6 Pembalap Ferrari yang Pernah Menjuarai Formula 1 GP Amerika Serikat

Meski sudah digelar sejak 1959, Ferrari baru bisa meraih kemenangan di GP Amerika Serikat pada 1975 melalui Niki Lauda. Saat itu, Lauda memang tengah tampil gemilang dengan modal empat kemenangan. Tak heran, jika ia begitu diunggulkan untuk menang di GP Amerika Serikat yang juga menjadi seri terakhir musim itu.

Pada balapan yang digelar di Sirkuit Watkins Glen tersebut, Lauda sempat ditempel ketat oleh pembalap McLaren, Emerson Fittipaldi. Namun, pada akhirnya Lauda berhasil lolos dari kejaran Fittipaldi untuk merebut puncak podium. Kemenangan ini juga merupakan satu-satunya kemenangan Lauda di GP Amerika Serikat.

Usai kemenangan yang diraih Lauda, Ferrari kemudian gagal menggapai puncak podium dalam dua gelaran berikutnya. Ketika itu, James Hunt yang membela McLaren berhasil menyapu bersih kemenangan. Mereka kembali merebut kemenangan pada 1978 berkat penampilan Carlos Reutemann. 

Reutemann yang start dari posisi kedua cukup beruntung karena Mario Andretti yang memegang pole position mengalami masalah pada mobilnya. Hal tersebut membuat pembalap asal Argentina tersebut memegang posisi terdepan hingga garis finis. Reutemann diikuti Alan Jones dan Jody Scheckter yang melengkapi jajaran podium.

Musim 1979 menjadi musim yang benar-benar didominasi Ferrari. Dengan Jody Scheckter dan Gilles Villeneuve di balik kemudi, mereka sukses merebut 6 kemenangan dari 15 balapan musim itu. Kedua pembalap tersebut juga menjadi yang teratas di klasemen dengan Scheckter menjadi juara dunia.

Meski gagal menjadi juara dunia, Villeneuve mampu mengakhiri musim dengan baik lewat kemenangan di GP Amerika Serikat. Start dari posisi ketiga, Villeneuve dengan cepat naik ke posisi pertama pada awal balapan. Tak lama setelah itu, Villeneuve semakin meninggalkan lawan-lawannya.

Namun, hujan tiba-tiba mengguyur Sirkuit Watkins Glen pada pertengahan balapan. Hal tersebut membuat hanya tujuh pembalap yang mampu mencapai garis finis. Beruntung, ban Michelin yang dipakai Villeneuve ternyata punya performa lebih bagus dibanding ban Goodyear yang dipakai sebagian besar pembalap. Ia pun berhasil meraih kemenangan ketiganya musim itu.

Setelah kemenangan Villeneuve pada 1979, Ferrari harus menunggu hingga musim 2000 untuk kembali ke puncak podium GP Amerika Serikat. GP Amerika Serikat sendiri memang sempat tak masuk kalender Formula 1 medio 1981--1988 dan 1992--1999. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini GP Amerika Serikat digelar di Sirkuit Indianapolis. 

Setelah kemenangan pada 2000, Schumacher benar-benar mendominasi GP Amerika Serikat dengan merebut empat kemenangan beruntun pada 2003-2006. Dengan koleksi 5 kemenangan, Michael Schumacher hanya kalah dari Lewis Hamilton yang merebut 6 kemenangan di GP Amerika Serikat.

GP Amerika Serikat 2002 memunculkan sedikit kontroversi yang dilakukan dua pembalap Ferrari, Michael Schumacher dan Rubens Barrichello. Schumacher yang tengah memimpin balapan justru melambatkan mobilnya jelang garis finis. Hal itu membuat Barrichello pada akhirnya yang keluar sebagai juara. Selisih 0,011 detik juga menjadi selisih kemenangan paling tipis dalam sejarah Formula 1.

Kontroversi tersebut sebenarnya berawal dari GP Austria. Ketika itu, Barrichello yang tinggal selangkah lagi merebut kemenangan justru diminta Ferrari untuk menyerahkannya kepada Schumacher. Hal tersebut memicu tanggapan negatif dari seluruh pecinta Formula 1 karena dilakukan ketika masih awal musim. Hal itulah yang membuat kemenangan Barrichello di GP Amerika Serikat seperti membalas kejadian yang menimpanya di GP Austria.

Sejak GP Amerika Serikat digelar di Circuit of the Americas pada 2012, Ferrari seperti kesulitan untuk merebut kemenangan. Namun, hasil buruk tersebut akhirnya terputus pada 2018. Ketika itu, Kimi Raikkonen tampil gemilang dengan merebut kemenangan.

Mengawali balapan dari urutan kedua, Raikkonen dengan cepat mengambil alih pimpinan balapan pada tikungan pertama dari Lewis Hamilton. Usai mengatasi perlawanan Hamilton, Raikkonen sempat dikejar Max Verstappen menjelang balapan berakhir. Beruntung, ia mampu tampil tenang untuk menjadi yang pertama melintasi garis finis.

Kemenangan tersebut juga terasa sangat spesial bagi pembalap asal Finlandia tersebut. Hal itu karena kemenangan tersebut merupakan yang pertama bagi Raikkonen sejak GP Australia 2013. Selain itu, kemenangan tersebut juga menjadi yang terakhir bagi Raikkonen di Formula 1.

Ferrari terbilang punya sejarah manis ketika balapan di GP Amerika Serikat dengan meraup sepuluh kemenangan. Hal itu membuat mereka menjadi tim tersukses di GP Amerika Serikat.