Nuno Espirito Santo resmi dipecat dari jabatan manajer Tottenham Hotspur. Manajemen klub melakukan langkah tersebut menyusul rentetan hasil buruk yang mereka raih Oktober lalu.
Sempat menjanjikan di awal musim kala menyapu bersih tiga laga awal Premier League, Nuno Espirito Santo tak sanggup meneruskan tren positif tersebut dan mulai akrab dengan kekalahan. Berikut lima kekalahan yang membuat dirinya didepak Tottenham.
Kemenangan atas Manchester City di laga pembuka sempat membuat manajemen yakin dengan kinerja Nuno Espirito Santo. Kala itu manajemen percaya, tim besar bukan lagi menjadi masalah bagi Tottenham. Sebelum menjamu Chelsea di Tottenham Hotspur stadium di pekan kelima Premier League, mereka belum sekalipun tersentuh kekalahan di laga kandang.
Namun, tak disangka pertandingan itu justru berlangsung 'berat sebelah'. Chelsea tampil superior dan sepanjang laga terus mengancam gawang yang dikawal Hugo Lloris. Tercatat, tim asuhan Thomas Tuchel mampu melepaskan 20 tendangan. Petaka itu datang di babak kedua kala Thiago Silva, Ngolo Kante dan Antonio Rudiger bergantian menceploskan bola ke gawang Tottenham. Laga kandang Tottenham pun ternodai dengan kekalahan 0-3.
Pertemuan Arsenal melawan Tottenham di pekan keenam memiliki catatan yang unik. Kedua tim memiliki misi serupa tapi tak sama. Mikel Arteta mengincar kemenangan ketiga di Premier League, sementara Nuno Espirito Santo berusaha mencegah kekalahan ketiga. Bentrok dua misi tersebut ditentukan di Emirates stadium, markas Arsenal.
Pertandingan berjalan seimbang, tetapi Arsenal lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Di babak pertama mereka sudah berhasil unggul 3-0 lewat gol Emile Smith Rowe, Pierre-Emerick Aubameyang dan Bukayo Saka. Tottenham hanya sanggup memperkecil skor lewat Son Heung Min. Hasil tersebut membuat posisi Nuno Espirito Santo mulai goyah.
Tottenham mampu bangkit pasca kekalahan di kandang Arsenal, mereka berhasil menyapu bersih tiga kemenangan. Tren positif tersebut merupakan modal berharga kala berkunjung ke Gelredome stadium, markas Vitesse dalam lanjutan Europa Conference League.
Tak ada yang menyangka, Vitesse yang notabene memiliki kualiatas pemain di bawah Tottenham justru mampu membuat tim asuhan Nuno Espirito Santo pulang dengan tangan hampa. Gol tunggal dari gelandang asal Jerman, Maximilian Wittek membuat Tottenham takluk dengan skor 0-1.
Tiga hari usai kekalahan dari Vitesse, Tottenham mencoba kembali bangkit kala melawat ke kandang West Ham di pekan kesembilan Premier League. Sialnya, musim ini West Ham sedang dalam grafik menanjak.
Di laga tersebut Tottenham berhasil mendominasi penguasaan bola, tetapi West Ham justru lebih mengancam dalam hal menciptakan peluang. Mimpi buruk itu pun jadi kenyataan saat striker mereka yang tengah panas, Michail Antonio berhasil menuntaskan corner kick dari Aaron Creswell. Kekalahan 0-1 tersebut membuat masa depan Nuno Espirito Santo di Tottenham menjadi kian suram.
Nuno Espirito Santo dan Ole Gunnar Solskjaer sedang dalam fase kritis kala berjumpa di pekan ke-10 Premier League. Kedua manajer sama-sama mengharapkan hasil positif guna mengamankan posisinya masing-masing. Namun, Tottenham justru tak mampu menampilkan permainan terbaiknya.
Tampil di kandang sendiri, Kane dkk justru dilibas habis lewat gol Cristiano Ronaldo, Edinson Cavani dan Marcus Rashford. Kekalahan dari Man United dengan skor telak 0-3 membuat kesabaran manajemen habis dan akhirnya memilih mendepak Nuno Espirito Santo dari jabatan manajer.
Kini, kursi manajer Tottenham telah diisi Antonio Conte. Menurutmu apakah pelatih asal Italia tersebut langsung mampu memberikan hasil positif?
Sumber:
https://www.transfermarkt.co.id/nuno-espirito-santo/leistungsdatenDetail/trainer/16520