Dulu mungkin tidak ada atlet wanita yang mengenakan hijab. Seiring berkembangnya zaman dan peraturan, kini hijab bukanlah penghalang untuk mereka wanita yang ingin berprestasi. Termasuk untuk mereka yang ingin menjadi atlet dan meraih banyak prestasi.
Terbukti, dengan mengenakan hijab para atlet ini tetap tampil cantik dan profesional saat ajang perlombaan dan meraih presatasi yang gemilang . Siapa saja mereka?
Ibtihaj Muhammad kontigen dari AS, membuat parade berbeda disaat pembukaan karena untuk pertama kalinya selama gelaran Olimpiade, ada atlet berhijab di tengah-tengah parade dari negeri "Paman Sam". Ibtihaj Muhammad mampu masuk dalam daftar atlet Olimpiade mewakili Amerika Serikat usai mengikuti kejuaraan di Athena dalam kateori atlet anggar.
Zahra Lari mulai terkenal namanya di dunia pada saat usianya 17 tahun saat dia mengikuti kejuaraan internasional di ajang Piala Eropa 2012 di Canazei, Italia. Pada awal tahun 2013 Zahra bergabung dalam Federasi Skate Internasional (ISU) dan untuk pertama kalinya mewakili UEA mengikuti kejuaraan ice skating dunia di Slovakia. Lari menduduki peringkat ke 12 dari puluhan negara yang berpartisipasi.
Maedeh Borhani atlet voli berasan dari Iran yang sebagian besar perempuannya beraktivitas di rumah untuk mengurus keluarga. Untungnya kala itu Presiden Iran, Hassan Rouhani sempat melunakkan aturan itu dengan membuka jalan Borhani yang berkarir di cabang voli, olahraga yang menjadi favoritnya.
Dengan proses yang panjang, Maedah akhirnya dapat menunjukkan kemampuannya di lapangan voli, di negara Eropa, Bulgaria.
Kariman Abuljadayel berhasil menorehkan sejarah baru dengan menjadi Sprinter 100 meter pertama wanita yang berhijab dari Arab Saudi di ajang Olimpiade Rio 2016. Mengingat peraturan negera tersebut begitu sangat ketat terhadap wanita.
Meskipun Kariman Abuljadayel kalah dalam ajang tersebut, Kariman berhasil mencuri perhatian dunia karena kegigihannya yang berusaha mencapai garis finish dalam waktu 14.61 detik.
Sama dengan Kariman Abuljadayel, Amna Al Haddad menjadi wanita pertama dari dunia Arab untuk bersaing dalam kompetisi regional CrossFit di Asia pada tahun 2012 dan berhasil membuat sejarah baru bagi para wanita Muslim di dunia. Meskpiun Amna tidak bisa berlaga di Olimpiade Rio de Jenairo, Brasil karena mengalami cedera otot.
Dalam perjalannya Amna berhasil meraih banyak medali di sejumlah kejuaraan. Dari emas, perak dan perunggu.
Kubra Dagli berhasil meraih medali emas di kejuaraan taekwondo dunia. Karena prestasinya yang mengharumkan negaranya, Kubra mendapat pujian dan apresiasi tinggi terutama dari masyarakat Turki.
Kubra berhasil mendapatkan medali emas di kejuaraan taekwondo dunia World Championships yang digelar di Lima, Peru.