Ahsan/Hendra justru mampu menyajikan permainan apik nan efektif di dua gim terakhir All England 2019.

3. Dua kali juara All England

badmintonindonesia.org

Setelah berhasil meraih gelar juara di All England 2014. Ahsan/Hendra berhasil naik ke podium kampiun. Saat itu, Ahsan yang baru berusia 26 tahun dan Hendra yang berusia 29 tahun meraih gelar juara setelah memenangi perang saudara atas Marcus Fernaldi Gideon/Markis Kido, 21-7, 21-12.

Dan kemenangan tersebut kembali terulang di All England 2019, Ahsan/Hendra mampu meraih gelar juara setelah menekuk wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 11-21, 21-14, 21-12.

4. Tidak ingin cuti

badmintonindonesia.org

Jika pemain-pemain lain menginginkan cuti untuk sekadar beristirahat atau kepentingan yang lain, Hendra justru menolak untuk cuti meski hanya sebentar. Sebagai atlet profesional, Hendra tahu betul kebutuhannya, termasuk porsi latihan. Oleh karena itu, Hendra tidak pernah mengambil cuti karena tidak mau berpengaruh pada penampilannya di lapangan.

5. Motivasi Lee Young Dae

badmintonindonesia.org

Meski Hendra berada pada generasi yang sama dengan pebulutangkis asal Korea Selatan, Lee Young Dae, tetapi hal tersebut tidak menghalangi Lee Young Dae untuk mengungkapkan kekagumannya. Menurut Lee Yong Dae, Ahsan/Hendra memiliki pengalaman yang luar biasa dan menampilkan performa terbaik sejak masih muda.

Faktor tersebut yang membuat Ahsan/Hendra dapat tampil sangat baik akhir-akhir ini. "Mereka memiliki banyak pengalaman. Menurut saya, dengan itulah mereka mampu tampil sangat baik baru-baru ini," ucap Lee yang dilansir dari laman BWF. Lee Yong Dae mengaku akan belajar dari Ahsan/Hendra untuk dapat tampil gemilang lagi bersama dengan pasangan barunya, Kim Gi Jung.

Itulah beberapa fakta Hendra Setiawan, kapten tim Indonesia di Piala Sudirman 2019. Semoga mampu membawa pulang gelar juara, Kapten!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.