Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Marques Bolden pemain berstatus two-way contract dari Milwaukee Bucks. (instagram.com/bucks)

NBA penuh dengan kontrak pemain bintang dan transaksi megah. Namun, terdapat jenis kontrak yang mungkin kurang dikenal banyak penggemar bola basket. Salah satunya kontrak dua arah atau two-way contract. Kontrak ini mengikat salah satu pemain Timnas Indonesia, Marques Bolden.

Pemain yang mendapatkan kontrak dua arah seperti Bolden akan memulai karier profesional mereka sebagai pemain bola basket dengan cara yang sedikit berbeda. Menarik untuk memahami lebih dalam bagaimana cara kerja two-way contract.

1. Two-way contract memungkinkan pemain bermain di NBA dan G League sekaligus

Duncan Robinson merupakan pemain yang memulai karier dengan two-way contract. (instagram.com/d_bo20)

Two-way contract di NBA adalah suatu perjanjian yang memungkinkan pemain bola basket untuk bermain di dua tingkatan berbeda, yaitu NBA dan G League. NBA sebagai liga utama merupakan panggung bagi para bintang dan pemain terbaik di dunia. Di sisi lain, G League adalah liga pengembangan yang berfungsi sebagai jalur untuk pemain muda, bakat baru, bahkan pemain lama yang ingin memulai atau memulai kembali karier mereka di NBA.

Kontrak dua arah memungkinkan pemain untuk menghabiskan sebagian besar waktunya di G League untuk berkembang dan berlatih, tetapi tetap terikat dengan tim utama di NBA. Hal ini membuka peluang berharga bagi pemain untuk merasakan atmosfer NBA dan belajar dari para profesional. Pemain dapat mengikuti sesi latihan, bermain dalam pertandingan G League, dan dipanggil untuk bermain di NBA sesuai dengan kebutuhan.

2. Two-way contract memiliki pengaturan finansial yang berbeda

Luguentz Dort memulai kariernya dengan dengan two-way contract. (instagram.com/luthebeast)

Two-way contract memiliki pengaturan finansial yang berbeda dengan kontrak reguler di NBA. Pemain yang menandatangani kontrak dua arah ini akan menerima gaji yang lebih rendah daripada pemain reguler. Gaji ini umumnya sesuai dengan tingkat G League. Pemain mendapatkan bayaran yang berkaitan dengan jumlah hari yang mereka habiskan di NBA dan G League.

Pengaturan finansial ini memberikan tim NBA fleksibilitas dalam manajemen anggaran gaji. Tim dapat mengendalikan pengeluaran mereka dan memastikan pemain dengan kontrak dua arah tetap memainkan peran penting dalam pengembangan tim. Sistem ini membuat tim dapat mengembangkan pemain dengan tidak terlalu memberatkan anggaran mereka.

3. Pemain dengan two-way contract punya batasan waktu bermain di NBA

Alex Caruso memulai karier dengan two-way contract bersama Los Angeles Lakers. (instagram.com/acfresh21)

Salah satu aspek penting dari two-way contract adalah batasan jumlah hari yang diizinkan bagi seorang pemain untuk bermain di NBA selama 1 musim. Pemain dengan status kontrak dua arah diberi batasan sekitar 50 hari dalam 1 musim NBA. Ini berarti pemain hanya dapat menghabiskan waktu maksimal 50 hari dengan tim utama mereka dalam semusim. Sisa dari waktu itu bisa digunakan untuk bermain di G League.

Batasan ini memberikan manfaat kepada pemain dan tim yang memberikan kontrak. Manfaat yang pertama adalah memastikan pemain dengan kontrak dua arah memiliki kesempatan yang cukup untuk bermain di NBA, terutama jika tim utama kekurangan pemain akibat cedera. Selanjutnya, two-way contract memungkinkan pemain untuk terus berkompetisi di G League, memperoleh pengalaman bermain, dan meningkatkan keterampilan mereka agar mendapat tempat di NBA.

4. Memungkinkan pemain muda untuk berkembang dalam pantauan

Isaiah Mobley menandatangi two-way contract pada pertengahan tahun 2023. (instagram.com/isaiamobley)

Salah satu manfaat utama dari two-way contract adalah memberikan pemain kesempatan untuk berkembang. Mereka dapat bermain di G League yang merupakan liga yang kompetitif dengan banyak pemain berbakat. Ini memungkinkan pemain muda untuk menghadapi kompetisi serius dan terus melatih keterampilan mereka.

Selain itu, mereka juga dapat belajar dari pemain berpengalaman dan pelatih di tim NBA. Mereka bisa mengikuti sesi latihan, menghadiri pertemuan tim, dan mengambil manfaat dari pengalaman di level tertinggi. Kontrak dua arah menciptakan jembatan antara G League dan NBA yang memungkinkan pemain muda untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

5. Two-way contract fleksibel memanggil dan mengirim pemain

Torrey Craig pemain yang menandatangani two-way contract pada awal kariernya. (instagram.com/tcraig)

Tim NBA memiliki kemampuan untuk mengubah status two-way contract pemain selama musim berjalan. Mereka dapat memindahkan pemain dari tim utama ke G League atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhan tim dan perkembangan pemain. Misalnya, jika seorang pemain dengan kontrak dua arah menunjukkan perkembangan yang signifikan dan tim utama membutuhkan bantuan tambahan, pemain tersebut dapat dipanggil ke NBA. Sebaliknya, jika pemain utama pulih dari cedera, pemain dengan kontrak dua arah dapat kembali ke G League untuk terus bermain.

Ini memberikan tim fleksibilitas dalam mengelola pemain mereka dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama musim reguler. Hal ini juga mencerminkan tujuan kontrak dua arah yang memberikan pemain pengalaman paling berharga. Ini untuk memastikan mereka siap untuk bersaing di level tertinggi.

Two-way contract adalah alat penting dalam pengembangan pemain muda NBA dan finansial tim. Meskipun memiliki beberapa pembatasan, kontrak ini memberikan peluang berharga bagi pemain muda untuk berkembang dan bersinar di panggung NBA. Dalam dunia bola basket yang kompetitif, kontrak dua arah menjadi elemen yang tak terpisahkan untuk menciptakan pemain unggulan pada masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team