Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi aktivitas lari (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi aktivitas lari (pexels.com/cottonbro studio)

Olahraga lari semakin populer di kalangan masyarakat. Terlebih, banyak fasilitas umum seperti Gelora Bung Karno (GBK) sangat memadai dilakukan untuk aktivitas tersebut. Tempat itu pun kini ramai dengan orang-orang yang lari setiap hari.

Selain karena mudah dan murah, lari memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, seperti memperlancar sirkulasi darah, menjaga berat badan, dan meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Bahkan, lari juga membantu merangsang kerja jantung dan otot agar lebih optimal.

Namun, meski tampak sederhana, lari tetap memiliki risiko cedera jika tidak dilakukan dengan benar. Cedera bisa terjadi baik akibat trauma langsung (seperti keseleo) maupun penggunaan berlebihan (overuse injury).

Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan tubuh dengan baik dan menjaga teknik lari yang tepat agar manfaatnya maksimal dan risiko cedera bisa diminimalkan. 

Di bawah ini sudah IDN Times rangkum beberapa persiapan sebelum olahraga lari, yang bisa kamu ikuti. Yuk, simak!

1. Hindari makan berat

ilustrasi makan bareng (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Saat berlari, hampir semua otot tubuh bergerak dan bekerja keras, sehingga memerlukan banyak energi. Energi utama untuk tubuh selama olahraga lari berasal dari karbohidrat, jadi penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sebelum berlari.

Namun, sebaiknya makan dalam porsi kecil dan beri jeda waktu sekitar 30-60 menit sebelum mulai berlari.

Mengapa perlu jeda? Saat berlari, proses pencernaan melambat karena aliran darah yang seharusnya mengalir ke sistem pencernaan dialihkan untuk memasok otot yang sedang bekerja. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, seperti kram perut, jika makanan belum dicerna dengan baik.

Selain itu, hindari konsumsi kafein dan pemanis buatan sebelum berlari. Kafein dapat meningkatkan detak jantung dan memperburuk dehidrasi, sementara pemanis buatan berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan gas di perut, yang bisa mengganggu kenyamanan saat berlari.

Jangan lupa, pastikan untuk menghidrasi tubuh dengan cukup air sebelum berlari. Namun jangan berlebihan, karena minum terlalu banyak cairan dalam waktu singkat juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau kembung saat berlari.

2. Pastikan kondisi fit

Ilustrasi olahraga (unsplash.com/Chander R)

Pastikan tubuh dalam kondisi fit dan prima sebelum berlari. Karena saat berlari, energi yang dikeluarkan cukup besar.

Jika kamu memaksakan diri untuk berlari saat tubuh tidak siap, bukan malah menjadi bugar, tubuh justru bisa terasa lemas atau bahkan drop. Kondisi tubuh yang kurang prima dapat meningkatkan risiko pingsan.

Saat tubuh terlalu lemah, ada risiko pingsan atau cedera. Oleh karena itu, penting untuk mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri berlari jika merasa tidak enak badan.

Kalau kamu merasa kurang fit, lakukan olahraga ringan terlebih dahulu, seperti stretching atau jalan cepat di dalam ruangan. Ini bakal membantu kamu mempersiapkan tubuh agar lebih siap saat berlari nanti.

3. Pemanasan dan pendinginan

melakukan pemanasan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum berlari, pemanasan itu wajib dilakukan. Pemanasan membantu mempersiapkan otot-otot agar lebih siap menghadapi aktivitas fisik yang lebih intens. Ketika tubuh sudah mulai bergerak, otot-otot akan lebih mudah beradaptasi dan nggak langsung kaget.

Ini dinilai penting sekali karena pemanasan bisa mencegah kram dan mengurangi risiko cedera otot yang sering terjadi kalau tubuh dipaksakan bergerak tanpa persiapan.

Setelah kamu selesai berlari, jangan lupa pendinginan. Meskipun rasanya sudah capek dan ingin langsung berhenti, pendinginan itu penting mengurangi rasa pegal dan membantu tubuh kembali ke kondisi normal setelah olahraga.

Pendinginan juga membantu mengurangi risiko cedera, seperti ketegangan otot, dan meningkatkan kelenturan tubuh agar tetap fleksibel.

4. Kenali medan dan isyarat tubuh

Ilustrasi lomba lari dengan teman (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Sebelum mulai berlari, sangat penting untuk kenali dulu medan atau lintasan yang akan kamu gunakan. Apakah jalannya menanjak, menurun, berliku, atau bahkan licin? Mengetahui kondisi lintasan bisa membantu kamu lebih siap dan menghindari risiko cedera.

Selain itu, perhatikan juga tingkat keramaian di sekitar jalur lari. Kalau lari di tempat umum, pastikan nggak ada banyak penghalang atau gangguan yang bisa mengganggu fokus kamu.

Selain kenali medan, kamu juga perlu lebih peka terhadap isyarat tubuh. Kalau merasa enggak nyaman atau tubuh mulai capek, jangan paksakan diri untuk terus berlari.

Jika merasa lemas atau kelelahan, segera berhenti dan minum air secara perlahan untuk rehidrasi. Jangan sampai dehidrasi atau terlalu memaksakan tubuh, karena itu bisa meningkatkan risiko cedera atau bahkan pingsan.

5. Tentukan tujuan dan target

ilustrasi olahraga lari di pagi hari (pexels.com/Andres Ayrton)

Menetapkan tujuan yang jelas dalam olahraga lari sangat membantu menjaga motivasi dan konsistensi. Misalnya, kamu mungkin ingin menurunkan berat badan, hidup lebih sehat, atau mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba lari.

Dengan tujuan yang spesifik, latihan jadi lebih terarah dan lebih mudah untuk dijalani.

Saat semangat mulai menurun, coba ingat kembali alasan atau target yang ingin dicapai. Membayangkan pencapaian tujuan bisa memberi dorongan tambahan untuk tetap berlatih dan terus maju.

Kamu juga bisa ajak keluarga atau teman yang memiliki tujuan serupa. Berlari bersama orang-orang yang satu frekuensi bisa membuat sesi latihan jadi lebih menyenangkan dan memberi semangat tambahan.

6. Pakai pakaian dan sepatu yang nyaman

ilustrasi seseorang bersiap untuk lari (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Persiapan selanjutnya yang tak kalah penting adalah memilih pakaian dan sepatu yang tepat. Untuk pakaian, pilih yang berbahan ringan, dapat menyerap keringat, dan tidak terlalu ketat.

Bahan seperti isochill atau rush bisa jadi pilihan yang bagus karena lebih nyaman dan memungkinkan kulit untuk bernapas. Sebaiknya hindari bahan katun, karena cenderung menyerap keringat dan bisa membuatmu merasa lembap serta tidak nyaman saat berlari.

Kaki merupakan pusat dari setiap gerakan saat berlari, jadi memilih sepatu yang pas sangat krusial. Sepatu yang nyaman akan memberikan perlindungan dan mencegah cedera, selain itu, dengan sepatu yang tepat, kamu bisa berlari dengan lebih leluasa dan maksimal. Pastikan sepatu lari yang kamu pilih mendukung gerakan kaki dan sesuai dengan tipe lari kamu, agar lari jadi lebih efisien dan aman.

 

Penulis: Syifa Putri Naomi

Editorial Team