Kebanyakan pesepak bola menjalani kariernya bukan hanya karena uang atau ketenaran, tetapi juga karena kecintaannya pada olahraga itu. Tak heran, usai memutuskan pensiun, mereka tetap tak bisa jauh dari sepak bola.
Beberapa mantan pemain Inter Milan era 2000-an berikut mengalami hal tersebut. Mereka memilih menapaki jalur kepelatihan agar tetap bisa bersanding dengan dunia sepak bola.
Laurent Blanc pernah berkostum Inter selama dua musim (1999-2001). Selama itu ia sukses mencatatkan 86 laga di semua kompetisi dengan torehan 6 gol dan 1 assist.
Blanc mulai menapaki karier sebagai pelatih pada tahun 2007 kala menahkodai Bordeaux. Selama 3 tahun di sana, ia sukses memberikan 1 gelar Ligue 1 Perancis, 1 Piala Liga Perancis dan 2 Piala Super Perancis. Blanc kemudian melanjutkan karier kepelatihannya ke Timnas Perancis, tetapi ia hanya sanggup membawa Perancis sampai babak perempat final Euro 2012.
Blanc banjir trofi saat membesut PSG sejak 2013 hingga 2016. Selama itu ia sukses mempersembahkan 3 gelar Ligue 1 Perancis, 2 Piala Perancis, 3 Piala Liga Perancis, dan 3 Piala Super Perancis. Kini, ia tengah berusaha mengembalikan kejayaan Al-Rayyan di Qatar Stars League yang ia tangani sejak 2020 lalu.
Sergio Conceicao merupakan pelatih asal Portugal yang kini menukangi Porto. Ia sempat membela Inter sejak 2001 hingga 2003. Selama itu ia sukses mencatatkan 2 gol dan 4 assist dari 65 laga di semua ajang.
Conceicao memulai karier sebagai pelatih pada tahun 2011. Tercatat ia pernah membesut Olhanense, Coimbra, Braga, Vitoria Guimares, dan Nantes. Namun, ia gagal memberikan prestasi di klub tersebut.
Conceicao baru menemukan kapal yang tepat saat menahkodai Porto sejak 2017. Pelatih berusia 47 tahun itu berhasil mempersembahkan 2 Liga Portugal, 2 Piala Super Portugal dan 1 Piala Portugal untuk Porto. Musim ini ia berhasil membawa Porto bertengger di puncak klasemen Liga Portugal.
Dejan Stankovic merupakan gelandang andalan Inter sejak 2004 hingga memutuskan pensiun pada tahun 2013. Selama itu pemain asal Serbia itu tampil dalam 326 laga dengan torehan 42 gol dan 51 assist di semua kompetisi.
Usai pensiun, Stankovic sempat menjalani karier sebagai asisten pelatih di Udinese (2014-2015), koordinator tim di Inter (2015-2016), dan penasihat sepak bola di UEFA (2017-2019). Baru pada Desember 2019 ia resmi menjalani karier sebagai pelatih di Red Star Belgrade. Di sana Stankovic sukses mempersembahkan 2 gelar Liga Serbia dan 1 Piala Serbia.
Musim ini, pelatih berusia 43 tahun itu masih berjuang membawa tim asuhannya mencetak hattrick juara Liga Serbia. Saat ini Red Star Belgrade berada di peringkat kedua klasemen Liga Serbia.
Sinisa Mihajlovic mungkin lebih dikenal sebagai legenda Lazio. Namun, ia sempat membela Inter selama dua musim sebelum memutuskan gantung sepatu pada tahun 2006 lalu.
Setelah itu ia langsung bekerja sebagai asisten pelatih Roberto Mancini di Inter hingga Juni 2008. Kemudian, pada November 2008 barulah Mihajlovic memulai petualangannya sebagai pelatih. Ia sempat menangani Bologna, Catania, Fiorentina, Sampdoria, Milan, Torino, dan Sporting CP. Namun, di klub tersebut kinerjanya terhitung tidak memuaskan. Bahkan, Mihajlovic sempat menangani Timnas Serbia pada tahun 2012 hingga 2013.
Saat ini Mihajlovic menukangi tim papan tengah Serie A, Bologna. Hingga pekan ke-12, ia berhasil meraup 5 kemenangan, 3 seri, dan 4 kali kalah.
Performa gemilang Suazo selama membela Cagliari membuat Inter kepincut dan merekrutnya pada tahun 2007. Sayangnya, selama membela Inter ia hanya mampu mencetak 8 gol dan 4 assist dari 41 laga di semua ajang.
Usai memutuskan pensiun pada tahun 2013, ia pulang ke Cagliari dan sempat bekerja sebagai pencari bakat, pelatih teknis, asisten manajer, dan pelatih tim muda Cagliari. Baru pada tahun 2018 ia mulai mencicipi karier kepelatihan di Brescia. Namun, rentetan hasil buruk di klub itu membuatnya hanya mampu bertahan selama 2,5 bulan.
Saat ini pelatih berusia 42 tahun itu menangani Carbonia yang berlaga di Serie D Italia. Hingga pekan ke-8, tim asuhan Suazo baru meraih 1 kemenangan, 2 seri, dan mengalami 5 kekalahan.
Emre Belozoglu merupakan mantan gelandang Timnas Turki yang pernah membela Inter selama empat musim (2001-2005). Selama itu ia tampil dalam 115 laga dengan torehan 5 gol dan 8 assist di semua kompetisi.
Usai memutuskan gantung sepatu pada 2020 lalu, Emre sempat bekerja sebagai direktur olahraga dan pelatih sementara di Fenerbahce. Bakat Emre di bidang kepelatihan terlihat saat itu, ia sukses meraih 7 kemenangan, 2 seri, dan hanya 1 kali menelann kekalahan.
Melihat kegemilangan Emre dalam masa 'magang' sebagai pelatih di Fenerbahce, Istanbul Basaksehir pun merekrutnya sebagai pelatih sejak 3 Oktober lalu menggantikan Aykut Kocaman. Keputusan yang jitu karena Emre sukses menyapu bersih empat laga awalnya sebagai pelatih dengan kemenangan.
Para mantan pemain Inter di atas menunjukkan kecintaannya pada sepak bola tak lekang oleh usia. Dari semua nama di atas, siapakah yang paling berpeluang menjadi pelatih Inter?