Putaran pertama alias babak 32 besar Indonesia Masters 2019 yang berlangsung Rabu (23/1/2019) pagi hingga malam, langsung memunculkan kejutan-kejutan yang sama sekali tidak terduga. Beberapa pemain unggulan langsung tumbang. Beberapa pemain terkenal juga sempat merasakan perlawanan pemain-pemain non-unggulan.
Ya, putaran pertama Indonesia Masters 2019 rupanya kurang ramah bagi beberapa pemain unggulan maupun pemain top dunia yang harus langsung tereliminasi. Siapa saja?
Akhir pekan kemarin, pebulu tangkis asal Korea Selatan, Son Wan-ho berhasil meraih gelar di Malaysia Masters 2019. Dia meraih gelar pertamanya di tahun 2019 ini setelah mengalahkan pebulu tangkis China peraih medali emas Olimpiade 2016, Chen Long, Minggu (20/1/2019).
Namun, hanya dalam hitungan hari, Son Wan-ho yang sebelumnya berada di puncak, langsung tergelincir. Dia langsung tereliminasi di putaran pertama Indonesia Masters 2019, Rabu (23/1/2019). Pebulu tangkis berusia 30 tahun yang menjadi unggulan 5 ini kalah rubber game dari pemain Denmark, Anders Antonsen, 17-21, 21-6, 15-21.
Son Wan-ho tak mampu mengulang penampilan bagusnya di Indonesia Masters 2018 lalu ketika dirinya mampu menapak hingga semiifinal. Mungkin recovery yang mepet selepas dari Malaysia Masters 2019, berpengaruh terhadap penampilannya.
Tampil di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta bukanlah pengalaman baru bagi pebulu tangkis tunggal putra asal Taiwan, Chou Tien-chen (CTC). Malah, Chou seperti punya keberuntungan ketika main di Istora. Seperti di Asian Games 2018 lalu, CTC
mampu tampil di final meski akhirnya kalah dari Jonatan Christie. Begitu pula di Indonesia Masters 2018, dia bisa lolos hingga semifinal sebelum dihentikan Anthony Ginting yang akhirnya jadi juara.
Namun, yang terjadi di Indonesia Masters 2019 sungguh tidak terduga. Chou Tien-chen yang menjadi unggulan 3, langsung tereliminasi setelah takluk dari pemain tak terkenal asal Malaysia, Lee Zii. Chou tidak bermain dalam form terbaiknya. Dia kalah straight game Jia 13-21, 13-21.
Pebulutangkis asal Jepang, Kazumasa Sakai mampu membuat kejutan besar di Indonesia Masters 2018 lalu. Meski tidak masuk daftar pemain unggulan, dia berhasil melaju hingga final dengan mengalahkan beberapa unggulan.
Diantaranya menaklukkan unggulan 1, Viktor Axelsen di putaran 2 dan Son Wan-ho di semifinal. Kejutannya terhenti di final usai dikalahkan Anthony Ginting. Sebelumnya, dia juga membuat kejutan sewaktu menjadi finalis Indonesia Open 2017.
Nah, tahun ini, Sakai juga tampil di Indonesia Masters 2019 dengan status bukan pemain unggulan. Namun, kali ini tidak ada kejutan yang dibuatnya. Pebulutangkis berusia 28 tahun ini langsung terhenti di putaran pertama usai kalah dari pemain Thailand, Sitthikom Thammasin 11-21, 19-21.
Kejutan dahsyat terjadi di sektor tunggal putri. Juara dunia 2017 asal Jepang yang menjadi unggulan 1 di Indonesia Masters 2019, Nozomi Okuhara, langsung tumbang di pertandingan pertamanya. Okuhara takluk dua game langsung dari pemain muda China, Chen Xiaoxin (20 tahun) 18-21, 17-21 dalam waktu 41 menit.
Padahal, dengan tidak tampilnya tunggal putri rangking 1 dunia yang juga juara bertahan Indonesia Masters, Tai Tzu-ying, maka peluang Nozomi untuk menjadi yang terbaik di Indonesia Masters 2019, semakin terbuka. Yang terjadi malah di luar dugaan, dia langsung tersingkir di putaran pertama.
Pekan lalu, Okuhara juga gagal di Malaysia Masters 2019. Dia terhenti di perempat final setelah dikalahkan Saina Nehwal dari India.
Kejutan yang juga sulit dinalar, juga terjadi di sektor ganda putri. Betapa tidak sulit dinalar, pasangan rangking 1 dunia asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang selama ini sangat sulit ditaklukkan, langsung out di putaran pertama. Fukushima/Hirota kalah dari ganda Korea Selatan, Chang Ye-na/Jung Kyun-eun dua game langsung, 19-21, 9-21.
Dengan skor yang sangat telak di game kedua, sangat mungkin Fukushima/Hirota yang akhir pekan kemarin menjuarai Malaysia Masters 2019, masih belum bugar 100 persen. Terlebih, mereka dipaksa bermain rubber game di final saat melawan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu.
Yang pasti, tumbangnya Fukushima/Hirota yang tahun lalu mendominasi dengan meraih lima gelar di BWf World Tour, tentunya menjadi kabar bagus bagi ganda putri Indonesia. Sebab, ganda Jepang tersebut selama ini seringkali menjadi penghalang utama ganda putri Indonesia untuk meraih gelar
Hasil-hasil mengejutkan di luar nalar tersebut menjadi bukti, persaingan di bulu tangkis era kekinian sangat ketat. Tidak ada jaminan pemain unggulan bisa menang. Hanya pemain yang paling siap fisik dan mental yang akan memenangi pertandingan. Bukan tidak mungkin kejutan ini akan berlanjut di putaran kedua yang digelar Kamis (24/1/2019).