5 Ganda Campuran Bulu Tangkis Terlama Duduki Peringkat Satu BWF

Pasangan yang kerap disapa Bas/Popor oleh penggemar bulu tangkis Indonesia ini mampu tampil gemilang sejak awal tahun 2021. Banyak capaian gelar yang berhasil didapatkan, salah satunya adalah menjuarai ajang Singapore Open 2022.

Berkat konsistensinya, duet Dechapol/Sapsiree juga menciptakan atmosfer baru bagi dunia bulu tangkis. Pasalnya, mereka mampu bersaing di ranking atas dunia menyusul beberapa pasangan ganda campuran lainnya. Bahkan, mereka berhasil menduduki peringkat satu dunia ganda campuran BWF selama 28 minggu sebelum akhirnya digeser kembali oleh pasangan China, Zheng Siwei/Huang Ya Qiong.

Pasangan legendaris asal China ini merupakan salah satu ganda campuran yang menjadi momok bagi pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasalnya, dari 19 kali pertemuan, Xu Chen/Ma Jin berhasil memenangkan 10 kali pertandingan.

Tak hanya itu, mereka juga berhasil menghentikan Tontowi/Natsir di babak semifinal pada ajang Olimpiade London 2012. Di sisi lain, pencapaian mereka selama berkarier di dunia bulu tangkis begitu mengesankan. Salah satunya adalah pasangan ini mampu bertengger di peringkat pertama dunia selama 57 minggu atau setara dengan 1 tahun 2 bulan.

Mulai dipasangkan pada tahun 2014, Zheng Siwei/Chen Qingchen mampu memberikan persaingan ketat di sektor ganda campuran. Pasalnya, mereka mampu menjadi salah satu lawan sulit bagi pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tercatat dari lima kali pertemuan, mereka mampu memenangkan 2 kali pertandingan.

Setelah kurang lebih 2 tahun dipasangkan, Zheng Siwei/Chen Qingchen berhasil menuai masa kejayaannya pada akhir tahun 2016. Kala itu mereka mampu menduduki peringkat 1 dunia selama 69 minggu atau setara dengan 1 tahun 6 bulan.

Pasangan peraih medali emas Olimpiade London 2012 ini merupakan ganda campuran paling ditakuti pada masanya. Meski sempat menuai kisah asmara di antara keduanya yang berujung pada perpisahan, penampilan mereka di lapangan tak dapat diragukan lagi.

Berbagai prestasi di ajang superseries sampai dengan turnamen besar, seperti kejuaraan dunia dan olimpiade, berhasil mereka rengkuh. Tercatat mereka berhasil menjadi juara dunia tiga kali pada tahun 2011, 2014, dan 2015. Di sisi lain, mereka juga menjadi pasangan ganda campuran yang mampu bertengger di peringkat satu dunia selama 79 minggu berturut-turut.

Setelah dipasangkan dengan Chen Qingchen, Asosiasi Bulu Tangkis China mencoba untuk merobak pasangan ganda campuran dengan memasangkan Zheng Siwei dan Huang Ya Qiong. Tentu saja keputusan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, kala itu pasangan Zheng Siwei/Chen Qinchen dianggap kurang konsisten, terutama di turnamen besar seperti kejuaraan dunia.

Benar saja, keputusan tersebut menjadi hal yang tepat. Terbukti pasangan yang dipasangkan sejak 2017 ini mampu menuai banyak prestasi. Salah satunya adalah mereka mampu menduduki peringkat pertama selama kurang lebih 129 minggu. Meski sempat digeser oleh pasangan Thailand, Dechapol/Sapsiree, pasangan ini mampu merebut takhtanya kembali pada bulan Juni 2022 lalu.

Pasangan China masih menjadi momok menakutkan di sektor ganda campuran, terlihat dari beberapa tahun belakangan mereka mampu konsisten di berbagai kejuaraan. Tentu saja hal ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi pasangan lain, terutama dari Indonesia agar bisa lebih baik kedepannya dan mampu bersaing ditingkat teratas bulu tangkis dunia.