5 Pemain Top yang Kariernya Kembali Bersinar di Bawah Asuhan Conte

Setelah bergabung dengan Chelsea pada 2012, pemain asal Nigeria itu lebih sering dipinjamkan oleh sejumlah manajer Chelsea, hingga akhirnya datanglah Conte dengan mengubah posisinya sebagai wing-back. Chelsea akhirnya memenangkan Premier League di musim perdananya, dengan Moses dan Marcos Alonso memainkan peran penting dengan skema 3-5-2 nya.

Di musim 2016/17 itu, Moses tampil dalam 34 laga Premier League dengan menorehkan 3 gol dan 3 assist. Kepergian Conte membuat Chelsea kembali meminjamkan Moses ke klub lainnya. Namun pada 2020, ia bereuni kembali dengan Conte selama periode singkat di Inter Milan pada 2020. Selama masa pinjaman enam bulan, ia tampil dalam 20 laga dengan torehkan lima assist.

Darmian gagal tampil mengesankan saat berkostum Manchester United di bawah arahan Louis Van Gaal. Pada 2019, ia kemudian hengkang ke AC Parma, sebelum dipinjamkan ke Inter Milan pada 2020 atas permintaan Conte. Di kota Milan Conte mengubah Darmian dari bek biasa-biasa saja menjadi pemain kunci lewat gol-gol pentingnya menjelang akhir perebutan gelar Inter musim lalu. 

Musim lalu ia tampil dalam 29 laga Serie A dengan mencetak 3 gol dan 4 assist. Di bawah tangan dingin Conte, Darmian tampil sebagai pemain versatile. Ia bisa bermain sebagai fullback, gelandang hingga bek tengah. Inter pun kemudian permanenkan statusnya dan kini ia tetap menjadi andalan Inter Milan meski sudah berganti pelatih. 

David Luiz meninggalkan Chelsea pada 2014 untuk gabung Paris Saint Germain dengan biaya transfer hampir 50 juta euro. Ia sempat membuat fans Chelsea marah karena melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Chelsea saat kedua tim bertemu di Liga Champions. Pada 2016, secara mengejutkan ia kembali ke Chelsea karena permintaan Antonio Conte di musim perdananya.

Lewat skema tiga beknya, Conte menempatkan David Luiz sebagai bek tengah ditemani Gary Cahill dan Cesar Azpilicueta. Di musim itu, David Luiz menjelma menjadi bek tangguh dan memainkan sepakbola terbaik sepanjang kariernya. Ia tampil dalam 33 laga, dan di akhir musim sukses persembahkan gelar Premier League pertama dalam kariernya.

Setelah meninggalkan Manchester United sebagai pemain muda, Pogba bergabung dengan Juventus secara gratis, dan memainkan 88 pertandingan di bawah asuhan Conte. Di bawah asuhannya, pemain asal Prancis itu berkembang menjadi salah satu gelandang muda terbaik di Eropa. Conte tidak hanya memainkannya secara reguler, tetapi juga menemukan peran terbaiknya di lini tengah.

Pada Desember 2013, Pogba bahkan terpilih sebagai pemenang Golden Boy. Selama di Juventus, ia mempersembahkan empat Scudetto, dan mencetak 34 gol dan 40 assist dari 178 laga. Pada 2016 ia kemudian dilepas ke Man United sebagai rekor transfer klub kala itu sebesar 105 juta euro atau sekitar Rp1,7 triliun.

Romelu Lukaku merupakan striker yang sangat potensial. Namun, performanya justru dinilai menukik tajam kala berseragam Manchester United. Di musim terakhirnya di Old Traford pada 2018/19, ia hanya mampu mencetak 12 gol dari 32 laga Premier League. Ia pun dilepas ke Inter Milan di akhir musim dengan harga 74 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun.

Conte kemudian memoles striker asal Belgia itu menjadi salah satu yang terbaik di Eropa. Di musim perdananya di Serie A, Lukaku mencetak 23 gol dan membawa Inter Milan sebagai runner up. Musim 2019/20 menjadi puncak performanya dengan mencetak 24 gol dan 10 assist dari 36 laga, serta mempersembahkan Scudetto bagi Inter Milan setelah hampir sedekade puasa gelar. Sayang, Conte pergi di akhir musim, yang kemudian membuat Lukaku pun pergi ke Chelsea usai ditebus dengan harga 115 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun.

Antonio Conte tidak hanya sosok pelatih yang ahli dalam persembahkan gelar, tetapi juga mampu mengeluarkan potensi terbaik dari para pemainnya. Di bawah asuhan tangan dinginnya, lima pemain di atas sukses mengembalikan sinarnya usai sempat redup di klub sebelumnya. Lalu, akankah pemain Tottenham saat ini kembali bersinar?