Suzuki musim ini patut berbahagia. Salah satu pembalap tim asal Jepang tersebut yaitu Joan Mir keluar sebagai juara MotoGP 2020. Di sisi lain, Alex Rins juga tuntaskan musim di peringkat ketiga.
Prestasi tertinggi yang diperoleh Joan Mir menjadi yang keenam sepanjang keikutsertaan Suzuki di MotoGP. Sebelumnya, sudah ada lima pembalap yang pernah menjuarai kejuaraan dan tercatat dalam sejarah tim.
Siapa saja para pembalap andalan Suzuki di masa silam? Berikut ulasannnya.
Barry Steven Frank Sheene, itulah nama lengkap legenda balap MotoGP yang pertama kali juara dunia bersama Suzuki. Dua gelar tertinggi di kelas 500cc adalah buktinya. Barry berhasil meraihnya secara beruntun pada musim 1976 dan 1977.
Dibalik kesuksesannya sebagai pembalap Bazza, julukan Barry Sheene, dikenal suka merokok. Bahkan, ia sengaja melubangi helm yang dipakainya agar bisa merokok di grid sesaat sebelum balapan dimulai. Padahal, ia punya penyakit asma kronis. Bengal juga rupanya ya!
Selepas suksesnya Barry Sheene merengkuh dua gelar juara, tongkat estafet gelar beralih ke Marco Lucchinelli. Pria asal Italia itu meraih gelar juara pada 1981 atau empat tahun setelah Bazza mendapat gelar untuk kedua kalinya secara beruntun.
Itu menjadi gelar satu-satunya yang diraih sepanjang berkiprah di semua kelas pada ajang MotoGP. Saat itu ia sukses memimpin 11 poin di depan Randy Mamola dan sukses mencatatkan lima kemenangan dan tujuh kali podium.
Tak hanya Marco Lucchinelli sebagai pembalap Italia seorang yang bisa juara bersama Suzuki. Ada nama Franco Uncini yang juga sukses merengkuh gelar juara di tim Jepang tersebut.
Gelar juara yang dicapai Franco Uncini hanya selang setahun setelah kesuksesan kompatriotnya itu yakni pada 1982. Lima kemenangan dan tujuh podium berhasil dicetaknya pada musim tersebut. Sebuah hasil yang identik dengan yang diperoleh Marco Lucchinelli saat menjuarai kompetisi.
Selepas Franco Uncini juara Suzuki butuh sebelas tahun untuk bisa melihat pembalap mereka berada di singgasana tertinggi sebagai penguasa kompetisi. Kevin Schwantz adalah nama berikutnya yang kembali membuat Suzuki bersinar di awal 1990an.
Pembalap berkebangsaan Amerika Serikat itu mempersembahkan gelar tertinggi di kelas utama pada 1993. Ia meraih gelar tersebut ketika berusia 29 tahun.
Ini menjadi gelar satu-satunya bagi Kevin Schwantz selama berkiprah di kelas 500cc. Perlu diketahui, ia hanya membela Suzuki dari awal debut pada 1986 hingga 1995 sebelum memutuskan pensiun.
Pepatah lama pernah berkata bila buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitu realitas yang ada pada sosok Kenny Roberts Sr. dan Kenny Roberts Jr. di dunia balap. Sama-sama merasakan atmosfer kompetisi di era berbeda dan juga bisa merengkuh gelar juara di kelas utama MotoGP.
Kenny Roberts Sr. terlebih dulu merasakan manisnya gelar juara dunia pada 1980 bersama Yamaha. Barulah pada 2020 Kenny Roberts Jr. bisa mencapai puncak kejayaan dengan tim yang berbeda dari sang ayah.
Gelar yang dicapai kedua menjadikan mereka sebagai anak-ayah pertama yang menjuarai kelas utama MotoGP. Disamping itu, Kenny Roberts Jr. menjadi pembalap Amerika Serikat kedua di Suzuki yang menggapai juara di kelas 'para juara'.
Joan Mir menyusul lima pembalap Suzuki terdahulu yang sukses beri gelar bagi tim sebagai juara dunia. Ia pun tercatat sebagai pembalap termuda ketujuh dalam sejarah MotoGP yang raih gelar tertinggi di kelas utama.
Meski hanya kantongi satu kemenangan saja, Mir membuktikan bisa peroleh mahkota juara berkat konsistensinya dalam beberapa balapan pada musim ini. Pembalap Spanyol itu masih akan mengarungi MotoGP musim 2021 mendatang bersama pabrikan Jepang tersebut.
Perjalanan Suzuki pada musim 2020 layak diapresiasi. Meski tidak dijagokan di awal musim nyatanya mereka bisa berbicara banyak dan layak diperhitungkan dalam perebutan gelar juara. Apakah musim bagus Suzuki bakal berlanjut musim depan? Kita nantikan saja ya!